Halaman

Gabungkan Bisnis Televisi dan Pendidikan

08/09/2011
Inspirasi Arvin Miracelova (1)
Gabungkan Bisnis Televisi dan Pendidikan


Dunia pendidikan dan produksi acara televisi sering kali tidak berhubungan. Namun bagi Arvin Miracelova dua dunia itu bisa menjadi daya pikat untuk bisnisnya. Dia banyak memanfaatkan anak didiknya dalam TOS Academy untuk pembuatan tayangan Student Music Television (SMTV). Antusiasme belajar anak didik pun meningkat.


ARVIN Miracelova adalah pendiri Student Music Television (SMTV) dan Talent On Screen (TOS) Academy. Melalui usaha yang berdiri pada 2007 itu, lelaki yang kini berusia 36 tahun ini mampu memproduksi beragam acara yang ditayangkan di 30 televisi lokal. Arvin mengaku SMTV bahkan mampu membuat siaran televisi dari hulu ke hilir.

Beragam tayangan hiburan dan pendidikan dikerjakan. Mulai \ideo klip artis indie, lilin musikal, teater musikal, hingga tayangan non musik seperti serial boneka kisah para nabi. "Segmen tayangan kami memang yang edukatif dan menghibur," ujarnya

Ia mengatakan, tiga konsep itu disebutnya sebagai golden th a ugie, yaitu komunitas musik, pelajar, dan pembangunan kepribadian bangsa .ii.ii] nation building. Golden triangle im akan selalu mer\jadi ruh dari tayangan yang dia buat

Anin berprinsip, setiap tayangan dia buat tidak sekadar hiburan tapi juga bermanfaat. Konsep ideal Arvin inilah yang kemudian menarik perhatian para pemilik televisi-televisi lokal. "Kita berusaha membual tayangan yang membuat anak-anak bangga. Selain menikmati tayangan, mereka juga kila libatkan dalam pembuatannya," ujarnya

Tak hanya pengrlnl.i televisi yang tertarik, ia juga mengakii mendanai mitra dari pebisnis pariwisata. Banyak juga /orusahaanataupun manajemen artis yang tertarik membuat klip atau tayangan program bersama Arvin, terutama yang menonjolkan unsur budaya Indonesia

Ia mengaku sebanyak 70% proyek yang dikerjakannya dibiayai industri pariwisata seperti hotel dan resort. Sampai kini, Anin sudah berhasil memproduksi beragam tayangan dengan durasi mencapai 2.000 jam tayang.

Konsep nation building dalam produk tayangan televisi yang ditampilkan SMTV selalu melibatkan para pelajar, mulai pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), terutama pelajar yang

Siswa TOS Academy selaludilibatkan dalampembuatan acaratelevisi.tergabung dalam TOS Academy dalam pembuatan tayangan televisinya Tak hanya sebagai pemeran dan penonton, anak-anak yang tergabung daii T( iS Vcademj juga diajarkan bagaimana memproduksi tayangan

Dengan cara inilah, menurut Anin, anak-anak T )S Academy menjadi antusias dalam belajar ilmu peran dan broadcasting atau penyiaran. Walaupun lebih mengedepankan jenjang SD sampai SMA, bukan berarti usaha yang digeluti Anin tetap membuka kelas untukumum maupun profesional.

I ni nk meningkalkan antusiasme anak didik T S Academy. Anin I-mengikutkan hasil karya mereka di berbagai kesini patan Kanu beberapa kali iinnicnangkan penghargaan," katanya. Pengha i e terakhir yang diperolehnya adalah [nternational Young Entrepreneur (IYCE) British Council Awar l 2011 untuk Internatio nal Screen Category.

Pinball berbagai penghargaan yang diperolehnya, Anin mengaku akan berkolaborasi (ifnu.-ui pembuat lilm di Inggris untuk menggarap film komersial Kanu akan mengeksplorasi budaya di sebuah pulau i v eh, imbuh lulusan I iii\irsii;i.s Airlangga im. Bagi Anin, rencana kerjasama Ini bakal meryadiipatan emas baginya untuk menimba pengalaman dalam pembuatan tayangan berkualitas.

Dengan pengalaman dannghargaan yangdiraihnya, ayah empat anakini juga sering diminta tampil sebagai pemberi materi berbagai seminar tentang penyiaran Ia bahkan dipercaya oleh produsei Amerika Serikat dalam pembuatan tayangan serial boneka tokoh dunia, seperti Manuk ((baina. Adoll Hitler, Julius Caesar, dan Tin unas Alfa Edison Karena materinya dalam bahasai.....gkinantayangan Ini bisa diekspor, ungkapnya

Arvin juga terus member n siuhIm r daya yang ikai dalam bidang penyiaran. T is Academj misalnya, telah merekrut lulusan SMK Broadcasting untuk menjadi U pengajar. Menurutnya, dengan ara itu, dia turut berkontribusi dalam pengembangan dunia pendidikan Apalagi menurutnya, saat ini banyak lulusan SMK Broadcasting yang kurang mendapat kesempatan dalam dunia penyiaran.

Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi