Halaman

Surjanto Yasaputera Banyak dapat tantangan

Sebagai marketer dituntut untuk selalu mengembangkan ide dan inovasi baru bersama tim.erjalanan karier laki-laki yang satu inicukup berliku, dan produk yang ditanganinyapun beda-beda. Mulai dari material bangunan,furniture, dan kini rokok. Namun, semuadijalani dengan sepenuh hati dan secaraprofesional.

Laki-laki kelahiran Surabaya, 16 Mei 1969ini, bernama Surjanto Yasaputera. Kini diamenjabat sebagai Manajer Pemasaran PT Gelora Djaja, produsen Wismilak Diplomat. Diabergabung dengan perusahaan ini sejak 2003. "Kemudian, mungkin karena Wismilak sebagai salah satu klien saya pada waktu itu, maka saya ditawarkan untuk bergabung, sampai sekarang," ungkapnya.

Dia menuturkan ketika pertama bergabungdengan Wismilak, dia menjabat sebagai Product Group Manager (PGM), yangmenangani kategori produk sigaret kretekmesin (SKM). "Setahun kemudian, saya .dipercaya menjadi marketing manager sampaisekarang," ujarnya.

Menurut dia, cukup menarik bekerja diperusahaan rokok, selain karena memangtergolong consumer goods yang paling fastmoving, juga banyak mendapatkan tantangandari pelbagai situasi. "Terutama hal-hal yang berkaitan denganregulasi pemerintah, sehingga sebagaimarketer kita dituntut untukselalu mengembangkan ide danpikiran menyiasatinya," katapenggemar olah raga tenisdan bersepeda ini. Apalagi bekerja padaindustri rokok, lanjutnya, dimana secara positioningperusahaan ini memilikikeunikan tersendiri. Sebagaiperusahaan rokok yang selalumengutamakan kualitas dancitra yang tinggi, sehinggadituntut bisamenciptakan/mem-pertahankan imagebrand, bersaingdenganperusahaanlain yang

memang sudah secara company size sudah besar, yang otomatis secara kemampuan perusahaannya juga lebih besar.
"Di situlah kita ditempa untuk lebih memahami arti sebuah kesuksesan," ujarnya sembari tersenyum. Program wirausaha Sebagai seorang manajer pemasaran, Surjanto pun selalu berupaya menampilkan ide dan inovasi baru bersama timnya. Misalnya1 saat ini, dia baru saja meluncurkan program kompetisi wirausaha dalam format reality show, bertajuk Diplomat Success Cliallenge (DSC).

Dia menuturkan DSC menantang anak muda, perempuan dan laki-laki berusia 22-35 tahun, untuk mengajukan proposal bisnisnya dalam sebuah kompetisi wirausaha. "Inilah bentuk dukungan yang disebut sebagai partisipasi sosial Wismilak untuk mendorong kewirausahaan dalam negeri. Ajang ini mencari calon wirausahawan yang memiliki ide bisnis inovatif dan kreatif. Selain itu juga punya jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi," ungkapnya dan menambahkan batas akhir pengiriman proposal hingga 24 Oktober.

Hadiah yang ditawarkan bagi pemenang tidak tanggung-tanggung, cukup menggiurkan. Angkanya mencapai Rp500 juta. Dana tersebut akan dipakai sebagai modal bagi pemenang untuk melangkah menjadi wirausaha muda, untuk memulai bisnis sesuai dengan ide yang dirancangnya.

Surjanto menuturkan dalam reality show ini yang menjadi fokus utama adalah semangat kewirausahaan dan kegigihan peserta. "Kami inginmemberikan inspirasi. Diharapkan dari tayangan TV yang dimulai 24 November sampai 29 Desember akan semakin banyak kalangan muda yang berani melakukan sesuatu dengan ide kreatifnya. Dan tentu akhirnya bisa juga untuk membangun usaha," ujarnya

Rahmayuljs Saleh Bisnis Indonesia Dia menjelaskan Wismilak telah menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tema berbeda tiap tahunnya sejak 1994. Di antaranya Wismilak International WTA Tour, Wismilak Criterium Series, Diplomat Off Road Challenge, dan berbagai acara musik dan kegiatan lainnya.

Jadi, lanjutnya. Diplomat Success Challenge, merupakan sebuah program untuk menciptakan calon entrepreneur untuk kepentingan bangsa. Selain itu, ada juga kegiatan promosi yang bentuknya berupa aktivasi untuk merek lainnya. Terutama pada masa-masa sekarang ini, kesibukannya bertambah karena memang secara timing harus juga mempersiapkan perencanaan untuk 2011.ia mengatakan ide bisnis yang kreatif dan inovatif dari peserta, akan diuji dihadapan dewan juri yang diketuai oleh Aviliani, pengamat ekonomi. Sebagai anggota dewan juri tampil Hendy Setiono, pendiri waralaba Kebab Turki Baba Rafi. dan Surjanto sendiri.

Peserta akan diuji tentang ide bisnisnya itu sendiri, tambahnya. Bagaimana latar belakangnya, mekanismenya, kelayakannya, strateginya, dan lainnya. Juga dari sisi karakter para calon wirausahawan tersebut, bagaimana semangat mereka, perjuangan mereka, problem solving-nya, dan kompetisinya.

Membuat DSC berbeda dengan program kewirausahaan lainnya yang biasanya dengan cara memberikan penghargaan untuk para wirausaha yang telah berhasil di bidangnya. "Kalau Wismilak Diplomat justru membuat program untuk para calon wirausahawan untuk mewujudkan ide bisnisnya." Program itu juga bisa berfungsi sebagai kegiatan CSR perusahaannya, terlebih dengan ditemukannya 2010 sebagai tahun kreatif dan inovatif oleh pemerintah. "Kami juga ikut mendorong kreativitas dan inovasi, terutama untuk generasi usia produktif di Indonesia," ujarnya.

Melihat data mengenai jumlah wirausahawan di Indonesia yang masih sangat sedikit jumlahnya sekitar 0,18%, katanya, masih jauh dari batas minimal 2% kontribusi wirausaha untuk memajukan ekonomi suatu bangsa. Dibutuhkan banyak dorongan dan dukungan terhadap potensi wirausaha di dalam negeri. "Hal itulah salah satu yang membuat kami meluncurkan program DSC ini, untuk membantu meningkatkan kualitas bangsa ini," ungkap pria penggemar novel ini.

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/