Halaman

Bisnis Spare Parts Motor cukup Menjanjikan


>>>>>Bisnis Spare Parts Motor cukup Menjanjikan

Neraca. Indonesia adalah negara ketiga terbesar di dunia dalam populasi dan pertumbuhan jumlah sepeda motor setelah Cina dan India. Dampak dari fenomena ini adalah, terbukanya peluang usaha dibidang Jasa Perbengkelan dan Penjualan spareparts. Sebelum lebih jauh terjun ke bidang bisnis bengkel dan penjualan spareparts ada baiknya kita memahami hal-hal yang mendasar dari bisnis ini

1.Kategori Bengkel dan Pasar

A.Bengkel resmi

Bengkel kategori ini biasanya mendapat pembinaan dari perusahaan yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan perusahaan ATPM (pemegang merek motor). Penentuan laba dan spare parts yang dijual pun di tentukan oleh pemegang franchise. Bengkel kategori ini mengambil segmen pasar pada motor dengan masa pakai relative baru, sudah barang tentu belum banyak membutuhkan jasa perbaikan dan penjualan spareparts.

B.Bengkel umum

Bengkel kategori ini sebelumnya dibangun oleh mereka yang berlatar belakang bengkel atau oleh orang yang punya skill di bidang ini. Tetapi tahun tahun terakhir fenomena ini bergeser jauh, karena dari pengalaman maju atau tutupnya sebuah bengkel banyak di pengaruihi oleh management dan promosi, untuk itu mereka ex-profesional atau pun pensiunan banyak terjun ke bisnis ini. Pasar dari bengkel umum adalah motor yang telah berakhir masa garansi nya, yang sudah tentu banyak membutuhkan jasa perbaikan dan penjualan spareparts.

2.Kategori Spare parts Berdasakarkan Pasar.

A.Original Equipment Manufacturing (OEM) OEM adalah spareparts dengan standarkhusus yang di gunakan dalam perakitan sepeda motor. Komponen kategori ini umumnya disupply oleh vendor tanpa kemasan dan hanya untuk kebutuhan assembling dalam hitungan jam atau hari (dikendalikan dengan kanban system). Spareparts OEM sama sekali tidak dijual di pasaran.

B.After Market/Reversible Market (RM) Spareparts pengganti ini dapat di kategorikanmenjadi 2 kelompokGenuine Parts (RM-GP), Spareparts yang pendistribusiannya langsung atau tidak langsung di kendalikan oleh ATPM (pemegang merek sepeda motor) seperti HGP, SGP dan YGP.Non Genuine Parts (RM-NGP), Spareparts yang pendistribusian nya tidak ada kaitanya sama sekalidengan ATPM, seperti GP-1 dan lain sebagainya.

Sangat sulit membedakan antara RM-GP dengan RM-NGP, karena dari segi kualitas bisa saja sama. Kita ambil contoh Gear Paket KMC, gir paket KMC juga disupply untuk RM-GP beberapa merek motor tertentu, tetapi gir paket KMC juga dijual sebagai RM-NGP yang sudah barang tentu sama-sama memenuhi standar kualitas KMC. Kalau disisi harga faktanya RM-GP hampir 30096-400% kali harga RM-NGP

3.Kategori Spare Parts Berdasarkan Pemakaian (moving category)Fast moving parts

Spare parts yang sering diganti, karena kategori ini life time nya sangat di tentukan oleh operasional, contoh discpad dan kanvas rem.Midlle moving parts (intermediate) Spare parts kategori ini punya life timeyang lebih panjang, umumnya ditentukan oleh operasional dan perawatan, contoh rantai dan bearing.Slow moving parts
Spare parts kategori ini jarang di gunakan, biasanya penggantiannya karena kerusakan, contoh piston, dan engine bearing.

4.Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Bisnis Bengkel dan Spareparts.

A. Laba yang bisa di dapatkan pelaku bisnis.

Laba yang bisa di dapatkan sudah barang tentu di tentukan oleh harga beli dan hargajual. Sebagai perbandingan penjualan spareparts pada kelompok retail, untuk RM-GP laba yang bisa di dapatkan berkisar antara 10% hingga 20%. Sedangkan penjualan retail pada kelompok RM-NGP keuntungan yang bisa dambil bisa didapat 100%-200%.

B. Mangement spareparts

Adalah presepsi yang sangat keliru yang ada selama Ini, besar kecilnya bengkel atau toko di lihat dari jumlah barang yang ada. Padahal jumlah stok yang tinggi belum tentu memperhitungkan prosentase slow moving.intermediate atau fastmovlng parts, hal yang dapat menyebabkan dead stock. Ini salah satu penyebab seringnya bengkel atau toko spareparts mengalami kerugian. (Rangga/dbs)


Sumber: Neraca