Halaman

Ketika Juragan Jualan Keranjang Tembakau

06/09/2011
Ketika Juragan Jualan Keranjang Tembakau


Bulan Agustus hingga September merupakan saat panen raya tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Panen raya tembakau merupakan siklus perekonomian penting di sentra penghasil bahan baku rokok kretek, yang menggeliatkan roda kehidupan di wilayah berhawa sejuk ilu.

Hampir semua sektor ikut merasakan rezeki hasil panen tembakau ini, dari pencari pelepah batang pisang, perajin keranjang, pedagang, hingga angkutan semua menikmatinya. Pelepah batang pisang yang sudah kering digunakan sebagai bahan pelapis keranjang untuk membungkus tembakau yang sudah kering. Saat panen tembakau ribuan keranjang digunakan sebagai tempat mengemas tembakau.

Produktivitas tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung pada panen 2011 diperkirakan meningkat sekitar 50 persen dibandingkan tahun 2010.Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distan-bunhuO Kabupaten Temanggung Masrik Amin, mengulakan peningkatan produktivitas tersebut karena cuaca kemarau yang kering, mendukung tanaman tembakau.

Ia memperkirakan, produktivitas tanaman tembakau (ahun ini sekitar 0,56 lor) tembakau rajangan kering perhektare. "Didukung cuaca yang bagus sehingga produktivitas bisa optimal. Berbeda pada masa tanam tembakau 2010 dengan musim kemarau basah mengakibatkan banyak petani mengalami kegagalan dalam budidaya tembakau," katanya.

Masrik mengatakan, pada 2010 hujan terjadi hampir sepanjang tahun yang berdampak buruk pada tanaman tembakau. Ia menyebutkan luas tanaman tembakau di Temanggung tahun ini sekitar 14.244 hektare dan produksinya diperkirakan mencapai 7.976 ton.

Tembakau-tembakau itu membutuhkan keranjang tembakau minimal 159.520 buah dengan asumsi setiap keranjang berisi 50 kilogram tembakau.lika satu pasang keranjang lengkap yang sudah dilapisi pelepah batang pisang dijual seharga RplOO.OOO, maka petani tembakau Temanggung akan berbelanja keranjang sekitar Rp 159,5 miliar selama satu musim, belum termasuk tembakau dari luar daerahyang diproses di Temanggung.

Melihat prospek ekonomi yang besar itu, sejumlah pemilik modal besar, yang juga merupakan pedagang tembakau di Temanggung, tergiur turut berbisnis keranjang. Mereka tidak menyadari bahwa usaha mereka bisa mematikan para pengrajin keranjang.

Pasar keranjang Temanggung selama ini menjadi "bagian" para pedagang kecil. Namun akhir-akhir ini para pemilik modal besar, yang sering disebut "juragan" oleh para petani tembakau di kawasan lereng Gunung Sum-bing. Sindoro, dan Perahu mengikis usaha para pengrajin keranjang.

Para juragan tidak menjual keranjang di pasar seperti dilakukan para pedagang kecil, tetapi mereka langsung memasok kepada petani tembakau.

Setiap juragan ditengarai bisa menjual hingga ribuan keranjang dengan cara dibayar di belakang, ketika petani sudah menerima uang hasil penjualan tembakau dan harganya lebih mahal dari harga di pasar. Padahal mereka telah memesan keranjang pada beberapa perajin jauh hari sebelum panen tembakau sehingga harganya lebih miring.

Kondisi tersebut dikeluhkan para pedagang dan perajin keranjang. Mereka mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rak\.i Daerah Kabupalen kmanggung untuk mengadukan nasib mereka .n,is tindakan para juragan yang memasok keranjang ke tingkat petani sehingga merugikan mereka

"Tindakan tersebut telah merugikan kami para pedagang kecil, dagangan kami [idak laku karena petani biasanya membeli keranjang ke pasar, kini dipasok mereka" kata Koordinator Pedagang Keranjang Tembakau Keca-iii.ii.ui Mgadirejo, Nano

Sebelum menuju ke Gedung DIKl) Temanggung, para pedagang dan perajin keranjang tersebut berkumpul di TerminarPara-kan yang merupakan salah satu sentral perdagangan keranjang tembakau dan mereka sempat membakar sejumlah keranjang sebagai aksi penolakan terhadap tindakan kesewenang-wenangan para kapitalis tersebut.

Nano mengatakan, penjualan keranjang pada masa panen tembakau biasanya ramai, namun tahun ini sangat sepi karena para petani di lereng Gunung Perahu, Sumbing, dan Sindoro telah dipasok keranjang para pedagang tembakau dengan cara membayar setelah panen.

Berdasarkan pendataan sementara, katanya, terdapat 13 pedagang tembakau yang terlibat dalam memasok keranjang ke petani yang jumlahnya telahmencapai puluhan ribu.

"Pada awal panen tembakau ini, pata pe tani telah memiliki sini keranjang dan pasoltan mereka. Bagaimana da gangan kami bisa laku, padahal panen tembakau setahun sekali ini merupakan kesempatan kami untuk mendapatkan untung dengan berjualan keranjang," katanya.

Seorang perajin keranjang asal Matebo, Kecamatan Kandangan, Arifin mengatakan para pedagang bermodal be sar tersebut telah memesan keranjang ke beberapa perajin sejak lanuari 2011 sehingga dengan harga murah dan dijual ke petani dengan harga tinggi.

"Mereka hanya memesan keranjang ke beberapa perajin, padahal jumlah perajin ratusan sehinga banyak yang dirugikan karena sekarang kri.m jang kami tidak laku dijual," katanya.

