Para pelatih Inti daii kalangan akademisi peserta program pelatihan wirausaha Universitas Ciputra Entrepreneurship Center diminta melatih warga segera setelah mereka pulang ke daerah masing-masing.
"Saat ini 30 peserta mengikuti pelatihan, dan mereka nantinya diharapkan dapat melatih anggota masyarakat lain daerah masing-masing. Kami harapkan selama 3 bulan mendatang bisa melahirkan pelatih inti dari kalangan masyarakat," ujar Ciputra, di sela-sela pelatihan training of trainer education entrepreneur (TOT EE), kemarin.
Dia menjelaskan sejak 3 tahun terakhir mulai melatih para pelatih inti dari kalangan akademisi, bahkan bersama Ditjen pendidikan Tinggi sudah mengirim 6 pelatih inti ke Kauffman Foundation, pusat pendidikan kewirausahaan di AS. Pada tahun ini 16 dosen Indonesia yang belajar kauffman foundation akan segera kembali setelah belajar selama 6 bulan di sana.
Sejak 2004
Cuncun Setiawan, 32, salah satu peserta yang menjadi pebisnis budi daya lobster air tawar dan landak mini mengatakan sejak 2004 dia sudah memberikan pelatihan untuk budi daya lobster."Sudah 7.000 orang saya latih di 24 provinsi dalam pembudidayaan lobster air tawar tapi yang berhasil menjadi pengusaha lobster ku-rang dari 5%," ungkap Cuncun.
Oleh karena itu, ketika membaca di koran ada pelatihan entrepreneurship bagi masyarakat dia langsung mendaftar agar kelak dapat melengkapi peserta pelatihan yang diselenggarakannya dengan entrepreneurship."Saya sejak 2002 sudah terjun ke bisnis tapi panggilan jiwa untuk berbagi ilmu dengan masyarakat lebih penting," tutur Cuncun.Membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat jadi tekad Gideon. 60, peserta dari Malang untuk mengikuti training TOT EE angkatan 2 ini. Pensiunan yang kini aktif di LSM AYUB, Malang ini mendapatkan beasiswa untuk mengikuti pelatihan dan bertekad seusai training ingin melatih masyarakat untuk wirausaha.
"Kami tinggal dekat pabrik gula, nantinya limbahnya akan dimanfaatkan untuk diolah Jadi pupuk organik. Saya harapkan pupuk organik akan menolong petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, hidup sejahtera dan melestarikan lingkungan." tutur Gideon sambil menambahkan pihaknya prihatin melihat para petani sekarang hidupnya tidak sejahtera.Harga pupuk tinggi sementara harga Jual produk pertaniannya rendah.Ira Latief, 29, dosen honorer di BSI yang tertarik pula belajar entrepreneur. Mantan wartawan televisi swasta ini mengajar di bidang broadcast dan ingin membekali anak didik dengan Jiwa entrepreneurship.