Halaman

KREATIVITAS DAN KEPEMIMPINAN PERLU DIKEMBANGKAN


>>>>>>Jumlah Pengusaha Terus Ditingkatkan


JAKARTA - Jumlah pengusaha (entrepreneur) di Tanah Air ditargetkan bisa tumbuh menjadi 2-3% dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini jumlah usahawan masih sekitar 0,18% atau 430 ribu orang dari jumlah penduduk sekitar 240 juta.

"Saat ini, jumlah entrepreneur di Tanah Air masih sekitar 0,18% dari jumlah penduduk. Lima tahun ke depan, mungkin jumlahnya bisa mencapai 2%," ujar Ketua Departemen Pemberdayaan Daerah Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Pria-manaya Djan dalam konferensi pers Indonesian Young Leaders Forum 2011 di Jakarta. Kamis (9/6).

Menurut dia, jumlah pengusaha di Indonesia tersebut masih sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga. Sebagai contoh, Singapura saat ini memiliki sekitar 8% jumlah pengusaha dari jumlah penduduknya 4,5 juta orang.

Pria optimistis, target tersebut bisa dicapai dengan beberapa langkah strategis yang sedang dikerjakan Hipmi bekerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE ill Selain itu, organisasi ini juga membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah.

Dia berpendapat, mahasiswa di ber-bagai perguruan tinggi (PT) di Tanah Air sangat berpotensi dididik menjadi pengusaha muda, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan. Hipmi dan FT pun akan mendeklarasikan mahasiswa menjadi calon anggota (pranggota) Hipmi pada 14-15 Juni mendatang.

Sementara itu, pemerintah diharapkan memberikan dukungan kebijakan, misalnya dengan memberikan akses permodalan bagi pengusaha baru dan menurunkan bunga agar meringankan pengusaha. "Kami pun akan terus mengingatkan pemerintan pentingnya melahirkan banyak pengusaha baru yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi," imbuhnya.

Namun, mahasiswa dan pengusaha muda juga perlu diajarkan menjadi pemimpin yang lebih baik dan kreatif serta memiliki daya saing. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan dapat bersaing pada era globalisasi.

Ketua Komite Tetap Industri Agro dan Kimia Kamar Dagang dan Industri Indo-nesia (Kadin) Arifatul Y Hidayat (Erik) melanjutkan, pengusaha di antaranya saat ini telah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Bandung untuk melahirkan pengusaha muda, di antaranya dengan Universitas Padjadjaran."Kami mendukung mahasiswa diberikan mata kuliah kewirausahaan, tentunya yaog bisa diaplikasikan, untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda baru," katanya.

Dekan FE UI Prof Firmanzah menambahkan. Indonesia setidaknya membutuhkan 1 juta pengusaha terbaik agar pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih tinggi dari saat ini sekitar 6%. "Kemajuan bangsa juga tidak akan mampu dicapai lebih baik tanpa sinergi para pengusaha mudanya," kata dia.

Menurut dia, pada 2010, tingkat daya saing Indonesia dalam Global Competitiveness Index berada di posisi ke44. Untuk itu, seorang pemimpin muda harus memiliki visi ke depan agar dapat memperbaiki daya saing dan ekonomi nasional.

"Hipmi telah memiliki pengalaman dalam memimpin dan ikut andil dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional," tuturnya.

Kawal Regenerasi

Sementara itu, setelah selesai menggelar seminar Indonesian Young Leaders Forum 2011 di Jakarta, kemarin, Hipmi bertekad memacu generasi muda terus mengembangkan perekonomian nasional. Hipmi juga optimistis, forum tersebut da-pat menyadarkan para generasi muda untuk meneruskan kepemimpinan bangsa.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum BPP Hipmi Erwin Aksa dalam sambutan pada Indonesian Young Leaders Forum 2011 yang dibuka oleh Dekan FE UI Prof Firmanzah dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa. Forum ini juga menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan kuliah umum bertema kepemimpinan.

Menurut Erwin, tongkat estafet kepemimpinan generasi tua segera berakhir. Karena itu, kaum muda harus mempersiapkan diri dan menyadari bahwa tugas dan tanggung jawabnya semakin berat "Banyak generasi muda yang sudah menyimpang dari visi misi reformasi. Hal ini sangat disayangkan, karena pemuda seharusnya mampu menangkap semangat zaman dan momentum kebangkitan," katanya.

Karena itu, dia pun berpendapat regenerasi nasional perlu dikawal, direncanakan, dan dikompetisikan, sehingga mendorong perubahan yang positif. Sedangkan Direktur Utama Saratoga Sandiaga Uno menyarankan pengusaha di Indonesia berhenti pada masalah-masalah internal dan mulai memikirkan penguasaan perekonomian internasional. "Karena itu, saya kurang sepakat dengan pendapat banyak pihak bahwa kebijakan kita proasing. Menurut saya, itu karena kita terlalu sibuk ngurusin masalah internal, sehingga kesempatan itu bisa direbut asing," ujarnya.

Sumber:Investor Daily Indonesia
Oleh Abdul Muslim