Halaman

Sentra Gerobak Kayu di Parung, Bogor

14/11/2011
Sentra Gerobak Kayu di Parung, Bogor CI)
Pusat Gerobak dari Jalan Parung-Ciputat



Jika Anda ingin mencari produk olahan kayu, silakan berkunjung ke Jalan Raya Parung-Ciputat. Di sana ada 12 kios yang menawarkan kusen, lemari, meja, kursi, serta gerobak. Selain pembeli dari Jabodetabek, mereka juga melayani pembeli dari luar daerah.

JIKA Andarmencari kusen pintu, lemari, meja kursi makan atau gerobak kayu untuk berjualan, tidak ada salahnya berkunjung ke si ml ra pembuatan produk olahan kayu di .Ialan Raya Parung-Ciputat, Kabupaten Bogor. Di lokasi ini ada 12 kios menjual sekaligus membuat produk olahan kayu untuk bisnis atau untuk rumah tangga

Jika tertarik ke lokasi, Anda bisa mengaksesnya dari Depok, karena lokasi ada di perbatasan kota Depok dan Kabupaten Bogor. Dari Depok, lokasi bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Selain dari Depok, sentra ini bisa diakses dari arah (Ciputat, Banten atau dari arah Kota Bogor dengan rata-rata perjalanan keduanya sekitar satu jam.

1 nl nk menemukan sentra produk olahan kayu itu terbilang mudah. Sebab sentra itu berada di pinggir Jalan Raya Parung-Ciputat. Sebagai penanda, 2 kilometer dari lokasi ada tapal batas antara Kabupaten Bogor dan kota Depok.

Menurut para pedagang di sana, sentra pembuatan produk olahan kayu itu sudah ada sejak tahun 1990-an. Selain berdagang, mereka juga menyediakan produk olahan kayu itu, seperti gerobak serta aneka kusen.

Kebanyakan pedagang merupakan perantauan dari Madura. Salah satunya adalah, Ismail Nadira pemilik kios UD Prima Jaya Ismail mengaku menggeluti usaha produk olahan kayu mulai tahun 2003 lalu. "Produk yang paling banyak dicari itu adalah gerobak," terang Ismail.

Pelanggan Ismail yang membutuhkan gerobak itu adalah pedagang mie ayam-dan pedagang bakso. Maklum, kedua jenis usaha makanan itu sudah akrab dengan gerobak. "Hampir 70% pelanggan saya adalah pembeli gerobak," katanya.

Pembeli gerobak buatan Ismail tidak hanya dari Parung saja, banyak pesanan datang dari Jabodetabek. Bahkan dia pernah mendapat pesanan gerobak dari Bandung, Semarang, Malang, dan Surabaya Saban bulan, Ismail menerima pesanan 15 unit gerobak. Sel.un membikin gerobak. Ismail juga menerima pesanan pembuatan kusen pintu, jendela, loman kicthen sel, meja dan kursi makan. Namun jumlah pesanan kebutuhan rumah tangga itu tidak sebanyak pesanan pe ic iba k

Bisnis gerobak juga dilakoni Nurawi sejak tahun 1995 lalu. Sama dengan Ismail, dalam menjalankan bisnis itu, Nurawi juga mengandalkan pesanan gerobak dari para pedagang makanan.Namun begitu, Nurawi terkadang mendapat pesanan pembuatan kusen pintu dan jendela dari pengembang perumahan yang bertebaran di Parung, Bogor. "Kusen buatan kami memang terkenal lebih murah," klaim perantau asal Madura itu.

Dalam menekuni usaha pengolahan kayu itu, Nurawi mampu melayani pesanan 30 buah gerobak per bulan. Sedangkan untuk kusen, dia mampu melayani pesanan 20 unit kusen per bulan. Selain itu, Nurawi jugamemproduksi lemari, meja dan kursi makan. Namun karena peminat terbatas, Nurawi memproduksinya saat ada pesanan saja.

Kondisi pasar yang sama juga dialami Abdul Qodir, pedagang sekaligus perajin produk olahan kayu di jalan Raya Ciputat - Parung. Sejak membuka usaha tahun 2000 silam, Abdul lebih banyak menerima pesanan gerobak dari para pedagang sate. "Dalam sebulan ada 20 pesanan gerobak," katanya

Soal harga, gerobak kayu di sentra produk olahan kayu itu dijual mulai harga Rp 1,4 juta sampai harga Rp 2 juta per unit. Selain menjual gerobak dengan desain milik sendiri, pedagangjuga melayani pemesanan gerobak dengan desain khusus dari pelanggan.

Ismail bilang, pemesan gerobak dengan desain eksklusif itu biasanya menginginkan bahan kayu ringan. "Untuk pesanan gerobak desain khusus ini harga jualnya Rp 5 juta per unit," tambah Ismail.

Sumber :Harian Kontan
Dea Chadiza Syafina