Menakar tawaran kemitraan bisnis Starapizza dari Semarang
Kini lidah masyarakat Indonesia tak asing lagi dengan makanan piza (pizza). Santapan asal Italia ini punya banyak penggemar dari berbagai kalangan. Nah, terus bertambahnya penikmat penganan ini tentu ikut melebarkan peluang bisnis pizza. Meski gerainya menjamur dan pemain raksasa tak berhenti mengepakkan sayap, tak berarti tertutup kesempatan bagi pengusaha baru.
Tengoklah, Nurhadi. Warga Semarang ini membuka gerai Starapizza pada awal tahun ini. Di bawah bendera CV San Food Indonesia, dia telah memiliki dua cabang di ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kendati bisnis ini terhitung baru hitungan bulan, Nurhadi menawarkan kemitraan sejak bulan April lalu. Kini, ia telah memiliki 10 mitra yang tersebar di beberapa daerah, seperti Jakarta dan Kalimantan. "Dalam waktu dekat, ada dua gerai baru lagi di Solo dan Malang," imbuhnya
Salah satu kunci sukses Nurhadi menggaet mitra adalah berani menawarkan pro duk piza yang unik. Lazimnya, piza berbentuk bulat datar dengan aneka topping di lapis atasnya. Bentuk piza ala Starapizza adalah cone, seperti contdng es krim cone. Lalu, lopping disusun rapi dalam kerucut cone tersebut. Selain itu, menurut Nurhadi, tidak seperti piza lain, topping Starapizza asli masakan Indonesia. "Hampir 95% bahan asli negeri sendiri," ujarnya
Selain produk yang unik, nilai investasi yang murah dan terjangkau menjadi keunggulan lainnya Memang, Nurhadi tidak mengadopsi konsep resto atau kafe yang butuh modal besar. Ia mendesainnya dalam bentuk booth atau gerobak dorong. Ditambah lagi, harga produk yang ditawarkan Starapizza relatif murah. Harga piza berukuran kecW berkisar Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Sedangkan piza berukuran besar dibanderol antara Rp 5.000 hingga Rp 8.000.
Nurhadi menawarkan kemitraan dalam tiga paket. Paket pertama dengan nilai investasi sebesar Rp 5 juta, menggunakan konsep penjualan model booth. Paket kedua dengan nilai investasi sebesar Rp 7,5 juta, menggunakan model gerobak. Sedangkan, paket terakhir, yang menggunakan model booth lebih besar, dipatok seharga Rp 15 juta Untuk semua paket tersebut, mitra akan mendapat semua perlengkapan penjualan yang dibutuhkan. Mitra juga akan mendapat peralatan memasak, seperti kompor gas dan oven. "Jadi, mitra sudah siap untuk berjualan," kata Nurhadi.
Dalam kerjasama ini, mitra tidak dituntut untuk membayar biaya royalti kepada pe-mitra Kemitraan berlaku selama lima tahun. Setelah itu, mitra dapat memperpanjang kerjasama tanpa dipungut biaya sepeser pun. Mengenai bahan bakunya, Starapizza pusat akan menyediakan bahan baku roti sekaligus topping untuk mitra Jadi, mitra hanya perlu meracik di dalam roti cone dan memang-gangnya di dalam oven.
Nurhadi memperkirakan, mitra bisa meraup omzet sebesar Rp 250.000 per hari atau Rp 7,5 juta per bulan untuk paket pertama. Untuk paket kedua, omzet Rp 300.000 per hari atau Rp 9 juta per bulan. Margin keuntungan berkisar 50%. Pasalnya, harga pokok produksi per item sekitar 50%dari hargajual. Andre Rusi, mitra Starapizza di Jakarta, menilai, bisnis yang baru digelutinya sebulan ini punya prospek cerah. Produk unik dan rasanya enak.