Potensi usaha mikro di Indonesia yang besar menjadi peluang bagi perbankan syariah. Pengamat ekonomi syariah, Agus-tianto Mingka, menilai pe- nyaluran usaha mikro bank syariah secara mandiri atau lewat linkage harus tetap dilaksanakan untuk mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini ada potensi sekitar 40 juta usaha UMKM. "Pembiayaan langsung dengan pendirian unit mikro juga harus didorong karena sekarang ini banyak juga bank asing yang menyerbu sampai level mikro. Bank syariah juga harus gencar dan memprioritaskan pembiayaan ke mikro," katanya.
Ia mengakui, terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan dalam penyaluran pembiayaan mikro. Untuk mendirikan unit mikro diperlukan jaringan yang luas dan banyak sumber daya manusia (SDM). Jika melalui linkage program, rekan lembaga keuangan syariah juga harus diseleksi.
Agustianto pun memaparkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga risiko default (gagal bayar) pembiayaan mikro. Pertama, memerhatikan karakter usaha mikro nasabah. Kedua, pembekalan kepada UMKM dari segi pengelolaan usaha dan aspek moral. "Pemerintah melalui Kementerian Negara Koperasi dan UKM mungkin dapat membantu untuk memberi pembekalan kepada UMKM, termasuk pelaporan manajemen keuangan," katanya.
Namun, ia mengkritik penyaluran melalui program kemitraan kepada lembaga keuangan bukan syariah. "Yang saya kritik adalah koperasi konvensional. Bukan karena lembaga itu konvensional, tapi penerapan sistem konvensional kepada anggota dari dana bank syariah," katanya. "Pembiayaannya mudharabah wal murabahah. Untuk mudharabah kita setuju, tapi dalam pembiayaan murabahah sering tidak terjadi antara koperasi dan anggo-ta," papar Agustianto
BRI Syariah melalui unit mikronya pada 2010 gencar menyalurkan pembiayaan bagi usaha mikro. Direktur Bisnis BRI Syariah, Ari Purwandono, mengatakan, penyaluran pembiayaan ke usaha mikro hingga akhir Mei mencapai Rp 75 miliar. "Unit mikro BRI Syariah mulai Februari 2010 dan dalam waktu tiga bulan penyalurannya sekitar Rp 75 miliar," kata Ari.
Hingga akhir 2010, tambahnya, BRI Syariah menargetkan pembiayaan mikro Rp 400 miliar. Untuk mengejar target ini, BRI Syariah akan menambah unit mikronya menjadi 80 buah tahun ini. Sekarang BRI Syariah memiliki 30 unit mikro. "Unit mikro BRI Syariah bukan berdiri sendiri, tapi ada di kantor cabang syariah kita. Untuk mencapai target, kita akan terus penetrasi pasar dan mempersiapkan SDM," ujar Ari. Pembiayaan mikro BRI Syariah memiliki plafon sampai Rp 500 juta. yogie respati.