Halaman

UKM di Tegal Tuntut Insentif

27/02/2012
UKM di Tegal Tuntut Insentif
SLAWI (Suara Karya) Rencana pemerintah pusat menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mendapat tantangan dari pemilik usaha kecil menengah (UKM) di daerah Tegal. Para pemilik UKM ini meminta pemerintah pusat memberikan pengecualian atau insentif bagi UKM.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Investasi Kabupaten Tegal Toto Subandri mengatakan, kenaikan harga BBM dipastikan akan mempersulit usaha kecil menengah karena meningkatnya biaya prosuksi. Sementara, nilai jual produk UKM tidak bisa naik lantaran sepinya jumlah order pesanan yang masuk. "Saat ini jumlah penjualan UKM sangat sepi. Kalau BBM naik dan biaya produksi bertambah maka akan mempersulit usaha mereka (UKM-red)," ujar Toto.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Muaris meminta pemerintah pusat mempertimbangkan kembali rencana kenaikan harga BBM. Pasalnya, masyarakat di daerah masih terbebani dengan tingginya harga kebutuhan pokok.

Ketua Harian Asosiasi Pedagang Martabak dan Jajanan (Al-Marjan) Indonesia H Maskun Riziq mengatakan, kenaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintah bulan depan dipastikan akan menaikan harga bahan baku pembuat martabak dan jajanan. Untuk itu, pihaknya menolak dengan tegas rencana kenaikan harga BBM. "Yang jelas harga bahan baku akan naik, itu yang kami tolak," ujar Maskun. ("/Dwi Puo aa)


Sumber: Suara Karya