Halaman

Agribisnis Kunyit Pemasaran Mudah, Budidaya Kunyit Makin Menggiurkan

08/11/2011
Agribisnis Kunyit Pemasaran Mudah, Budidaya Kunyit Makin Menggiurkan

Fitri Nur Arifenle Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan bahan baku obat alami asli dari wilayah Asia Tenggara. Karena manfaatnya yang cukup besar serta permintaan banyak, budidaya kunyit pun mampu mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah sebulan.

KUNYIT merupakan tanaman obat berupa semak dan lursifat tahunan perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman dengan nama latin i memim dcmestica ini tumbuh subur dan liar di

i hutan/bekas kebun. Di daerah Jawa, kuin ii banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal dan menyembuhkan kesemutan.kbutuhan balian baku kunyit mi nk industri jamu tradisional makin meningkat tiap tahun. Peluang inilah yang ditangkap oleh Zulkarnaen, pemilik CV Shinta Pratama di Ciamis, Jawa Barat.

Ia memanfaatkan lahan seluas 7 hektare (ha) untuk menanam kunyit. Tiap hektar mampu menghasilkan kunyit sebanyak 30 ton per enam bulan. Ini berarti, dalam sebulan, Zulkarnaen mampu memanen kunyit sekitar 36 (on dari seluruh lahannya.

Dengan hargajual sebesar Kp 1 r00 hingga Rp 3.000 per kilogram (kg), Zulkarnaen mampu mendulang "inzrt hingga RpSO juta per bulan dari tanaman kunyit. l.i memilih bercocok tanam kunyit karena unibi berbentuk rimpang yang berwarna kuning tua ini lebih menguntungkan daripada membudidayakan tanaman tahunan berbatang keras

seperti albasia maupun pohon jati. "Pasarnya juga mudah, bisa ke pasar tradisional dan pabrik jamu," kata Zulkarnaen. Menurutnya, peluang pasar tanaman obat masih cukup luas, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Data dari Gabungan Pengusaha Jamu menunjukkan, omzet perdagangan jamu nasional tidak kurang dari Rp 3 triliun per tahun.

Zulkarnaen bilang, bibit tanaman kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang tanaman asalnya. "Cukup berasal dari rimpang yang telah berumur lebih dari 7 hingga 12 bulan," jelas Zulkarnaen.

Setali tiga uang dengan Zulkarnaen, M Hadi, pemilih Yayasan Lintang Asri di Jakarta Timur juga mengamini budidaya kunj it mampu menebalkan kantong. Pasalnya, di Indonesia budidaya tanaman kunyit masihbelum banyak.

Di lahannya seluas 4 ha, Hadi menanam aneka tanaman herbal, sep i kunyit, jahe merah, temul-awak dan temu putih. Untuk tanaman kunyit, Hadi nn manfaatkan lahan seluas 500 m-. "Dalam sebulan, saya bisa menghasilkan tanaman kunyit sekitar 500 kg," kata Hadi.

Hadi membagi tanaman kum n produksinya menjadi tiga kualitas, yakni grade I grade 2 dangradt 3 Setiap grade ini, memiliki harga jual berbeda i muk grade 1. Hadi inciiilianderol harga Rp 12.000 per kg, gradt 2 sebesar Rp 7.000 per kg, dan harga grade 3 si-besar Rp 3.000 per kg.

Selain menjual tanaman kunyit segar yaii dipasok ke pabrik jamu, Hadi juga iuiii|iial hasil olahan tanaman kunyit yakni sirup kunyit dan serbuk kunyit. Menurutnya, produk olahan kunyit cukup digemari. Balikan, ia sering kewalahan dalam melayani pesanan.

Kini, ia telah memproduksi sekitar 250 ljtol sirup kunyit per bulan dengan harga Rp 3(i.iHHi|,,i botol Kalau serbuknya sekitar 100 kg sebulan," kata Hadi. Alhasil, dari kunyit. Hadi mampu mendulang omzet lip in juta per bulan.

Sumber: Harian Kontan