" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mendesain Laba dari Bahan Bangunan

Mendesain Laba dari Bahan Bangunan

10/08/2011
Mendesain Laba dari Bahan Bangunan

Mengukur tawaran waralaba dari supermarket bahan bangunan HBC
BERDIRI pada 1 Agustus 2006, Home Builders Center atau HBC menyediakan berbagai macam kebutuhan bali, ni I lantunan, seperti semen, keramik, inrli-ngkapan keber-mIuui atatl sumiarti, besi hv-imi. hingga cal

Memiliki outlet pertama di Jalan Boulevard Raya, Kelapa lading, Jakarta Utara, saat ini HBC memiliki total 19 outlet tersebar di Jawa dan Sumatera. Dengan jumlah itu, HBC mengklaim menjadi supermarket bahan bangunan dan aksesori rumah terlengkap dan terbesar di Indonesia

Di bawah manajemen PT Bangun Adi Perkasa, HBC terus mengembangkan bisnis ritelnya. Apalagi, mengingat kebutuhan sektor properti dari tahun ke tahun terus meningkat. "Kami memiliki pelayanan serta harga yang kompetitif," kata Ferry Setiawan, Store Plan Manager HBC.

Dengan keunggulan dan keinginan untuk mengembangkan bisnis ritel, HBC mulai Juni Jim menawarkan kerjasama waralaba atau fm neh ise. Walau belum lama, saat ini, HBC sudah memiliki lima calon terwaralaba pasti di Purwakarta, Cibinong, Bekasi, Kuningan, dan Purbalingga. Selain itu, ada tujuh calon mitra lagi yang siap bergabung.

Melihat respon positif tersebut, Ferry optimistis bisnis penyediaan kebutuhan bangunan masih cerah. Bisnis properti yang terus berkembang juga mendongkrak popularitas bisnis pengadaan balian bangunan.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi, HBC menawarkan tiga paket waralaba Paket A untuk pembuatan supermar-kel seluas 200 meter persegi (rn-) dengan nilai investasi sebesar Rp 300 juta. Paket B 11 n i u k supermarket seluas 450 nv dengan investasi Rp 425 juta, dan paket C untuk supermarket seluas 650 rn2 dengan investasi Rp 525 juta

Selain luas bangunan supermarket dan nilai investasi, perlengkapan tiap paket investasi juga berbeda Sebab, Investasi bisa berkurang jikamencari perlengkapansendiri.semakin luas ruang usaha berarti semakin banyak pula bahan bangunan yang bisa dijual dan di stok.liu merupakan angka maksimal investasi. Sehati, nilai investasi bisa berkurang jika terwaralaba memilih mencari perlengkapan toko dan barang dagangan sendiri. "Namun harus tetap dengan standar HBC," kata Ferry.

Nilai investasi sebesar itu belum termasuk biaya sewa tempat. Namun seluruh kebutuhan toko termasuk bahan bangunan yang dijual sudah disediakan, termasuk mana* ni, ni !, selama enam tahun senilai Rp 44 juta untuk paket A, sebesar Rp untuk paket B dan Rp 60,5 juta untuk paket C. Biaya renovasi toko, perizinan, perlengkapan toko, pelatihan serta gaji pegawai juga sudah ditanggung. "Mitra tinggal menyediakan tempat, dan HBC yang akan mengatur semuanya" kata Ferry.

Dengan sistem bagi hasil atau profit sltaring, terwaralaba akan mendapatkan pembagian 3.5% hingga 6,5% dari omzet per bulan. Dengan target omzet mencapai Rp 300 jma per bulan, menurut Ferry, keuntungan bersih terwaralaba diperkirakan mencapai Rp 19,5 juta per bulan. Sehingga balik modal diperkirakan selama 21 bulan.

Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mengakui bisnis bahan baku bangunan sangat cerah walau persaingan juga ketat. "Banyak yang menawarkan harga miring, tapi kualitas tetap bagus," ujarnya. Karena itu dibutuhkan promosi ekstra untuk bisa merebut pasar. HBC JL. Boulevard Raya Blok

Jakarta Utara TELP02145843005

Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho  



Entri Populer