PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menunjukkan komitmen terhadap usaha kecil dengan menyalurkan kredit lewat rekanan (vendor) perusahaan besar. Salah satunya, penyaluran kredit kepada vendor PT Medco EP dengan komitmen kredit Rp 1 triliun. "Kerja sama ini untuk mendukung rencana BP Migas membentuk Indonesia Incorporated minyak dan gas," ujar Direktur Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah BNI Ahmad Baiquni, Selasa (11/5). Saat ini, Medco EP memiliki 1.000 vendor.
Tahap awal, BNI melakukan pembiayaan post financing atas mitra yang memiliki kon-trak tapi belum punya dana untuk menjalankan kontrak. "Kami memilih jenis pembiayaan ini karena risikonya cenderung kecil," jelas Ahmad.
Rinciannya, BNI akan memberikan plafon kredit Rp 10 miliar bagi vendor kecil, Rp 150 miliar untuk vendor menengah, dan di atas Rp 150 miliar untuk vendor korporasi. Saat ini pembiayaan BNI ke sektor pertambangan sekitar 3% - 4% dari totalpenyaluran kredit per Maret 2010 sebesar Rp 118 triliun.
Wakil Kepala BP Migas Hardjono mengatakan, kebutuhan belanja operasional pertambangan mencapai USS 12 miliar. Sekitar 70% atau USS 8,4 miliar untuk pengadaan barang dan jasa. Nah, 70% dari angka itu butuh dana dari bank. "Kami ha/ap bank bisa memenuhi USS 3 miliar belanja barang dan jasa di semester satu. Hingga April sudah ada US$ 2,1 miliar," tambahnya.
Selain ke pertambangan, BNI juga menyalurkan kredit ke vendor perusahaan atau bengkel perawatan pesawat. Hanya untuk sektor ini, Ayu Sari Wulandari, Kepala Divisi Pengembangan UKM BNI menyatakan BNI hanya mengalokasikan kredit sampai Rp 10 miliar. "Kami tawarkanpada perusahaan rekanan. Kami lihat asosiasi punya mitra usaha yang lebih kecil, jadi kami mau masuk dari sana," kata Ayu, Selasa (11/5).
Ayu mengaku sulit memberikan kredit dalam jumlah besar bagi bengkel pesawat. Maklum, sampai sekarang Bank Indonesia (BI) belum mengizinkan peralatan bengkel dan kontrak perawatan pesawat jadi barang agunan.
Di sektor peternakan, BNI juga telah mengucurkan kredit modal kerja dan kredit investasi ke mitra PT Central Proteinaprima Tbk senilai Rp 63 miliar. Penyaluran ini merupakan bagian komitmen kredit BNI terhadap mitra usaha CP Prima yang totalnya mencapai Rp 170,4 miliar.
Roy F., Gentur P. Jati, Sopla S.

BNI Salurkan Kredit Usaha Kecil Lewat Vendor Perusahaan Besar
Entri Populer
-
Cara budidaya ikan gurame / gurami terlengkap di kolam dan terpal . Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan s...
-
>>> Membuat kandang ayam Kini informasi peternakan ayam akan membantu anda, bagai mana memelihara ayam dan membuat kandang aya...
-
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangku...
-
13/02/2012 Ayam Lepas Tambah 50 Gerai Tahun Ini BISNIS resto dengan menu utama ayam masih memiliki prospek baik kendati pemainnya suda...
-
28/12/2011 Peluang Usaha Tepung Talas Dari Tepung Talas Bisa Raih Omzet Miliaran Rupiah Selain tepung terigu dan tepung mocaf, masih ada t...
-
07/03/2012 Hanya Butuh Pakan Alami, Panen Belut Super Melimpah Selain mudah, budidaya belut super juga minim risiko. Hal utama yang haru...
-
Pase permulaan Dalam pase permulaan berawal dari umur 0 hari sampai 6 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan b...
-
Ikan nilatermasuk jenis ikan air tawar yang mudah dibudida-yakan. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, tak perlu waktu lama untuk meman...