""
09/08/2011
Sukses 3 Tahun Kelola Perusahaan Furnitur Terintegrasi
Tak akan pernah berhenti untuk berinovasi dan berkreasi serta berkarya besar dalam dunia entrepreneur. Itulah prinsip yang selalu dipegang H Mukhlis Yusuf. Dia merupakan sosok Lelaki sejati yang membawa perubahan di dunia meubel asli Sukabumi yang sukses mengepakan sayap usahanya hingga memiliki enam toko meubel/furni-tur di Sukabumi dengan konsumen tetap lebih dari 1.800 orang dan konsumen lepas lebih dari 3.SOO pelanggan. Saat ini sudah ada sekitar 60 karyawan/karyawati yang bekerja di perusahaannya yang kini diberi nama Meubel Rumah Q-Ta.
"Selepas saya mengikuti Entrepreneur University pada 2009 di situlah kerangka berfikir saya di dunia usaha mulai terbuka. Prinsip yang saya kembangkan tak akan pernah menyerah dalam berkreasi dan berinovasi di dunia entrepreneur.
Selain itu, saya juga mempunyai prinsip bagaimana perusahaan kecil yang saya miliki mempunya nilai jual yang sama dengan perusahaan besar. Artinya, bagaimana Rita belajar dan mengelola perusahaan yang kita miliki dengan manajemen seperti perusahaan besar. Nah, salah satu ide yang saya kembangkan, yaitu mengelola perusahaan terintegrasi/katanya.
Selama tiga tahun berkiprah, yang sudah pasti mengalami jatuh bangun, akhirnya perusahaan integrasi yang menjadi cita-cita H Mukhlis kian terwujud. "Alhamdulillah meubel Rumah Q-Ta yang saya kelola saat ini sudah menjadi perusahaan (integrasi) yang di dalamnya tidak hanya berupa toko penjualan barang-barang furnitur tapi kami juga melayani produksi, antar jemput barang, perdagangan secara cash/kredit/syariah/arisan/ tabung barang, dan lain sebagainya.
Juga tak mpa untuk terus melekatkan nasabah/konsumen/masyarakat kami juga berupaya seperti perusahaan-perusahaan besar, yakni menyediakan dana CSR dan costumer ca re," kata nya.Sementara itu, jauh sebelumnya, jiwa-jiwa pantang menyerah dalam berwirausahatelah ditumbuhkan Lelaki Sejati ini sejak lepas dan SMA. Mukhlis memang sudah totok dalam dunia wirausaha. Lelaki Sejati ini begitu ingin berkarya besar dalam dunia bisnis.
"Jika dihitung mungkin 10 kali lebih saya men-jalani usaha yang berbeda dan itu saya jalani sejak 1992 tepatnya ketika awal masuk kuliah di In-situt Pertanian Bogor (IPB) pada Manajemen Agribisnis. Saya berprinsip jika kita ingin lari dari Keterpurukan hidup, maka salah satu langkahnya kita jangan ber-pangku tangan, kalau bisa sekuat apapun kita kerahkan tenaga dan kemampuan kita untuk menciptakan lapangan kerja," kenangnya. H Mukhlis bercerita pada
1992 sembari kuliah juga mengelola bisnis keluarga, yakni sapi perah berjumlah 24 ekor. Selepas itu, di tahun 1992-1993 Mukhlis yang masih kuliah juga membuka perkreditan barang untuk kebutuhan ibu-ibu, lalu di tahun
1993 berbinis di komoditi jagung manis, kemudian pada 1996 dari modal yang dikumpulkan dan pengalaman berbisnisnya Lelaki Sejati ini membuka toko material di rumahnya di Rambay Cisaat, Kab Sukabumi. "Toko material ini diberinama Tiga Dara. Cikal bakal berkembangkan Meubel Rumah QTa, "katanya. Kemudian pada 1997 selain mengelola material juga berbisnis sapi potong sebanyak 24 ekor. Lalu di tahun 2000 membudidayakan lele dumbo dan di tahun 2001, bersama dua teman lainnya H Mukhlis membuka usaha di bidang komputer yang diberinama MEI (Mukhlis, Endi, dan Iwan). MEI melayani untuk software dan hardware lab. komputer sekolah.
Lepas dari MEI ia mengembangkan bisnis ayam pedaging sampai 40 ribu ekor. Namun, di tahun 2005, istri tercinta Hj Nurcahyanti mengajak suaminya untuk konsern mengembangkan bisnis materialnya. Baru dari material tiga dara H Mukhlis menyediakan pembuatan kusen sampai meubel. Dari sana kemudian, punya tiga toko meubel yang dinamakan Meubel Tiga Dara dan dibuka di tiga tempat, Kadu-dampit, Cibaraia, dan Cisaat. Usai mengikuti EU barulah membuka usaha toko Meubel Rumah Q-Tayang kemudian berem-brio tiga toko lagi.
