Halaman

Melebarkan sayap bisnis di saat krisis

12/10/2011
Melebarkan sayap bisnis di saat krisis


Memanfaatkan momentum krisis menjadi pijakan yang kuat bagi PT Greenwood Sejahtera untuk menjadi pemain besar di . bidang properti.Lelang aset di BPPN yang berlangsung pada periode 2003 justru dimanfaatkan oleh Greenwood Sejahtera, sebuah perusahaan properti yang berdiri sejak 1990, untuk mulai masuk menggarap sejumlah lokasi di pusat kota Jakarta.

Presiden Direktur Greenwood Sejahtera Harry Gunawan Ho mengungkapkan keberanian perseroan untuk masuk membeli sejumlah lahan ketika lelang aset BPPN sangat berpengaruh dalam memperbesar skala bisnis perusahaan.

"Saya berpikir untuk menjadi pemain besar harus masuk ke tengah kota. Peluang itu muncul ketika BPPN [Badan Penyehatan Perbankan Nasional) menggelar penjualan aset, kami beruntung mendapat lahan strategis dengan harga terdiskon," ujarnya.

Dia mengaku ekspansi perseroan didukung dengan strategi yang fokus dan tepat sehingga diminati oleh konsumen. Harry mencontohkan Senayan City yang didesain sebagai pusat perbelanjaan papan atas tidak bersaing dengan Plaza Senayan yang lokasinya berdekatan. "Posisinya kami saling melengkapi dan bukan saling membunuh. Pusat perbelanjaan itu didesain untuk menarik merek papan atas masuk ke Indonesia."

Dia menuturkan perseroan banyak mengandalkan kepercayaan dari konsumen untuk mendanai ekspansi. Tingginya tingkat kepercayaan konsumen memungkinkan bagi perseroan untuk menggali dana melalui inden. Konsumen bersedia membayar untuk proyek pembangunan yang akan digelar oleh perseroan.

Namun, lanjut dia, perseroan juga menyiapkan opsi pendanaan lain seperti dari perbankan maupun pasar modal untuk menggelar ekspansi.

Gelar IPO

Greenwood Sejahtera juga berencana menggelar penawaran saham perdana {initial public offering/lPO) dengan jumlah yang dilepas ke publik sebanyak 13,33 miliar lembar. Saat ini, permohonan IPO sedang diproses oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dengan perkiraan listing perdana di bursa pada Desember 2011.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi {.underwriter) dalam IPO adalah PT HD Capital, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas. Harry menuturkan Greenwood Sejahtera sedang berkonsentrasi menggarap The City Center-Batavia (TCC) berlokasi di pusat perkantoran dan bisnis (Ji Jl. KH. Mas Mansyur Kav 126, Jakarta. Lokasi ini dikenal sebagai daerah pusat bisnis dan bebas dari jalur 3-in-l.

TCC merupakan proyek yang dirancang sebagai superblok {mix-used development) perkantoran, pusat perbelanjaan dan rekreasi, dan tower serba guna yang mengadopsi konsep world class one stop living, working, living and entertaining.

TCC didesain menjadi suatu superblok yang menggabungkan aktivitas bisnis, hiburan, akomodasi dan juga hunian. Rencananya, TCC merupakan proyek jangka panjang, yang secara keseluruhan akan terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap pertama, berupa proyek tiga menara perkantoran dan Annex Building untuk area food and beverage.

Pembangunan pada tahap pertama ini mencakup pembangunan menara perkantoran 1, 2 dan 3 yang dibangun di atas tanah seluas 2,2 hektare dengan total luas kotor bangunan 237.181 rn2 (termasuk area parkir seluas 36.769 m).

Selanjutnya, tahap kedua adalah pusat perbelanjaan, perkantoran, apartemen dan apartemen servis, hotel, dan ruang serba guna. Terakhir yakni tahap ketiga berupa ruang perkantoran, hotel bintang 5, dan apartemen.

OLEH M. MUNIR HAIKAL
 Sumber: Bisnis Indonesia