24/09/2011
Inspirasi Ahmad Nuril Wahyudin
Aktif Membangun Relasi Mancanegara
Aktif Membangun Relasi Mancanegara
Setelah membuka usaha konveksi tas sendiri, dalam waktu singkat, Ahmad Nuril Wahyudin mampu mengembangkan penjualannya hingga menembus pasar mancanegara. Untuk mendongkrak penjualan produknya, ia terus meningkatkan kualitas bahan baku dan menggunakan beragam jenis mesin jahit.
BERBEKAL kemampuan disain dan pengalaman menjalankan usaha pembuatan tas, Ahmad Nuril Wahyudin pun akhirnya berani membuka usaha produksi tas sendiri pada 2001. Ia menggunakan uang hasil penjualan lukisan sebagai modal awalnya saat itu.
Setelah memiliki usaha sendiri, Nuril pun terus memperluas jaringan penjualannya. Ia tetap mengutamakan kualitas produk tas kulit. Salah satu cara untuk meningkatkan produknya, Nuril memakai beragam mesin jahit dan bahan pilihan.
Menurut Nuril, selain visi yang jelas, seorang pengusaha juga harus aktif membangun jaringan dan relasi. Inilah yang mungkin belum dipahami oleh rekan-rekannya sesama pengusaha, sebelumnya. "Bagaimana mungkin orang yang tidak aktif bisa menilai orang aktif?" tegasnya.
Beruntung, Nuril adalah orang yang mudah bergaul. Selain itu, ia mampu menjalin relasi dengan banyak kalangan. Alhasil, tas Amphibi dan Reptile pun dengan gampang menembus pasar mancanegara.Nuril sendiri mengaku jarang berpromosi lewat media Pesanan datang setelah ia bertemu dengan klien-kliennya.
Begitu juga ketika ia mulai memasok tas ke Amerika Serikat (AS). Penjualan ke negeri Paman Sam ini berawal dari pertemuannyadengan salah seorang staf kedutaan AS di Jakarta. Dari staf itulah, Nuril kemudian mendapat berbagai pesanan untuk berbagai kegiatan.
Tahun ini, Nuril sudah mengerjakan pesanan tas untuk berbagai macam kegiatan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Produknya juga dipakai oleh peserta Kompetisi Matematika Internasional dan Lomba Sains Internasional di AS.
Saat ini, ia tengah melakukan pembicaraan intensif dengan pihak-pihak dari kedutaan Belanda, AS, dan Inggris agar bisa memasok produknya secara mlm "Saya berharap memulai pengiriman rutin per bulan awal tahun depan," tegasnya
Uniknya, konsumen yang berasal dari Belanda tertarik dengan produk Nuril lantaran ia memperkerjakan anak-anak putus kuliah. Pemasaran ke Belanda pun diperolehnya setelah ia bertemu dengan salah satu staf Kedutaan Belanda yang tertarik dengan disain dan kerapian jahitan tas yang dipakai Nuril. "Setelah saya cerita soal anak-anak muda putus sekolah yang mengerjakan tas ini, dia semakin tertarik,1 ujar Nuril.
Ia pun lantas menjelaskan, ada dua tujuan yang ingin dicapai melalui dua merek tas produksinya. Sebagian keuntungan tas merek Amphibi akan disumbangkan untuk membantu anak-anak putus sekolah di Ngawi, Sragen, dan Lamongan, supaya mereka bisa melanjutkan pendidikannya lagi.
Sementara, sebagian keuntungan tas merek Reptile dipakai untuk membiayai kegiatan membu at sumur dan memperbaiki fasihtas umum lainnya di wilayah-wilayah pelosok di Ngawi dan Sragen.Pengusaha haruspandai memabcakeinginan pasaruntuk meraihkesuksesan.
Setelah mengerjakan pesanan staf Kedutaan Belanda itu, pesanan lainnya dari negeri Kincir Angin itu pun berdatangan. Dengan sabar, Nuril meladeni konsumen yang ingin disain khusus untuk tasnya
Tak hanya berhubungan baik dengan para klien, Nuril juga membangun relasi dengan sesama produsen tas kulit. Pasalnya, saat ada pesanan dalam jumlah besar, Nuril seringkali mengajak mereka ikut serta berproduk-si. "Apalagi kebanyakan usaha mereka sepi orderan. Maka, pesanan ini disambut dengan antusias," ujarnya
Saat ini, Nuril mengoperasikan 12 mesin jahit. Meski begitu, setiap kali order membanjir, kapasitas produksi dengan seluruh mesinnya masih belum cukup, karena ada batas waktu pengerjaan.Agar proses produksi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, Nuril menggunakan beragam jenis mesin jahit, mulai dari mesin jenis tujuh strip, mesin jahit kombinasi, dan mesin jahit bartek. Menurutnya, kualitas tas produksinya jelas terlihat dari bahan dan kualitas jahitnya
Nuril pun berpesan, untuk meraih kesuksesan, pengusaha harus pandai membaca keinginan pasar. Ia mencontohkan, Amphibi yang mulanya fokus pada tas ransel beralih memproduksi tas laptop yang banyak menuai permintaan.
Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho