Halaman

Limbah Kayu Masih Tetap Berguna


>>>>>Limbah Kayu Masih Tetap Berguna

NERACA. Kita sering melihat pabrik atau industri berbahan dasar kayu menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis. Produk tersebut misalnya kursi, lemari, meja, sofa, tempat tidur, lemari hias dan sebagainya. Biasanya industri yang bergerak dibidang ini adalah furniture. Mereka menggunakan material kayu sebagai bahan baku produk, yang dibeli secara utuh atau bahkan ada yang masih berupa kayu gelondongan.

Pengolahan bahan mentah kayu menjadi sebuah produk industri melalui tahap-tahap produksi. Hasil produksi dari pemotongan kayu yang digunakan sebagai modelproduk furniture tentunya meninggalkan sisa-sisa limbah kayu yang tidak beraturan lagi. Nah, inilah yang disebut sebagai sampah Industri furniture yang menumpuk di pojok-pojok ruang yang biasanya langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Umum/ TPU.

Limbah kayu dari sisa-sisa potongan pembuatan produksiindustri furniture, biasanya sudah tidak terpakai lagi, karena ukuran dan bentuknya sudah tidak beraturan sehingga tidak bisa dibentuk pola yang sesuai dalam pembuatan produk tersebut. Lalu timbullah inisiatif para perajin untuk memanfaatkan limbah kayu tersebut menjadi suatu barang yang bisa dibentuk menjadi produk bernilai ekonomis dan berkualitas. Dari sinilah mereka merancang sebuah model yang menghasilkan produk berupa mainan anak-anak yang sering kita temui seperti penggaris kayu, meja tulis mini, tempat menaruh pulpen, pensil dan sebagainya.

Ternyata produk tersebut mendapat tanggapan yang sangat baik dipasaran. Maka bermunculan para pengusaha menggunakan produk mereka yang berasal dari limbah kayu. Salah satunya toko Melati Toys yang telah merintis usaha mainan edukatif dari limbah kayu sejak pertengahan 2005. Melati Toys telah merentangkanusahanya ini dengan ketekunan dan akhirnya benar-benar mendapatkan keuntungan lumayan besar dari pemanfaatan limbah kayu.

Dalam memenuhi pasokan bahan baku setidaknya dalam sebulan saya membeli satu kubik limbah kayu seharga Rp.2 juta di bilangan Klender Jakarta Timur, menurut Yuli Setiawaty pemilik Melati Toys. Untuk penetapan model atau konsep mainan edukatif dari limbah kayu, tidak selalu melulu Melati Toys yang merancang tetapi mereka juga menerima rancangan atau model dari pihak pemesan. Sehingga pihak pemesan dapat bebas memilih rancangan produk yang mereka inginkan dengan harga yang bersaing dan berkualitas. "Dengan ketekunan dan kesabran Melati Toys telah memiliki pelanggan tetap di berbagai daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi." tambah Yuli.

Betapa menggiurkan bukan? Bahwa ternyata limbah kayu yang selama ini banyak terbuang

sia-sia ke tempat sampah/ TPU, ternyata bisa menjadi suatu produk yang bernilai dan mendatangkan keuntungan dan membuka lapangan pekerjaan baru yang bisa mengurangi pengangguran. Usaha dari limbah kayu ini juga banyak digeluti oleh berbagai perajinkayu yang mencoba berkreasi dengan berbagai inovasi. Hanya dengan tekad sungguh-sungguh dan ketekunan yang ulet, kita bisa meraih mimpi menjadi nyata sehingga kita bisa meraih kesuksesan berkat usaha yang kita jalani, (shiddig)


Sumber: Neraca