" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pembangunan UMKM Masih Timpang

Pembangunan UMKM Masih Timpang

Bandung - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengemukakan, pendekatan pembangunan yang ditujukan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masih menunjukkan dualistik dan timpang. Padahal pembangunan UMKM diharapkan lebih mengantarkan kepada penataan struktur pelaku ekonomi nasional yang lebih terpadu dan seimbang.

neraca "Artinya tidak hanya pada skala usaha, tetapi juga strata dan sektoral sehingga berkembang struktur pelaku ekonomi nasional yang kokoh dan mandiri," tegas Darmin Nasution saat memberikan sambutan dalam pembukaan sidang pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke- 14 di Hotel Savoy Homan Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa malam (20/7).

Sidang pleno ini mengambil tema revitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah untuk menggerakan perekonomian nasional. "Tema ini di-ilih karena UKM pelaku ekomoni yang penting, namun total kontribusi dalam ekonomi sangat kecil," ujar Edi Suwandi Hamid Ketua Pelaksana Pleno ISEI. Darmin Nasution mene-gaskan, Indonesia pada tahun 2008 lalu menjalani perkembangan ekomomi yang cukup berat dan 2009 dilalui dengan baik. Dan pada pertengahan tahun ini perekonomian yang sungguh membanggakan. "Optimis 2010 ini semakin berlanjut," ujar Deputy Gubernur Bank Indonesia ini.

Menurut Darmin, dalam perkembangan ekonomi nasional, UMKM mempunyai peran yang signifikan. UMKM sangat berkitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan sebagian besar rakyat Indonesia. Disamping itu, lanjut dia, UKMK tidak saja penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga menjadi perluasan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapantenaga kerja serta menekan angka pengangguran.

"Pendekatan pembangunan yang ditujukan pada pelaku UMKM amt penting untuk mempertegas penataan struktur pelaku ekonomi nasional," katanya. Ketua Panitia Pusat ISEI Prof Edy Suandi Hamid menjelaskan, kegiatan sidang pleno dan seminar nasional ISEI kali ini diikuti sekitar 650 orang, terdiri dari kalangan ekonom seluruh Indonesia yang berkiprah pada berbagai lapangan pekerjaan. Sebanyak 47 Ketua Cabng dari 51 Cabang ISEI di tanah air.

Menurut Darmin,UMKM saat ini terus menghadapi tantangan seiring dengan perkembangan waktu. Oleh karena itu, melalui survey yang diselenggrakan di lima propinsi yaotu Sumatera Barat, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Selatan diharapkan akan memberikan gambaran nyata terhadap kondisi UMKM saat ini.

"Dari kajian yang dilaksanakan pada hari-hari ke depan ini dapat memberikan gambaran jawaban yang tepat sasaran. Elian itu survey ini bisa menjadi tradisi bagi ISEI dalam melaksanakan Sidang Pleno maupun kegiatanlain pada masa yang akan datang," katanya.

Belum Signifikan Sementara itu Pengamat ekonomi, David Sumual mengatakan peran Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) belum signifikan bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, jika dibandingkan dengan peran-peran think tank lain yang sangat berpengaruh.

"ISEI belum bisa melakukan studi atau kajian yang bisa dijadikan acuan bagi parameter perekonomian Indonesia," katanya kepada wartawan, Selasa (20/7) lalu. Demikian, David mengomentari Sidang Pleno ISEI XIV di Bandung, 20-22 Mi 2010 ini yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono semalam, Selasa (20/7). Agendanya adalah seminar dengan tema, "Revitalisasi UMKM untuk Menggerakkan Perekonomian Nasional"

"Pada era Soeharto, penguasa lebih dekat ke CSIS atau LPEM UI. Banyak teknokrat dihasilkan dari organisasi itu mulai Wijoyo Niti-sastro, Ali Wardana, Emil Salim, dan Muhammad Sadli dan lain-lain," ungkapnya. Pada era Habibie, pemerintah lebih dekat ke ICMI. ...i.

Entri Populer