Halaman

Koperasi didorong miliki 100% minimarket Carrefour tampung produk dari 27 UKM

Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan menginginkan koperasi pedagang kecil tidak hanya memiliki sebatas 10% di minimarket. "Jangan hanya 10%-15% kepemilikan koperasi di minimarket, tetapi kalau bisa 100% dan pemerintah tetap mendukungnya." katanya kemarin.

Selama ini, lanjut dia, smescomart merupakan minimarket milik koperasi dan usaha kecil menengah (UKM), tetapi belum dapat dikembangkan karena kekurangan modal. "Dana dari pemerintah itu terbatas, sehingga penting adanya kerja sama koperasi, UKM dan peritel modern dengan mendirikan minimarket khusus.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengusulkan agar pemerintah mendo-rong supaya minimarket yang melakukan ekspansi di daerah terutama di permukiman memberikan kesempatan kepada pedagang kecil untuk memiliki saham sekitar 10%- 15%.

Sementara itu, PT Carrefour Indonesia menggandeng pedagang di pasar tradisional melalui APPSI untuk melakukan kemitraan. Komisaris Utama PTCI Chairul Tanjung mengatakan nantinya pedagang tradisional bisa menjadi mitra dan diberikan pelatihan, pembinaan, dan akses pemasaran.

Namun, Ngadiran menambahkan pihak pedagang tradisional tidak cukup dengan pemberian pelatihan dan akses pasar kepada pedagang kecil tetapi Carrefour juga memberikan sumber barang dengan harga bersaing seperti halnya di gerai ritel modem. Mengingat harga di ritel modern ada kepastian harga, murah, dan ada diskon tetapi tak membuat rugi pengusaha ritel.

Carrefour membuka Pojok Rakyat dan Bazar Rakyat untuk pengusaha UMKM yang sudah menjadi pemasok dengan masa waktu pelaksanaan mencapai 1 tahun,sedangkan bazar rakyat diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang belum menjadi pemasok di Carrefour dengan jangka waktu 1 minggu. Peritel asal Prancis itu mengeluarkan dana investasi bagi pelaksanaan pojok rakyat hingga Rp3 miliar dalam 1 tahun.

Sjarifuddin melanjutkan Carrefour telah berhasil membuka impian pelaku usaha kecil menengah (UKM) Indonesia untuk menjadi konglomerat nasional dengan menggelar Pojok Rakyat dan Bazar Rakyat tersebut. Menurutnya, impian pelaku sektor riil itu menuju konglomerat terbuka setelah Carrefour membuka diri melaksanakan promosi dan pemasaran berbagai produk UKM melalui 81 gerai Carrefour yang tersebar di 24 provinsi Indonesia.

Kelemahan UKM "Kelemahan UKM kita selama ini terletak pada strategi pemasaran. Carrefour telah membuka diri, sehingga kelemahan itu sudah teratasi," ujarnya. Menurut dia, selama ini masyarakat umum menilai Carrefour menjadi pesaing sektor riil, dengan kapasitasnya sebagai kompetitor. "Hari ini menajemen Carrefour telah membalikkan hipotessis tersebut, dengan menggandeng UKM menjadi mitra pemasok."

Meski demikian, Chairul Tanjung menegaskan bahwa prosedur untuk masuk ke jaringan perusahaan riter yang dipimpinnya tetap berlaku. Yakni, setiap komoditas harus bisa memeuhi kualifikasi yang telah ditetapkan sebagai standar kebutuhan konsumen segmen ritel. Saat ini sejumlah 27 jenis produk UKM telah masuk dalam jaringan Carrefour, karena telah memenuhi kualifikasi. Chairul menjanjikan, jumlahnya akan terus ditingkatkan apabila komoditas yang dihasilkan UKM mampu mengikuti kualifikasi standar ritel.

"Hari ini baru ada 27 UKM. Selanjutnya bisa bertambah menjadi 100 bahkan menjadi 1.000. Bagi produk yang belum bisa memenuhi kualifikasi, kami tetap konsisten melakukan promosi dan pemasaran melalui bazar dan pojok rakyat di seluruh gerai Carrefour.