19/2/2012
Sukses Berbinis Kaus Berkat Dagadu
KREATIVITAS yang dimiliki Wahyu Ues Sundoro ternyata berbuah manis. Setelah memutuskan meninggalkan Dagadu - perusahaan pembuatan kaus di Yogyakarta - pria itu memilih membangun usahanya sendiri. Dia membuat kaus hasil kreaslnya sendiri sejak tahun 2006.
Kerja kerasnya Itu membuahkan hasil yang menggiurkan. Lelaki yang akrab disapa Wahyu. Itu membangun usaha dengan label AdaldeaJaTM Corporation d Colomadu, Surakarta. Jawa Tengah. Usahanya Itu bisa memproduksi 5.000 kaus per bulan. Sedangkan rata-rata produksinya 3.000 kaus per bulan. Omzet yang diperoleh Wahyu dalam sebulan bisa mencapai Rp 100 Juta dengan keuntungan bersih mencapai 30 persen.
Sebelum membangun usaha itu. Wahyu memang bekerja di Dagadu sebagai karyawan di bagian tim kreatif. DI Dagadu. dia bekerja selama lima tahun, daii tahun 1999-2004.
Saat di Dagadu. dia melihat begitu besarnya minat konsumen untuk membeli kaus dengan desain kreatif, balk dalam bentuk gambar atau kata-kata pelesetan yang sarat pesan moral. Berbekal pengetahuan Itu, Wahyu memberanikan melangkahkan kakinya keluar dari Dagadu.
Pada tahun 2006. Wahyu mendirikan perusahaanyasendiri. Dia membuat kaus yang desainnya unik. Misalnya, ide kaus itu diangkat dari kata-kata atau ungkapan yang sudah dikenal di satu daerah. Kemudian, kata-kata Itu dipelesetkan dan didesain dalam bentuk unik. Misalnya, "Bocor (Bogor) Kota Hujan." dengan desain gambar payung. ,
Kaus produksi Wahyu Itu tidak hanya bisa digunakan sebagai pakaian sehari-hari, tetapi Juga dijadikan oleh-oleh. Kaus Itu dijual dalam dua merek. Untuk kaus dewasa menggunakan merek Tomat. Harga kaus Itu tergantung dari desainnya dan dijual mulai dari Rp 70.000 per helai. Sedangkan kaus untuk anak-anak memakai merek Papananda yang dijual dengan harga Rp 45.000 per helai.
Setelah lima tahun membangun bisnis, kini. Wahyu telah menjadi produsen kaus yang tidak kalah dengan produsen lainnya. Kaus Wahyu sudah ada di seluruh Indonesia maupun di luar negri. Sebagai produsen, kausnya dijual melalui agen yang menjadi mitra kerjanya. Kini, dia telah memiliki 230 agen yang Juga tersebar di seluruh Indonesia dan Juga luar negeri, seperti Brunei Darussalam. Belanda, dan Qatar.
Dalam tempo lima tahun berbisnis kaus, usaha Wahyu Itu bisa meraup omzet Rp 100 Juta per bulan dengan keuntungan 30 persen, (kontan.co. ld/wik)
KREATIVITAS yang dimiliki Wahyu Ues Sundoro ternyata berbuah manis. Setelah memutuskan meninggalkan Dagadu - perusahaan pembuatan kaus di Yogyakarta - pria itu memilih membangun usahanya sendiri. Dia membuat kaus hasil kreaslnya sendiri sejak tahun 2006.
Kerja kerasnya Itu membuahkan hasil yang menggiurkan. Lelaki yang akrab disapa Wahyu. Itu membangun usaha dengan label AdaldeaJaTM Corporation d Colomadu, Surakarta. Jawa Tengah. Usahanya Itu bisa memproduksi 5.000 kaus per bulan. Sedangkan rata-rata produksinya 3.000 kaus per bulan. Omzet yang diperoleh Wahyu dalam sebulan bisa mencapai Rp 100 Juta dengan keuntungan bersih mencapai 30 persen.
Sebelum membangun usaha itu. Wahyu memang bekerja di Dagadu sebagai karyawan di bagian tim kreatif. DI Dagadu. dia bekerja selama lima tahun, daii tahun 1999-2004.
Saat di Dagadu. dia melihat begitu besarnya minat konsumen untuk membeli kaus dengan desain kreatif, balk dalam bentuk gambar atau kata-kata pelesetan yang sarat pesan moral. Berbekal pengetahuan Itu, Wahyu memberanikan melangkahkan kakinya keluar dari Dagadu.
Pada tahun 2006. Wahyu mendirikan perusahaanyasendiri. Dia membuat kaus yang desainnya unik. Misalnya, ide kaus itu diangkat dari kata-kata atau ungkapan yang sudah dikenal di satu daerah. Kemudian, kata-kata Itu dipelesetkan dan didesain dalam bentuk unik. Misalnya, "Bocor (Bogor) Kota Hujan." dengan desain gambar payung. ,
Kaus produksi Wahyu Itu tidak hanya bisa digunakan sebagai pakaian sehari-hari, tetapi Juga dijadikan oleh-oleh. Kaus Itu dijual dalam dua merek. Untuk kaus dewasa menggunakan merek Tomat. Harga kaus Itu tergantung dari desainnya dan dijual mulai dari Rp 70.000 per helai. Sedangkan kaus untuk anak-anak memakai merek Papananda yang dijual dengan harga Rp 45.000 per helai.
Setelah lima tahun membangun bisnis, kini. Wahyu telah menjadi produsen kaus yang tidak kalah dengan produsen lainnya. Kaus Wahyu sudah ada di seluruh Indonesia maupun di luar negri. Sebagai produsen, kausnya dijual melalui agen yang menjadi mitra kerjanya. Kini, dia telah memiliki 230 agen yang Juga tersebar di seluruh Indonesia dan Juga luar negeri, seperti Brunei Darussalam. Belanda, dan Qatar.
Dalam tempo lima tahun berbisnis kaus, usaha Wahyu Itu bisa meraup omzet Rp 100 Juta per bulan dengan keuntungan 30 persen, (kontan.co. ld/wik)
Sumber : Warta Kota