Halaman

Penyaluran KUR Terus Digenjot Untuk UKM

Bank Jabar Banten (BJB) terus menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Meski baru digulirkan sekitar dua bulan yang lalu, BJB optimistis dana Rp 750 miliar yang disiapkan bagi program tersebut dapat disalurkan hingga akhir tahun mendatang.

Corporate Secretary BJB Cecep Trisna mengatakan, penyaluran KUR memang sedikit terlambat. Salah satunya, penyaluran melalui tiga belas BPR yang baru mendapatkan izin pada akhir Maret lalu. "Memang sedikit terlambat, baru berjalan dua bulan yang lalu. Namun, kita terus meng-galakkan rekan-rekan di cabang untuk terus melakukan penyaluran," ujar Cecep, di Bandung, Senin (31/5).

Disinggung mengenai kondisi pasar yang juga diperebutkan dengan sejumlah bank ternama lainnya, Cecep mengatakan, setiap bank memiliki pangsa pasar masing-masing. Oleh karena itu, ia tidak khawatir akan terjadi persaingan untuk memperoleh nasabah. "Semua memiliki pangsa pasar dan binaan masing-masing. Kita juga terus melakukan kegiatan marketing untuk bersaing secara kompetitif," ujarnya.

Begitu pula dengan persamaan karakteristik antara nasabah KUR dengan Kredit Mikro Utama BJB. "Memang ada kesamaan, tapi di luar itu masih ada pasar yang belum tergarap," katanya. Selain itu, lanjut Cecep, pasar usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun masih terbuka lebar. Hal itu merujuk pada data Bank Indonesia (BI) bahwa baru sekitar lima belas persen dari potensi UMKM di Jabar yang telah menerima bantuan perbankan. Meski ia tak mengetahui secara pasti total UMKM yang ada di Jabar.

"Kondisi itu menunjukkan bahwa masih banyak yang belum dibantu oleh kredit perbankan. Artinya, potensi pasar masih terbuka lebar," ujarnya. Oleh karena itu, Cecep optimistis dana.Rp 750 miliar tersebut dapat direalisasikan. "Kami optimistis itu bisa direali-sasikan. Oleh karena itu kita terus menggalakkan rekan-rekan di cabang untuk terus melakukan penyaluran," ujarnya.

Cecep menambahkan, untuk penyaluran kredit tersebut BJB tidak membidik sektor khusus. Ia memaparkan, dari sembilan sektor yang ada seluruhnya mendapatkan prioritas yang sama. Kendati, ia mengungkapkan, berdasarkan portfolio yang ada. selama dua bulan digulirkan sektor perdagangan masih mendominasi.

"Saat ini memang paling besar masih perdagangan. Namun, kami konsen pada semua sektor, termasuk sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan," ujarnya. Kendati demikian, ia mengungkapkan saat ini alokasi pada sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan masih di bawah sepuluh persen. "Memang masih rendah, namun kami terus mendorong sesuai misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang tengah menggalakkan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan," katanya.