" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Wara-Wiri Menjadi Pembicara Usaha Jamur

Wara-Wiri Menjadi Pembicara Usaha Jamur


>>>>Wara-Wiri Menjadi Pembicara Usaha Jamur

Dari usaha pengolahan jamur, Siti Achbary bisa mencetak omzet hingga Rp 50 juta per bulan. Siti pun sudah mendistribusikan berbagai produk Jamur Jayagiri buatannya ke seluruh Nusantara. Tak ingin sukses sendirian, ia pun berbagi ilmu budidaya dan pengolahan jamur ke berbagai pihak, baik secara komersial maupun cuma-cuma.

SUKSES bertani jamur dan mengembangkannya menjadi makanan olahan, Siti Achbari tak lantas berpuas diri. Ia merasa perlu berbuat sesuatu untuk masyarakat sekitar lewat usaha jamur.

Tekad inilah yang membuat mantan pebisnis vila ini kerap menjadi pembicara di seminar-seminar soal jamur. Tidak hanya menjadi pembicara, ia bahkan memberikan pelatihan kepada pelajar dan mahasiswa di Bandung tentang budidaya jamur.

Tiga kali sepekan, Siti harus wara-wiri Jakarta dan Bandung. Ia tidak hanya memberikan seminar tentang budidaya jamur, tapi juga mengajarkan praktik memasak dan mengolah jamur. Semua ini dia lakukan untuk menjadikan jamur sebagai makanan pokok.

Setiap kali diundang menjadi pembicara dan mempraktikkan menu masakannya, ia mematok tarif sekitar Rp 1 juta untuk dua jam.

Namun Siti juga memberikan pelatihan secara cuma-cuma kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat setempat yang kerap mampir ke vilanya di Lembang. Bahkan, ia diminta oleh kepala sekolah SMKN 1 Cidaun, Bandung untuk mengajari siswanya keterampilan budidaya jamur.

Program ini tidak hanya mendorong para pelajar untuk berwirausaha, "Tapi juga mampu menularkan kepada masyarakat sekitar mereka untuk belajar membudidayakan jamur,"terang perempuan yang juga sempat menggeluti bisnis sewa mobil ini.

Siti mengatakan, budidaya jamur mudah dan tidak menguras banyak tenaga Jadi, usaha ini cocok untuk para pensiunan pegawai. "Hitungannya dengan memiliki dua kumbung jamur berukuran 5x7 meter dengan tinggi rak mencapai 6 meter sama dengan memiliki satu hektare pertanian," imbuh Siti.

Apalagi saat ini, harga jamur merang di pasar masih terbilang tinggi. Konsumsi jamur merang makin bertambah. Inilah yang membuat peluang usaha budidaya jamur kian dilirik orang. Apalagi peralatan untuk pertanian jamur terbilang

"Setiap bulansaya mengirimlebih dari 1.000pak ke Jakarta,"kata Siti.sederhana. "Selain itu, usaha ini bisa dilakukan di mana saja," sambung Siti. Di dataran rendah atau tinggi, jamur dapat tumbuh. Asalkan pembudidaya memperhatikan suhu pada kumbung jamumya. "Dari garis pantai yang berjarak tujuh meter sekalipun jamur dapat dibudidayakan, asalkan kumbung dikondisikan pada suhu 18-20 derajat celcius," kata Siti. Bagi Siti, tantangan paling sulit ditaklukkan adalah alam. Salah satu cara mengakali cuaca panas misal-nya dengan mengatur temperatur udara dalam kumbung dan menjaga kelembaban tanahnya.

Pemilihan kumbung jamur juga harus diperhatikan. Misalnya dalam memilih penutup kumbung. Ia menyarankan untuk menggunakan bahan yang mudah menyerap air seperti kain atau karung. "Ini supaya saat panen, bobot jamurnya bisa mencapai 1,2 ons dan tak mudah terkena hama penyakit," ujar Siti. Trik lain untuk mendapatkan hasil jamur yang berkualitas bagus, Siti menggunakan vitamin khusus tanaman yang disemprot tiga kali sehari.

Cara pemasaran hasil produk Jamur Jayagiri olahan Siti terbilang sederhana Ia tak pernah resmi mengiklan-kannya ke media Dia hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Ia menawarkan aneka makanan olahan jamur buatannya kepada para tamu yang datang g ke vila. "Mereka boleh melihat carapengolahan makanan jamur dan langsung mempraktik-kannya," terang Siti.

Kata Siti, rasa olahan jamur yang lezat membuat banyak para tamunya kepincut untuk mengonsumsi jamur. Para tamu tersebut ada juga yang tertarik untuk membantu pemasaran nugget, bakso, sate, kerupuk hingga daging ham yang dijual seharga Rp 25.000 hingga Rp 30.000 untuk kemasan 500 gram.

Agen makanan Jayagiri olahan jamur Siti juga telah tersebar di berbagai pelosok Indonesia Rata-rata ia mengirim total produk hingga 1,5 ton per bulan dengan omzet Rp 50 juta. Pesanan paling banyak datang dari Jakarta. "Setiap bulan, saya mengirim lebih dari 1.000 pak olahan Jamur ke Jakarta," kata Siti. Ia juga rutin mengirim sekitar 200 pak olahan jamurnya ke berbagai supermarket di Bali, Kalimantan dan Lampung.

Sumber : Kontan
Mona Tobing

Entri Populer