10/02/2012
Bobotnya Ringan, tapi Labanya Berat
Menimbang tawaran waralaba dari Eka Karya Graha asal Bandung
RANGKA atap baja ringan kini semakin disukai. Selain lebih ringan, rangka atap baja ringan juga lebih tahan rayap ketimbang rangka dari kayu. Tak heran, kalau permintaan rangka atap baja ringan juga kin meningkat.
Menunit Joni Lau, pemilik Eka Karya Graha (EKG) yangsutiah menggeluti bisnis inik 2004, rangka atap bajaringan merupakan materialpengganti kayu yang sangatefisien dan kuat terhadap cua-kelebihan lain, produk ini
didaur ulang, harganyajuga terjangkau, tahan rayap,anti karat, serta bobot yangtig. Joni mengklaim, saat ini EKG termasuk market leader i mt nk bisnis rangka atap baja ringan di Jawa Barat. Hal ini karena EKG selalu menjaga kualitas produk. Selain itu, mereka juga mengutamakan faktor keamanan dalam mem-buat konstruksi rangka atap.
Agar bisnisnya makin berkibar, sejak Desember 2011 lalu, Joni mewaralabakan usahanya itu. Tak percuma, karena banyak patner bisnisnya yang berminat menjadi mitra. Saat ini, EKG telah memiliki lima mitra di Cirebon, Bekasi, Tangerang, Cianjur, dan Malang.
Sementara yang sedang dalam tahap persiapan pembu-kaan ada delapan calon mitra. Yakni di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Bogor, Manado, Tangerang Selatan, Semarang, dan Kediri. "Kalau di Lampung, Surabaya, Balikpapan, dan Jakarta Timur, masih dalam tahap negosiasi. Tahun ini kami targetkan ada 16 mitra yang bergabung," katanya.
Menurut Joni, bisnis EKG bukan sebatas menjual pro-duk rangka atap baja ringan saja Tetapi juga pemasangan dan aneka kebutuhan lain untuk atap. EKG menjual baja ringan seharga Rp 90.000-Rp 125.000 per meter persegi.
Ia juga menyediakan genting metal dengan harga Rp 60.000-Rp 110.000 per meter persegi, aluminium foil dibanderol seharga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per meter persegi. Lalu spandeck mulai Rp 60.000 hingga Rp 130.000 per meter persegi, dan floordeck Rp 125.000 per meter segi.
Nah, kalau berminat menjadi mitra, Joni menyediakan paket investasi senilai Rp 180 juta. Paket investasi tersebut sudah termasuk franchise fee. Selain itu si mitra juga akan memperoleh peralatan perlengkapan toko, dan mendapat bahan baku untuk proyek sekitar 600-800 meter persegi pada bulan pertama
Bukan cuma itu. Mitra juga akan mendapatkan satu line telepon dan koneksi internet, pemasaran ke toko material, promotion set, perlengkapan administrasi, buku panduan.Joni memperkirakan, mitra bisa mendapatkan omzet Rp 100 juta per bulan pada dua bulan pertama. Pada bulanketiga dan seterusnya omzet bisa naik menjadi Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per bulan. Ini dengan asumsi mereka mendapatkan minimal 20 proyek per bulan. Adapun laba bersishnya sekitar 10%-20%. "Pada bulan kelima, profit mungkin sudah bisa sekitar Rp 42,5 juta dengan asumsi proyek bertambah," ujarnya
Joni bilang, harga produk komponen rangka atap baja ringan EKG terbilang murah. Sebab, EKG membuat produk sendiri. "Kamijuga menguasai distribusi sehingga harga bisa ditekan," katanya Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting mengatakan, prospek bisnis rangka atap baja ringan ini memang masih bagus. Soalnya, kebutuhan akan baja ringan masih tinggi, khususnya di kota-kota besar."Harga atap baja ringan juga lebih murah dari kayu," ujarnya Dia menyarankan, bisnis ini mesti satu paket. Jadi bukan menjual produknya saja tetapi juga pemasangan.