Tak akan pernah berhenti untuk berinovasi dan berkreasi serta berkarya besar dalam dunia entrepreneur. Itulah prinsip yang selalu dipegang H Mukhlis Yusuf. Dia merupakan sosok Lelaki sejati yang membawa perubahan di dunia meubel asli Sukabumi yang sukses mengepakan sayap usahanya hingga memiliki enam toko meubel/furni-tur di Sukabumi dengan konsumen tetap lebih dari 1.800 orang dan konsumen lepas lebih dari 3.SOO pelanggan. Saat ini sudah ada sekitar 60 karyawan/karyawati yang bekerja di perusahaannya yang kini diberi nama Meubel Rumah Q-Ta.
"Selepas saya mengikuti Entrepreneur University pada 2009 di situlah kerangka berfikir saya di dunia usaha mulai terbuka. Prinsip yang saya kembangkan tak akan pernah menyerah dalam berkreasi dan berinovasi di dunia entrepreneur.
Selain itu, saya juga mempunyai prinsip bagaimana perusahaan kecil yang saya miliki mempunya nilai jual yang sama dengan perusahaan besar. Artinya, bagaimana Rita belajar dan mengelola perusahaan yang kita miliki dengan manajemen seperti perusahaan besar. Nah, salah satu ide yang saya kembangkan, yaitu mengelola perusahaan terintegrasi/katanya.
Selama tiga tahun berkiprah, yang sudah pasti mengalami jatuh bangun, akhirnya perusahaan integrasi yang menjadi cita-cita H Mukhlis kian terwujud. "Alhamdulillah meubel Rumah Q-Ta yang saya kelola saat ini sudah menjadi perusahaan (integrasi) yang di dalamnya tidak hanya berupa toko penjualan barang-barang furnitur tapi kami juga melayani produksi, antar jemput barang, perdagangan secara cash/kredit/syariah/arisan/ tabung barang, dan lain sebagainya.
Juga tak mpa untuk terus melekatkan nasabah/konsumen/masyarakat kami juga berupaya seperti perusahaan-perusahaan besar, yakni menyediakan dana CSR dan costumer ca re," kata nya.Sementara itu, jauh sebelumnya, jiwa-jiwa pantang menyerah dalam berwirausahatelah ditumbuhkan Lelaki Sejati ini sejak lepas dan SMA. Mukhlis memang sudah totok dalam dunia wirausaha. Lelaki Sejati ini begitu ingin berkarya besar dalam dunia bisnis.
"Jika dihitung mungkin 10 kali lebih saya men-jalani usaha yang berbeda dan itu saya jalani sejak 1992 tepatnya ketika awal masuk kuliah di In-situt Pertanian Bogor (IPB) pada Manajemen Agribisnis. Saya berprinsip jika kita ingin lari dari Keterpurukan hidup, maka salah satu langkahnya kita jangan ber-pangku tangan, kalau bisa sekuat apapun kita kerahkan tenaga dan kemampuan kita untuk menciptakan lapangan kerja," kenangnya. H Mukhlis bercerita pada
1992 sembari kuliah juga mengelola bisnis keluarga, yakni sapi perah berjumlah 24 ekor. Selepas itu, di tahun 1992-1993 Mukhlis yang masih kuliah juga membuka perkreditan barang untuk kebutuhan ibu-ibu, lalu di tahun
1993 berbinis di komoditi jagung manis, kemudian pada 1996 dari modal yang dikumpulkan dan pengalaman berbisnisnya Lelaki Sejati ini membuka toko material di rumahnya di Rambay Cisaat, Kab Sukabumi. "Toko material ini diberinama Tiga Dara. Cikal bakal berkembangkan Meubel Rumah QTa, "katanya. Kemudian pada 1997 selain mengelola material juga berbisnis sapi potong sebanyak 24 ekor. Lalu di tahun 2000 membudidayakan lele dumbo dan di tahun 2001, bersama dua teman lainnya H Mukhlis membuka usaha di bidang komputer yang diberinama MEI (Mukhlis, Endi, dan Iwan). MEI melayani untuk software dan hardware lab. komputer sekolah.
Lepas dari MEI ia mengembangkan bisnis ayam pedaging sampai 40 ribu ekor. Namun, di tahun 2005, istri tercinta Hj Nurcahyanti mengajak suaminya untuk konsern mengembangkan bisnis materialnya. Baru dari material tiga dara H Mukhlis menyediakan pembuatan kusen sampai meubel. Dari sana kemudian, punya tiga toko meubel yang dinamakan Meubel Tiga Dara dan dibuka di tiga tempat, Kadu-dampit, Cibaraia, dan Cisaat. Usai mengikuti EU barulah membuka usaha toko Meubel Rumah Q-Tayang kemudian berem-brio tiga toko lagi.
"Dari pengalaman yang saya dapat pada akhirnya kami juga membuka Sekolah Bisnis untuk para mahasiswa agar menumbuhkembangkan jiwa wirausaha. Saya ingin selalu berbagi ilmu bisnis kepada adik-adik mahasiswa sebagai penerus bangsa. Saat ini untuk angkatan pertama, mahasiswanya mencapai 15 orang," jelasnya. Di usaha fur-niturnya H Mukhlis juga mengembangkan bisnis kemitraan dengan pola Amati Tiru dan Modifikasi (ATM) cara perusahaan Prudential Syariah dan Sofie Martin. (/RON)
Sumber: Warta Kota
H. Mukhlis Yusuf
Sumber: Warta Kota
H. Mukhlis Yusuf
