16/12/2011
Pelanggannya Lokal Hingga Internasional
Sebagai pusat penjualan tekstil, pedagang kancing pun tak mau ketinggalan buka sentra kancing di Pasar Tanah Abang. Di sini, Anda bisa menemukan beragam jenis kancing dengan berbagai kualitas. Para pembeli kancing ini ada yang datang dari Malaysia hingga Nigeria.
SELAIN terkenal sebagai sentra penjualan kain dan pakaian, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga terdapat pusat penjualan kancing baju. Gerai-gerai yang menjual beragam kacing ini terletak di Blok F2.
Uniknya, penjual kancing di pasar ini memiliki spesifikasi, seperti di toko Sinar Pagi dan Abang Adek. Kedua toko itu khusus menerima pembuatan kancing bungkus.
Evan Muryanto, pemilik toko Sinar Pagi, telah melayani pembuatan kancing bungkus di tokonya sejak 2008 lalu. Pria 23 tahun ini menuturkan, kebanyakan pelanggan kancing bungkus di tokonya adalah pemilik usaha konveksi dan garmen di Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Sebelumnya, Evan bekerja di sebuah pabrik kancing di Tangerang, Banten. Namun, ia kini memilih menjualkancing, terutama pembuatan kancing bungkus, "membuat kancing bungkus untungnya lebih besar dibanding menjual kancing jadi," katanya
Maklum, tak hanya pemilik konveksi lokal, pesanan kancing bungkus juga datang dari pengusaha luar. Suhendra, pemilik toko Abang Adek, mengatakan, pelanggan kancing bungkus di tokopya datang dari Malaysia dan Nigeria "Mereka bilang, kancing bungkus buatan Indonesia lebih berkualitas dan harganya murah," ujarnya
Hargajual kancing bung- kus mentah berkisar Rp 6.000 hingga Rp 72.000 per bungkus berisi 380 kancing. Sementara, ongkos pembuatan kancing bungkus mulai Rp 50 hingga Rp 500 per kancing.
Pedagang kancing lainnya di Blok P2 lainnya adalah Tri. Pemilik tiga buah toko bernama Doa Bunda ini menjual kancing-kancing etnik maupun hiasan, seperti kancing mutiara, kancing kerang, kancing kayu serta kancing batok kelapa Pelanggan Tri kebanyakan pengusaha asal Jawa Barat, Sumatera, dan Bima, Nusa Tenggara Barat
Tri bilang, saat ini jenis kancing etnik yang paling banyak dicari adalah kancing kerang. Kancing ini merupakan hasil pengolahan kulit kerang sehingga terlihat berkilauan. Meski hargajual terbilang tinggi, yakni antara Rp 9.500 sampai dengan Rp 40.000 setiap gross, kancing ini laris manis. Dalam sebulan, Tri bisa menjual hingga 1.500 gross kancing kerang.
Bahkan, Tri juga mengirimkan kancing ini ke Malaysia dan Singapura Selain kancing kerang, kancingbatok kelapa juga banyak pembelinya Konsumen kancing batok ini konveksi baju batik. Penjua] kancing untuk balian kain jins juga ada di sini. Selain untuk celana jins dan jaket jins, kancing bisa untuk kancing topi, sepatu serta kepala (buckle) ikat pinggang dan tas.
Toko khusus yang menyediakan kancing jins adalah Wahana Kencana dan Kurnia Wawan Saputra, pemilik toko Wahana Kencana mengatakan, pelanggannya datang dari Kampung Baru, Jakarta Barat, yang merupakan pusat konveksi pakaian berbahan dasar jins.
Tren pakaian jins yang stabil, cukup menguntungkan Wawan. Harga kancing ini cukup mahal, yakni berkisar Rp 200.000 hingga Rp 600.000 per kancing.
Sebagai pusat penjualan tekstil, pedagang kancing pun tak mau ketinggalan buka sentra kancing di Pasar Tanah Abang. Di sini, Anda bisa menemukan beragam jenis kancing dengan berbagai kualitas. Para pembeli kancing ini ada yang datang dari Malaysia hingga Nigeria.
SELAIN terkenal sebagai sentra penjualan kain dan pakaian, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga terdapat pusat penjualan kancing baju. Gerai-gerai yang menjual beragam kacing ini terletak di Blok F2.
Uniknya, penjual kancing di pasar ini memiliki spesifikasi, seperti di toko Sinar Pagi dan Abang Adek. Kedua toko itu khusus menerima pembuatan kancing bungkus.
Evan Muryanto, pemilik toko Sinar Pagi, telah melayani pembuatan kancing bungkus di tokonya sejak 2008 lalu. Pria 23 tahun ini menuturkan, kebanyakan pelanggan kancing bungkus di tokonya adalah pemilik usaha konveksi dan garmen di Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Sebelumnya, Evan bekerja di sebuah pabrik kancing di Tangerang, Banten. Namun, ia kini memilih menjualkancing, terutama pembuatan kancing bungkus, "membuat kancing bungkus untungnya lebih besar dibanding menjual kancing jadi," katanya
Maklum, tak hanya pemilik konveksi lokal, pesanan kancing bungkus juga datang dari pengusaha luar. Suhendra, pemilik toko Abang Adek, mengatakan, pelanggan kancing bungkus di tokopya datang dari Malaysia dan Nigeria "Mereka bilang, kancing bungkus buatan Indonesia lebih berkualitas dan harganya murah," ujarnya
Hargajual kancing bung- kus mentah berkisar Rp 6.000 hingga Rp 72.000 per bungkus berisi 380 kancing. Sementara, ongkos pembuatan kancing bungkus mulai Rp 50 hingga Rp 500 per kancing.
Pedagang kancing lainnya di Blok P2 lainnya adalah Tri. Pemilik tiga buah toko bernama Doa Bunda ini menjual kancing-kancing etnik maupun hiasan, seperti kancing mutiara, kancing kerang, kancing kayu serta kancing batok kelapa Pelanggan Tri kebanyakan pengusaha asal Jawa Barat, Sumatera, dan Bima, Nusa Tenggara Barat
Tri bilang, saat ini jenis kancing etnik yang paling banyak dicari adalah kancing kerang. Kancing ini merupakan hasil pengolahan kulit kerang sehingga terlihat berkilauan. Meski hargajual terbilang tinggi, yakni antara Rp 9.500 sampai dengan Rp 40.000 setiap gross, kancing ini laris manis. Dalam sebulan, Tri bisa menjual hingga 1.500 gross kancing kerang.
Bahkan, Tri juga mengirimkan kancing ini ke Malaysia dan Singapura Selain kancing kerang, kancingbatok kelapa juga banyak pembelinya Konsumen kancing batok ini konveksi baju batik. Penjua] kancing untuk balian kain jins juga ada di sini. Selain untuk celana jins dan jaket jins, kancing bisa untuk kancing topi, sepatu serta kepala (buckle) ikat pinggang dan tas.
Toko khusus yang menyediakan kancing jins adalah Wahana Kencana dan Kurnia Wawan Saputra, pemilik toko Wahana Kencana mengatakan, pelanggannya datang dari Kampung Baru, Jakarta Barat, yang merupakan pusat konveksi pakaian berbahan dasar jins.
Tren pakaian jins yang stabil, cukup menguntungkan Wawan. Harga kancing ini cukup mahal, yakni berkisar Rp 200.000 hingga Rp 600.000 per kancing.
Sumber : Harian Kontan
Dea Chadiza Syafina