Halaman

KUKM didorong masuk pasar modal

JAKARTA Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng tim ahli dari Japan International Cooperation Agency (JICA) serta ahli dari Universitas Bakrie untuk merealisasi KUKM masuk pasar modal.
Untuk rencana memperkenalkan pasar modal bagi pelaku KUKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan sosialisasi pada tiga provinsi Indonesia, yaitu Sumatra Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.Choirul Djamhari, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan inisiatif ini merupakan salah satu upaya agar pelaku sektor riil bisa berkreasi mendapatkan sumber pembiayaan di luar perbankan.

"Selama ini KUKM hanya mengandalkan sumber pembiayaan kepada perbankan maupun lembaga keuangan mikro (LKM). Padahal, pasar modal lebih menjanjikan, karena mereka berada dalam posisi menguntungkan," ujarnya pekan lalu.Menurut dia, keuntungan masuk pasar modal sangat banyak. Pertama, KUKM tidak lagi pada posisi debitur, sehingga mereka tidak dibenani bunga pinjaman. Ini terjadi, karena mereka menjual obligasi yang diterbitkan.Intinya, kata Choirul, sudah saatnya KUKM memanfaatkan instrumen pembiayaan atau pendanaan modem melalui pasar modal. Jangan hanya bergantung pada sistem perbankan.

Melalui sosialisasi di tiga provinsi, secara umum respons KUKM sangat positif, meski sebenarnya mereka belum mengetahui proses yang ditempuh akan sangat rumit. Meski demikian, dia menilai pasar modal sudah harus dikembangkan ke sektor KUKM."Bersama dengan dua lembaga yang menjadi mitra, kami tengah mencari kandidat yang siap di bawa ke pasar modal. Penemuan siapa di antara pelaku KUKM kita yang siap, akan kami lakukan melalui sosialisasi."

Jajaki serius

Shigero Shinozaki, pakar dari JICA, mengemukakan sejak Januari tahun ini pihaknya bersama Bapepam LK telah menjajaki rencana ini secara serius. Terutama, untuk mendukung finansial KUKM untuk penambahan kapitalisasi di pasar modal."Benefitnya sangat banyak, ka-rena pendanaan dari pasar modal bisa meningkatkan transparansi untuk menambah keyakinan perbankan. Dengan catatan, apabila diperlukan penambahan permodalan dari perbankan," kata Shi-nozali.

Dengan demikian, katanya, bisa mempercepat pertumbuhan KUKM serta siklus bisnisnya. Dia menilai dalam survei yang dilakukan JICA, sangat banyak potensi KUKM di tingkat provinsi untuk masuk ke pasar modal.Momentum ini perlu diperhatikan, karena masuknya pelaku sektor riil ke pasar modal, tidak akan hanya bisa meningkatkan kapitalisasi semata. Akan tetapi, sangat potensial untuk menambah pendapatan."Saat ini, cara masuk ke pasar modal saja yang belum dimiliki KUKM."