****Beternak Itik****
Itik hibrida memang belum sepopuler bebek lokal dan peking.
Namun, itik hasil silangan itik impor dan lokal atau sesama lokal unggul mulai
banyak dibudidayakan. Maklum, dalam tempo 45 hari bobot itik hibrida bisa
mencapai 1,2 kilogram.
BETERNAK itik sejatinya tidak susah. Hanya perlu waktu 45
hari, binatang bersuara kwek kwek kwek ini sudah siap dijual, terutama jenis
bebek lokal. Namun, waktu selama 1,5 bulan itu terkadang tidak cukup untuk
menghasilkan itik dengan bobot 0,9 hingga 1 kilogram (kg).
Akhirnya, sejumlah peternak menyilangkan itik peking yang
merupakan jenis unggulan dengan itik lokal. Hasilnya, disebut itik hibrida.Selain
mengawinkan itik ras impor dengan itik lokal, beberapa peternak unggas ini juga
menyilangkan itik loka] unggul. Contohnya, Calik Sudaryanto, pemilik CV Agro
Dimensi di Sidoarjo, Jawa Timur
Hasil persilangan antara itik lokal unggul ini menghasilkan
itik hibrida yang bentuk fisiknya tidak berbeda dengan itik lokal. Hanya saja,
warna itik hibrida belang. hitam putih. Ada
juga itik hibrida yang berkelir putih dan coklat. Paruh dan kakinya berwarna
hitam dan jingga
Sementara persilangan antara itik impor dengan itik lokal
untuk menyempurnakan fisik si itik.Calik mengatakan, itik lokal yang sering
bermasalah pada bobot yang tipis bisa menjadi lebih besar.
Nah, daya tahan tubuh itik hasil silangan impor-lokal juga
lebih kuat ketimbang itik impor. "Telur yang dihasilkan pun lebih berat
dibandingkan dengan itik impor," kata Calik yang mengaku hampir 70% itik
yang dibudidayakannya adalah itik hibrida.
Di usianya yang 45 hari, bobot itik hibrida bisa mencapai
1,2 kg. Kontur dagingnya juga lebih kenyal dan berisi, sehingga kalau dimasak
terasa gurih.Tapi, untuk mencapai bobot yang ideal, pakan harus seimbang.
Selama ini, banyak peternak yang tidak memperhatikan kualitas pakan itiknya.
Padahal, menurut Calik, unsur karbohidrat dan protein dalam makanan itik
hibrida harus seimbang.
Agar asupan dapat seimbang, tutur Calik, pemberian pakan
buatan pabrik bisa menjadi solusi. Selain mempercepat pertumbuhan itik, indukan
yang dihasilkan pun lebih bagus sehingga menghasilkan banyak telur.Warsidi,
peternak itik hibrida di Sleman, Yogyakarta
menuturkan, pakanitik hibrida sama dengan itik lokal, yakni starter untuk
anakan, grower untuk itik usia remaja, dan layer untuk itik dewasa.
Bahan dasarnya, adalah jagung, dedak, tepung ikan, tepung
daging bekicot, tepung tulang, tepung kerang, bungkil kelapa, tepung gaplek,
tepung daun pepaya, tepung daun turi, dan tepung lamtoro. "Komposisinya
saja yang berbeda," ujar Warsidi. Harga makanan itik ini Rp 4.000 per kg.
Warsidi menyarankan, peternak juga memberi vaksin ND untuk
mencegah penyakit duck cholem. Pemberian vaksin ini cukup sekali, saat umur
itik masih sehari. Sebagai tambahan, itik boleh diberi vaksin Al untuk mencegah
flu burung dan pasteurella untuk mencegah infeksi bakteri salmonella.Peternak
harus memaga kebersihan dan kelembaban kandang agar itik tidak mudah terserang
penyakit. Kandang itik tidak boleh becek. Kipas angin menjadi barang wajib
untuk mengeringkan lantai dan menghalau gas dari kotoran itik. Peternak juga
harus membuat parit kecil dalam kandang agar air air tidak tergenang lama.
INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/