Keluhan para pengrajin sepatu terhadap pelayanan yang diberikan oleh Bank Jabar Banten untuk pengucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mendapat perhatian dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Bogor. Kadin meminta agar Bank Jabar segera mencairkan kredit kepada para pengrajin. "KUR bagi para UKM memang harus segera direalisasikan.
Jangan hanya menjadi wacana saja. Bank Jabar Banten harus .segera merealisasikan hal itu. Apalagi Kadin juga sudah siapuntuk membantu melancarkan program KUR ini," kata Ketua Kadin Kabupalen Bogor TB Nasrul.
Lebih lanjut Tb Nasrul mengatakan, pihaknya siap membantu Bank Jabar dalam penangan urusan administrasi bagi para UKM yang akan mengajukan kredit. Pasalnya, kelancaran ad-ministrasi dalam mengajukan kredit memang menjadi hal yang penting. "Kalau memang ada masalah dalam hal administrasi, kita siap untuk membantu. Pokoknya, kita minta pada Bank Jabar untuk mempermudah para UKM untuk mendapatkan kucuran kredit tersebut," jelasnya.
Terkait dengan jaminan bagi para UKM untuk mendapatkan kucuran kredit, TB Nasrul pun sepakat. Apalagi sudah ada aturan bahwa jaminan itu nilainya 40 persen dari nilai kredit yang diajukan oleh UKM. "Agunan itu kan memang perlu, tapi kan sudah dijelaskan bahwa nilai agunan adalah 40 persen dari nilai kredit yang diajukan." tandasnya.
TB Nasrul mengatakan, untuk nilai kredit yang masih di bawah Rp 5Ojuta, pengrajin atau UKM bisa mengagunkan surat girik sebagai jaminan. "Kalau nilai kreditnya masih di bawah Rp 50juta, bisa menggunakan surat girik sebagai jaminan. Tidak perlu harus pakai sertifikat," tegasnya. Sebelumnya, Kelompok Usaha Mandiri Kecamatan Ciomas mengeluhkan susahnya mendapatkan kredit dari Bank Jabar untuk menambah permodalan bagi para pengrajin sepatu di Ciomas. Padahal Bank Jabar Banten bersama Kadin sebelumnya telah menyosialisasikan KUR kepada para pengrajin kecil.
"Kami kecewa dengan Bank Jabar karena hingga kini KUR yangdijanjikan belum terealisasi. Padahal, pihak bank berjanji akan memroses kredit dengan cepat tapi sampai sekarang kami belum bisa menikmati kredit itu," kata Zakarsih, Ketua Kelompok Usaha Mandiri Kecamatan Ciomas, (ugi)