Halaman

Dominasi UMKM, Bukti Ketidakmampuan Pemerintah

21/12/2011
Dominasi UMKM, Bukti Ketidakmampuan Pemerintah


JAKARTA - Dominasi usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) dalam penciptaan lapangan pekerjaan, mengindikasikan ketidakmampuan pemerintah membuka lapangan kerja di sektor formal. Saat ini, 70% lapangan pekerjaan berada pada sektor informal, sedangkan sektor formal hanya berkontribusi sebesar 30%.

Anggota Komite Ekonomi Nasional Sandiaga Uno memperkirakan tahun depan sektor kewirausahaan (entrepreneurshjp) tumbuh sebesar 0,38% sehingga jumlah UMKM mencapai sekitar 53 juta unit pada 2012. "Enterpreneurship akan tumbuh 0,38%. Tahun 2012, jumlah UMKM ditargetkan mencapai 53 juta UMKM. Angka yang besar ini sebenarnya membuktikan ketidakmampuan negara membentuk industri," kata Sandiaga di Jakarta, Minggu (19/12).

Sandi menjelaskan, selama ini kehadiran UMKM didorong oleh kebutuhan, bukan kesempatan. Sejauh ini kebijakan pendidikan dan kewirausahaan dinilai belum saling terhubung satu sama lain, sehingga tidak mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berjiwa entrepre-neurship.

"Ke depan, bidang pendidikan harus sinkron antara kebijakan pendidikan dan kewirausahaan," ujar dia.Hal serupa diungkapkan anggota KEN lainnya, yakni James Riadi dan Erwin Aksa. James Riady menuturkan, Indonesia saat ini tengah memasuki masa emas, yakni kondisi demografi didominasi oleh kaum muda dam kondisi makro ekonomi stabil. Untuk itu, yang harus dilakukan adalah mengembangkan pendidikan untuk membangun SDM yang memiliki keterampilan tinggi.

James menuturkan, selama 35-40 tahun, ekonomi nasional berkembang yang didukung oleh tenaga kerja bergaji murah dan memiliki keterampilan rendah. Untuk itu, dalam lima hingga 20 tahun ke depan, kondisi harus berbalik, yakni ekonomi harus berkembang yang didukung oleh tenaga kerja berketerampilan menadai dan bergaji tinggi.

"Saat ini, lapangan pekerjaan, didominasi oleh sektor informal sebesar 70% dan sisanya diisi oleh sektor formal. Yang nonformal ini, kebanyakan tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah," tutur dia.Selain itu, sistem pendidikan juga dinilai tidak menunjang entrepreneurshjp. Sistem pendidikan saat ini lebih berorientasi pada pengetahuan dan kelulusan, bukan proses belajar.

"Sistem pendidikan kita butuh perubahan. Jika ini tidak diperhatikan, saya kira nanti masalah pendidikan bakal menjadi hambatan besar," tambah dia. (cO7)

Sumber : Investor Daily Indonesia