Halaman

Tambah Gerai, Ekspansi Bisnis Resto

12/10/2011
Tambah Gerai, Ekspansi Bisnis Resto


Memiliki tujuh toko roti, tak menyurutkan langkah Buchori Al Zahrowi. Pemilik jaringan toko roti Afiah berambisi untuk terus memperbesar jaringan bisnisnya. Selain akan menambah gerai roti dengan sistem waralaba mulai tahun depan, Buchori merambah bisnis restoran yang mengusung makanan ala China di Yogyakarta.


TERCATAT sebagai pemilik jaringan toko roti Afiah, Buchori Al Zahrowi berambisi untuk terus memperbesar bisnisnya- Dua cara yang Buchori tempuh yakni menambah gerai serta ekspansi ke sektor usaha lain. Saban tahun, wajib hukumnya bagi Buchori untuk mengembangkan bisnis rotinya

Saat ini, Buchori sudah memiliki tujuh toko roti di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, jumlah ini terbilang sedikit untuk merajai pasar. Makanya, ia berupaya terus menambah gerainya Saat ini, misalnya, ia tengah memproses pendirian toko roti lagi di Kebumen, Jawa Tengah. "Akhir tahun, toko di Kebumen itu sudah bisa beroperasi," tandas Buchori.

Setelah toko di Kebumen terwujud, Buchori mengincar untuk menambah gerai di daerah Jawa Barat dan Jakarta. Untuk ekspansi ke dua daerah itu, Buchori tidak menjalankan usahanya sendiri. Khusus untuk gerai di Jawa Barat dan Jakarta, Buchori akan mengusung konsep kerjasama dengan orang lain. "Konsepnya waralaba," terang Buchori.

Rencananya, proyek ini baru akan berjalan di tahun depan, 2012. Dengan mengusung kpnsep waralaba, Buchori berharap bisa terlibat dalam pemberdayaan ekonomi bagi orang lain. Cara kedua bagi Buchori menambah gurita bisnisnya adalah ekspansi ke bisnislain. Tak jauh dari makanan, Buchori memilih bisnis restoran. Akhir tahun 2010, Buchori membuka restoran yang mengusung masakan ala China di kota Yogyakarta.

Ia menjamin, semua makanan yang restonya menyajikan menu halal. "Segmen saya adalah semua kalangan, termasuk muslim yang gemar menyantap masakan China," terang Buchori. Buchori mengaku, restoran bernama Moslem Chinese Food itu kental dengan masakan Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan racikan bumbu yang menyesuaikan dengan lidah konsumen di Indonesia. "Menu favorit sekarang bakmi yang memang sudah akrab bagi warga Yogyakarta," urai Buchori yang enggan menyebut omzet dari usaha restonya itu.

Sejak beroperasi akhir tahun lalu, pelanggan restoran Moslem Chinese Food itu adalah warga keturunan China serta warga etnis lain yang bermukim di Yogyakarta. Menurut Buchori, restoran China miliknya itu memang cocok untuk dikonsumsi semua kalangan.

Walau bukan keturunan China, bukan berarti Buchori buta mengenai masakan China. Asal tau, saat mengadu nasib di Pemalang, ia memiliki mitra bisnis dari pengelola restoran China.

Mitra bisnisnya itulah yang mengajari tentang masakan China Lantas ide masakan China itulah yang ia adopsi dan diterpkan di Yogyakarta. "Konsep masakah China itu Buchori berniat membuka waralaba rotiAfiah tahun depansaya kembangkan menjadi konsep makanan halal," katanyaSelain sibuk berbisnis, Buchori juga aktif mengisi seminar kewirausahaan untuk mahasiswa Buchori menilai, peluang bisnis dari mahasiswa itu sangat besar karena mereka memiliki pola pikir yang luwes.

"Mahasiswa itu memiliki pikiran yang terbuka untuk menerapkan ide bisnis baru," ujar Buchori yang berharap bisa menelorkan wirausahawan baru. Dalam segala kesempatan menjadi pembicara, Buchori selalu menjelaskan fungsi wirausaha untuk peningkatan kualitas hidup warga negara.

"Membuat usaha sebanyak-banyaknya akan menambah lapangan kerja baru bagi orang lain," terang Buchori. Namun, ia menyayangkan masih banyak pola pikir mahasiswa yang ingin menjadi pegawai di perusahaan atau instansi pemerintah. "Paradigama seperti temyata sulit merubahnya," ungkapnya Hal ini lantaran banyak mahasiwa yang masih takut risiko bila berbisnis.

Padahal, menurut Buchori, menjadi seorang pengusaha jauh lebih mudah ketimbang menjadi karyawan atau pegawai. "Banyak contoh pengusaha sukses merintis bisnis tanpa modal atau dengan modal yang sedikit," jelas dia

Selain berbagi ilmu, lewat seminar itu Buchori juga menyempatkan diri untuk berpromosi. Ia mengajak kenalan barunya untuk mencicipi roti Afiah atau menikmati hidangan restoran Mna miliknya 


Sumber: Harian Kontan
Ragil Nugroho