Halaman

7 Pendeteksi perubahan preferensi konsumen

Keputusan membeli adalah sebuah perilaku yang pada dasarnya rumit. Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Bagi para pemasar, tentu, ini menjadi tantangan utama untuk mengendalikan semua faktor yang mampu memengaruhi perilaku beli konsumen.

Bagi pemasar yang kurang mampu mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku beli akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Banyak sekali contoh yang bisa kita amati di pasar, misalnya kita dulu sangat mengenal Word Star sebuah aplikasi teks yang sangat terkenal pada era 1980-an, kita juga mengenal merek pembalut wanita Softex, merek baju Posh Boy, merek biskuit Regal.

Merek-merek tersebut merupakan contoh di mana pemasar kurang mampu mengendalikan faktor yang memengaruhi perilaku beli. Semakin rumitnya perilaku beli konsumen, sehingga para pemasar membutuhkan sebuah sistem pendeteksi dini terhadap ancaman bagi merek mereka. Salah satu ancaman merek adalah perubahan preferensi konsumen.

Preferensi merupakan motif atau alasan konsumen untuk berperilaku beli. Pengetahuan terhadap preferensi konsumen sangat penting untuk pengembangan merek. Ada beberapa cara mendeteksi perubahan preferensi konsumen, yaitu Perubahan demografi Perbedaan demografi bisa berpengaruh terhadap perubahan preferensi konsumen. Para pemasar harus jeli mengamati perubahan data demografi konsumen mereka. Data-data yang perlu diamati adalah perubahan pendapatan atau sosial ekonomi, status pernikahan, usia, pendidikan, dan pekerjaan.

Faktor-faktor ini sangat menentukan preferensi konsumen terhadap barang dan jasa. Kita harus dengan cermat mengamati motif atau alasan berdasarkan demografi konsumen terhadap barang dan jasa sejenis. Apakah ada perbedaan yang cukup signifikan terhadap motif atau alasan berperilaku beli berdasarkan perbedaan demografi. Hasil riset Frontier Consulting Group mengungkapkan bahwa pendapatan, usia.dan pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi seseorang dalam memilih sebuah bank.

Artinya, para pemain perbankan harus mengamati data demografi nasabah, apakah demografi nasabah sesuai dengan strategi yang dikembankan oleh perusahaan.Produk substitusi Ada sebuah pertanyaan, apakah mungkin nasi sebagai banan pokok bisa digantikan dengan gandum? Berdasarkan data Frontier Consulting Group, konsumsi tepung terigu orang Indoneisa semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Walaupun jawaban pertanyaan di atas tidak mungkin, tetapi ini sebagai indikasi bahwa industri yang berhubungan dengan bahan da-sar tepung terigu akan mengalami kenaikan. Pada industri perbankan, banyak sekali produk tabungan jangka panjang, seperti tabungan pendidikan, pensiun, dan sebagainya. Produk-produk ini tidak hanya bersaing dengan produk sejenis dalam industri perbankan tetapi juga dengan industri asuransi.

Saat ini, produk-produk asuransi banyak menawarkan produk sejenis dengan manfaat asuransi jiwa dan kesehatan.
Perubahan ekspektasi Frontier Consulting Group memiliki data kepuasan konsumen sejak 2002. Bila kita amati, data kepuasan konsumen sangat dinamis. Kami berkeyakinan bahwa dinamika kepuasan konsumen ini akan berhubungan dengan preferensi seseorang terhadap barang dan jasa.

Kami mengamati perubahan indek kepuasankonsumen diakibatkan dari perubahan ekspektasi atau harapan konsumen terhadap barang dan jasa. Jadi, apabila kita mendapati penurunan indeks kepuasan konsumen perusahaan turun, sementara telah terjadi perbaikan tahun sebelumnya, bukan berarti perusahaan salah mengidentifikasi area yang harus diperbaiki. Ini bisa diakibatkan karena perubahan ekspektasi atau harapan konsumen. Kenaikan indeks kepuasan industri bisa mengungkit ekspektasi atau harapan konsumen sehingga konsumen akan semakin sulit untuk dipuaskan.

Perubahan regulasi
Peran regulasi bisa sangat efektif untuk mengendalikan perilaku konsumen, tetapi juga sebaliknya. Bila kita mengamati industri rokok di indonesia dengan regulasi yang sangat ketat, justru, pertumbuhan industrirokok semakin naik. . Tercatat sejak 2004 hingga 2009 pertumbuhan industri ini sekitar 4,6% per tahun. Kita tahu bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya pembatasan produk tembakau dari mulai pemberlakuan cukai, penulisan peringatan bahaya merokok di kemasan sampai pembatasan tempat merokok.

Tampaknya, regulasi ini belum memberikan dampak perubahan perilaku konsumen. Di industri perbankan, ada aturan MUI yang mengatakan bunga itu haram, sehingga memunculkan sistem perbankan syariah, dan sistem ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Teknologi

Perkembangan teknologi memang memberikan dampak yang luar biasa terhadap perubahan preferensi seseorang. Di industri perbankan, perubahan teknologi ini sangat terasa sekali. Bagi kaum urban, e-channel merupakan salah satu pilihan utama mereka dalam memilih bank. Mereka lebih menginginkan kemudahan transaksi dibandingkan dengan lokasi bank.

Gaya hidup Kita tentu masih ingat keberadaan telepon rumah. Produk ini memang mengalami penurunan sejak adanya seluler. Saat ini, orang semakin jarang menggunakan telepon rumah karena dianggap tidak bisa mendukung gaya hidup, salah satunya adalah mobilitas. Perubahan preferensi ini membawa konsekuensi bagi turunnya pendapatan telepon rumah.

Nasionalisme Pemerintah selalu mengampanyekan produk dalam negeri dengan slogan "aku cinta produk dalam negeri". Namun apakah efektif? Salah satu iklan produk elektronik Group Maspion berusaha menjadikan jiwa nasionalisme sebagai sebuah pesan tunggal ("cintailah produk Indonesia") untuk memengaruhi preferensi konsumen dalam memilih produk elektronik.

Memang nasionalisme akan sangat sulit memengaruhi preferensi seseorang, tetapi demikian faktor ini layak untuk dijadikan pertimbangan untuk menganalisis perubahan preferensi konsumen.

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/