Menimbang tawaran waralaba dari Eka Karya Graha asal Bandung
RANGKA atap baja ringan kini semakin disukai. Selain lebih ringan, rangka atap baja ringan juga lebih tahan rayap ketimbang rangka dari kayu. Tak heran, kalau permintaan rangka atap baja ringan juga kin meningkat.
Menunit Joni Lau, pemilik Eka Karya Graha (EKG) yangsutiah menggeluti bisnis inik 2004, rangka atap bajaringan merupakan materialpengganti kayu yang sangatefisien dan kuat terhadap cua-kelebihan lain, produk ini
didaur ulang, harganyajuga terjangkau, tahan rayap,anti karat, serta bobot yangtig. Joni mengklaim, saat ini EKG termasuk market leader i mt nk bisnis rangka atap baja ringan di Jawa Barat. Hal ini karena EKG selalu menjaga kualitas produk. Selain itu, mereka juga mengutamakan faktor keamanan dalam mem-buat konstruksi rangka atap.
Agar bisnisnya makin berkibar, sejak Desember 2011 lalu, Joni mewaralabakan usahanya itu. Tak percuma, karena banyak patner bisnisnya yang berminat menjadi mitra. Saat ini, EKG telah memiliki lima mitra di Cirebon, Bekasi, Tangerang, Cianjur, dan Malang.
Sementara yang sedang dalam tahap persiapan pembu-kaan ada delapan calon mitra. Yakni di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Bogor, Manado, Tangerang Selatan, Semarang, dan Kediri. "Kalau di Lampung, Surabaya, Balikpapan, dan Jakarta Timur, masih dalam tahap negosiasi. Tahun ini kami targetkan ada 16 mitra yang bergabung," katanya.
Menurut Joni, bisnis EKG bukan sebatas menjual pro-duk rangka atap baja ringan saja Tetapi juga pemasangan dan aneka kebutuhan lain untuk atap. EKG menjual baja ringan seharga Rp 90.000-Rp 125.000 per meter persegi.
Ia juga menyediakan genting metal dengan harga Rp 60.000-Rp 110.000 per meter persegi, aluminium foil dibanderol seharga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per meter persegi. Lalu spandeck mulai Rp 60.000 hingga Rp 130.000 per meter persegi, dan floordeck Rp 125.000 per meter segi.
Nah, kalau berminat menjadi mitra, Joni menyediakan paket investasi senilai Rp 180 juta. Paket investasi tersebut sudah termasuk franchise fee. Selain itu si mitra juga akan memperoleh peralatan perlengkapan toko, dan mendapat bahan baku untuk proyek sekitar 600-800 meter persegi pada bulan pertama
Bukan cuma itu. Mitra juga akan mendapatkan satu line telepon dan koneksi internet, pemasaran ke toko material, promotion set, perlengkapan administrasi, buku panduan.Joni memperkirakan, mitra bisa mendapatkan omzet Rp 100 juta per bulan pada dua bulan pertama. Pada bulanketiga dan seterusnya omzet bisa naik menjadi Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per bulan. Ini dengan asumsi mereka mendapatkan minimal 20 proyek per bulan. Adapun laba bersishnya sekitar 10%-20%. "Pada bulan kelima, profit mungkin sudah bisa sekitar Rp 42,5 juta dengan asumsi proyek bertambah," ujarnya
Joni bilang, harga produk komponen rangka atap baja ringan EKG terbilang murah. Sebab, EKG membuat produk sendiri. "Kamijuga menguasai distribusi sehingga harga bisa ditekan," katanya Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting mengatakan, prospek bisnis rangka atap baja ringan ini memang masih bagus. Soalnya, kebutuhan akan baja ringan masih tinggi, khususnya di kota-kota besar."Harga atap baja ringan juga lebih murah dari kayu," ujarnya Dia menyarankan, bisnis ini mesti satu paket. Jadi bukan menjual produknya saja tetapi juga pemasangan.
Eka Karya Graha Jalan Pajajaran No 122C, Bandung,
Jawa Barat Telp. 022-700175517
Sumber : Harian Kontan
Eka Saputra, Noverius Laoli