Seorang pedagang keranjang, Yusnadi menuturkan pada J! sebenarnya telah ada kesepakatan antara pedagang dengan pedagang tembakau bahwa peda h.iiik tembakau lersebm tidak akan lagi memasok keranjang ke petani

"Kesepakatan tersebut terjadi di Polsek Parakan, setelah terjadi tindakan anarkis akibat pei n lahan tersebut Namun, mengapa mereka sekarang melanggai pakaian tersebut. Kami mohon para wakil rakyat bisa ment .mk.in solusi untuk permasalahan tersebut agar kanu bisa tetap m katanya.

Menanggapi keluh.in para pedagang dan pi injangiiinli.il..iii tersebut, \V;ikil Ketua DPRD Temanggung, Mukh.muli mengatakan DPRD akan mengundang para pedagang besar tersebut membahas masalah tel sebut.

"Tindakan tersebut bagian dari kapitalisme, kasihan para pedagang kecil. Kami akan mengundang mereka untuk memecahkan masalah tersebut," katanya.

Penemuan

Dewan Perwakilan i Daerah Kabupaten Temanggung memfasilitasi pertemuan perwakilan perajin dan pedagang keranjang dengan pedagang tembakau guna menyelesaiakan permasalahan yang dihadapi mereka.

Pertemuan yang diselenggarakan di salah satu ruang rapat Gedung DPRD Temanggung tersebut, antara lain dihadiri Kelua DPRD Temanggung Bambang Sukarno, Wakil Kelua DPRD Tunggul Purnomo, Mukhamdi, dan Muh Amin, sejuncdah anggota Komisi B, Asisten II Setda Temanggung Suyono, dan Kepala Disperinrhg Temanggung Rony Nurhusiiii

Hadir dari pihak pedagang tembakau, antara lain Agus, Arifin, Suwito, Iwan dari Ngadi-rejo, Mulianto. I l.nuloko. Santoso, Hidayat, dan Benm, dari Parakan. Sejumlah juragan yang hadii dalam pertemuan tersebut mi-n-gaku tidak menjual keranjang kepada para petani, mereka mem heli keranjang ninuk memenuhi I cbu tuhannya sendirimg pedagang tembakau, \niin. mengatakan telah membeli banyak keranjang tembal au dan sekarang ditumpuk di gudang, tetapi tidak dijual ke petani ujang tersebut kanu gunakan sendiri karena k.uni juga merajang daun tembakau sendiri maka membutuhkan keranjang untuk mengemas tembakau." kat.hp. .i

Pedagang tembakau yang lain, Mulianto mengaku meminjamkan aang kepada sejumlah petani, tetapi dia memberikan kebebasan kepada petani untuk membeli keranjang.

Koordinator pedagang keran-jang Ngadirejo, Nano, mengatakan keterangan para pedagang tembakau tersebut tidak sesuai dengan temuan di lapangan. "Sejumlah pn.mi yang sebelumnya menjadi pelanggan kami, pada tahun ini tidak ada yang membeli keranjang lagi karena sudah dipasok dari para juragan," katanya

Ia mengatakan, dari ratusan perajin keranjang di Desa Rowo, Kecamatan Kandangan hanya tiga perajin yang mendapat pesanan dari para juragan tersebutsehingga banyak pera-|in yang juga dirugikan atas ulah mereka. Wakil Ketua DPRD Mukhamdi mengatakan, diperlukan kejujuran bagi para pedagang tembakau karena fakta di lapangan memang para petani (elah dipasok keranjang dari pedagang tembakau.

"Kami telah mengecek ke sejumlah petani di daerah Tretep di lereng Gunung Perahu. Mereka mengaku telah mendapat pasokan keranjang dari para juragan," katanya. Ketua DPRD, Bambang Sukarno mengatakan, dari hasil pertemuan ini DPRD akan mengeluarkan rekomendasi yang akan menguntungkan semua pihak. "Kami tidak bisa memaksa para pedagang untuk mengakuinya, namun kami mengundang pihak perajin dan pedagang keranjang serta pedagang tembakau ini untuk mencari masukan dan nanti DPRD akan mengeluarkan rekomendasi," katanya.

Ia mengatakan, hasil rekomendasi nantinya akan dibagikan kepada semua pihak untuk dilaksanakan agar pada pqnen raya tembakau tahun im semua berjalan dengan baik dan semua lapisan masyarakat lns.i kebagian rezeki dari hasil panen tembakaunn

Menanggapi permasalahanniseliui. Bupati Temanggung Hasyim Afandi mengatakan, Pemkab bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Temanggung akan berupaya mencari solusi tet h.nk untuk menyelesaikanpermasalahan yang dihadapi perajin dan pedagang keranjang lemba kau.

"Secara umum kondisi mass ji akat Temanggung menghadapi panen raya tembakau tahun ini berjalan normal. Namun, ada riak-riak kecil terutama permasalahan yang dihadapi pedagang dan perajin keranjang tembakau yang merasa dirugikan ulah pedagang tembakau yang ikut memasok keranjang ke tingkat petani," katanya.

Menurut dia, salah satu solusi terbaik untuk penyelesaian masalah tersebut adalah saling pengertian antara pedagang dan perajin keranjang dengan pedagang tembakau "Harus ada saling pengertian, kalau sudah menjadi pedagang atau juragan tembakau tidak usah menjual keranjang di tingkat petani agar pedagang yang lain ikut merasakan rezeki saat panen tembakau," katanya.*pumpmun

Sumber : Harian Ekonomi Neraca
Oleh Heru Suyitno