Halaman

Bisnis game kekurangan pekerja kreatif

22/03/2012
Bisnis game kekurangan pekerja kreatif


BANDUNG Industri pengembang game di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menemukan sumber daya manusia yang memenuhi kriteria karena minimnya pengetahuan di bidang ini. Aditia Dwiperdana, Agate Academy Guild Master, afiliasi pengembang game Agate Studio Group, mengatakan kendati pihaknya sering melakukan perekrutan sumber daya manusia (SDM), namun sulit menemukan orang untuk mengisi posisi yang tepat.

Industri pengembang game membutuhkan orang-orang untuk mengisi beragam posisi, di antaranya sebagai artist yang membuat visual atau gambar sebuah game, programmer, desainer yang bekerja membuat konsep atau aturan main, dan komponis.

"Kami berinisiatif merintis sebuah forum yang dapat menjadi penghubung antara orang yang memiliki kemampuan di bidang game developer dengan Industri game itu sendiri," ujar Aditia kepada Bisnis belum lama ini.

Industri game di Indonesia, menurut Adi-da, masih belum dikenal oleh masyarakat. Perusahaan game di dalam negeri yang memasarkan aplikasi ke luar negeri telah bermunculan sejak 2008. Setelah itu, para pembuat game terus berdatangan.

"Saat ini minat untuk menjadi pengembang game sangat banyak. Bahkan, dari kalangan mahasiswa ada beberapa yang membuat tugas akhir yang dapat dite-ruskan menjadi pengembang game," katanya. Aditia mengatakan forum yang sedang dirintis berbeda dengan forum maupun komunitas pengembang game yang sudah ada sebelumnya. Komunitas yang sudah ada umumnya terdiri dari SDM yang telah menguasai bidang pengembang game dan anggotanya telah berjumlah ratusan.

"Forum yang kami rintis merupakan Jorum untuk berbagi pengetahuan dari developer ahli kepada anggota forum yang ingin mempelajari game developer," tuturnya. Aditia mengemukakan masa depan industri game di Indonesia sangat cerah karena juga disokong oleh investor asing seperti Jepang.

"Dalam 1 tahun hingga 2 tahun ke depan ini kebutuhan talent di bidang industri game di Indonesia masih terus ada," katanya. Hal senada juga disampaikan CEO Kummara Creative Studio Eko Nugroho. Pertumbuhan industri game mendorong terciptanya peluang baru bagi para pengembang lokal.

"Jika tidak dikelola dengan baik, nantinya karya-karya para pembuat game hanya diakui di luar negeri saja. Padahal karyanya luar biasa," ujarnya. Pandangan masyarakat yang negatif terhadap game juga perlu diubah. "Game dari luar negeri kontennya belum tentu sesuai dengan budaya di Indonesia. Padahal, banyak konten bersifat lokal dan edukatif yang bisa diangkat oleh para pembuat game." K30/K60i


Sumber: BISNIS INDONESIA