Halaman

Kopi Tersaji Cantik, Labanya Pun Ciamik

26/3/2012
Kopi Tersaji Cantik, Labanya Pun Ciamik

Latte art semakin populer, peluang bisnisnya pun semakin menjanjikan
Latte art atau seni menghias kopi kini semakin populer di Indonesia. Hampir semua kafe menyajikan latte art. Kopi lukis ini sangat diminati pengunjung. Beberapa kafe bahkan menjadikannya sebagai menu utama sajian kopinya. Tapi, perlu keahlian khusus membuat latte art.

SELAIN menawarkan kenikmatan dan kesegaran, secangkir kopi juga bisa menjadi karya seni yang memikat mata. Di tangan para barista atau peracik kopi, permukaan air kopi yang disajikan di cangkir bisa dilukis, sehingga menghasilkan gambar-gambar yang menakjubkan.

Karya sem yang dituangkan di dalam cangkir-cangkir kopi ini disebut latte ari. Gambar yang dihasilkannya bisa berupa daun, bunga, hati, dan aneka hewan, seperti burung, monyet, dan lainnya Seni ini berasal dari Italia yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia "Baru masuk Indonesia sekitar lima tahun lalu, tapi baru ramai sekitar satu atau dua tahun belakangan," kata Franky Angkawyaya, pemilik Monolog Cafe di Jakarta

Franky sendiri dikenal sebagai seorang pakar latte art di Indonesia yang memiliki sekolah barista bernama Esperto Barista Course. Selain sebagai karya seni, latte art juga memiliki nilai komersial. Karena tidak jarang pelanggan kafe memesan kopi latte art.

Makanya, latte art berfungsi bukan hanya menampilkan sisi esletis dalam secangkir kopi. Tetapi juga untuk mendapatkan rasa kopi yang lebih baik. Maka itu, tak sembarang orang bisa membual lalte ari. "Untuk mendapatkan rasayang enak, komposisi kopi, susu, dan cokelatnya itu harus pas," ujarnya

Beberapa alat bantu yang diperlukan untuk menghasilkan karya latte art diantaranya steamer susu yang menghasilkan buih susu, shaker, dan cairan coklat. Sementara untuk membentuk gambar-gambar di atas permukaan kopi, bisa digunakan termometer.

Di Monolog Cafe, racikan kopi latte art sudah menjadi andalan di kafe ini. Kopi lukis ini dibanderol sekitar Rp 25.000 per gelas. Dalam satu hari ia bisa menjual sekitar 300 cangkir latte art. Jadi dari jualan kopi ini saja omzetnya mencapai Rp 7,5 juta per hari, atau Rp 225 juta per bulan.

Kafe lain yang juga mengandalkan sajian latte ati adalah Anomali Coffee yang berada di Jakarta Selatan. Berdiri sejak tahun 2007, Anomali Coffee sudah memilik) empat outlet di Jakarta dan satu di Bali. Gunawan Yusuf, Manajer Anomali Coffee bilang, lalte art sangat diminati parapengunjung kafe.

Untuk melayani pembuatan latte aii ini, Anomali Coffee mempekerjakan sebanyak lima barista. "Kopi latte art ini dibanderol mulai dari Rp 23.000 hingga Rp 36.000 per gelas," jelas Gunanwan. Omzet rata-rata setiap bulannya sekitar Rp 100 juta, dengan laba 30%.

Seiring semakin bagusnya tren latte art di mata penik-Kafe-kafe yangmenyajikan latteart bisa meraupomzet 60 juta-Rp 225 juta perbulan.mat kopi. Anomali Coffee berencana menambah jumlah outlet-nya di tahun ini.
Pebisnis lain yang juga berkecimpung dalam dunia latle ati adalah Ismail Basri. Ia mulai teijun ke bisnis menghias kopi sejak tahun 2009 akhir. Awalnya, ia hanyalah seorang baristayang bekerja di beberapa kafe. Tapi belakangan, ia terdorong untuk memiliki usaha sendiri dalam bisnis ini. Saat Ini, ia sudah memi liki saham di beberapa kafe yang ada di Balikpapan, Surabaya, dan Jakarta. "Saya juga akan membuat nama baru atas usaha saya nujelas Ismail.

Dari usahanya ini, Ismail mengaku meraup omzet Rp 60 juta per bulan, dengan laba bersih 40%. "Saya jual dengan harga Rp 23.000 per gelas," ujarnya Myra Yudhawati, Sales Marketing Caswell Coffees yang berdiri sejak 2001 danberlokasi di Kemang, Jakarta "bilang, la tle ari kian berkembang di Indonesia. Menurutnya, keindahan yang tampak dari latte ari mampu menggugah orang untuk menyicipi dan menikmati kopi. Latte art memberikan daya tarik tersendiri untuk menikmati secangkir kopi," ucapnya

Andri Gunawan, barista senior di Java Dancer Coffee yang berdiri sejak akhir 2008 di Malang, Jawa Timur mengatakan, latte art merupakan kemampuan "bonus" yang dimiliki oleh barista. Seiring berkembangnya latte nt. kebutuhan akan barista terampil juga terus meningkat.

Menurut Andri, t$k perlu pelatihan khusus untuk mendalami latte art Setb banyak barista yang punya jam terbang tinggi bisa melakukannnya Ia menya- 4 rankan, bagi mereka yang tertarik mendalami luiir art wajib memahami cara pembuatan kopi secara lunar. "Kopi itu bukan hanya dibentuk tapi juga diminum, jadi soal rasa tetap prioritas utama," ucapnya 

Sumber : Harian Kontan
Eka Saputra, Fahrlyadi, Noverlus Laoli