Halaman

Jualan Bawang Merah Goreng Makin Gurih Saat Ramadan

25/08/2011
Jualan Bawang Merah Goreng Makin Gurih Saat Ramadan

Taburan bawang merah goreng akan membuat masakan terasa lebih sedap. Namun sedap-nya usaha bawang goreng semakin terasa saat bulan Ramadhan seperti saat ini. Saat Ramadhan, permintaan bawang goreng melonjak hingga dua kali lipat.

AROMA yang sedap dari taburan bawang goreng di atas masakan selalu bisa menggugah nafsu makan. Itulah sebabnya berbagai menu makanan, seperti opor ayam, bakso, dan sup jika disajikan dengan taburan bawang merah goreng akan terasa lebih nikmat

Saat ini, nikmatnya bisnis bawang merah goreng benar-benar dirasakan oleh Yossa Setiadi, pemilik CV Setiadi Brother, produsen bawang merah goreng merek Bawang Soy di Jakarta "Setiap bulan Ramadan permintaan bawang goreng memang selalu naik," kata Yossa

Memulai usaha pembuatan bawang merah goreng sejak delapan tahun lalu, Yossa mengaku telah terjadi peningkatan penjualan yang tajam dalam bulan puasa kali ini. Peningkatan penjualan itu hingga dua kali lipat dibanding bulan biasa

Untuk memenuhi permintaan itu, Yossa pun menambah produksi bawang goreng. Jika di bulan biasa dia hanya mampu mengolah 1.6 ton bawang mentah per bulan. Di bulanpuasa. i;i mengolah hingga 2,7 ton i;iw;uin mentah mer\jadi bawang gbreng per bulan, i muk memenuhi lonjakan produksi, Yossa menambah jumlah karyawan dari delapan orang menjadi 11 urang.

Menurut Yossa, karena Lindungan air bawang merah mentah Bangai tinggi setelah digoreng bawang akan mengalami penyusul Bawang goreng Yossa jugamenyasar pelanggan darihotel, restoran,dan cafe.
Dok BowongSoyan lebih dari setengahnya Contohnya, untuk 80 kilogram (kg) bawang merah mrm.ih, setelah digoreng hanya akan menghasilkan 30 kg bawang goreng.

untuk kebutuhan bahan baku, Yossa mengakii hanya menggunakan bawang merah asal Sumenrp. Madura. Menurutnya bawang merah dari Sumenep memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan bawang dari daerah lain Intuk mendapatkan pasokan bahan baku tersebut, fossa mengandalkan pasokan dari pedagang di Pasar Induk Kramal Jati, Jakarta Timur. "Saya sudah berlangganan," katanya

Yossa mer\jual bawang merah goreng kemasan 100 gram (gr) seharga Rp 17.500. Sedangkan bawang goreng dengan berai 1.5 kg, harganya Rp 175.000 sampai Rp 225.000. Dari harga itu, Yossa mengambil untung sekitar 20%.

Selain dijual di pasar tradisional, Yossa juga menjual bawang goreng itu ke hotel, restoran, dan juga cafe. Selain itu, menurut Yossa, bawang goreng produksinya itu banyak dibawa oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun mahasiswa huli ii icsia yang berada di luar negeri, seperti Malaysia, Belanda, Jepang, Amerika, serta di negara TimurTengah Selain Yassa, Lilik Irawani, produsen bawang merah goreng kemasan asal Nganjuk, Jawa Timur, juga menangguk untung. Pemilik CV Adhi Karsa Sembada ini mengaku mengalami kenaikan permintaan bawang goreng selama bulan puasa ini. "Kenaikannya sekitar dua kali lipat." ungkapnya

Baru memulai usaha sejak satu tahun lalu. Lilik dibantu lima karyawan mampu mengolah 120 kg bawang merah mentah menjadi 24 kg bawang goreng jadi per hari. Lilik menjual bawang goreng dalam bentuk kemasan seberat 100 gr seharga Rp 35.000 per kemasan. "Hargajual menyesuaikan dengan harga bawang merah mentah di pasaran. Kalau bahan baku mahal, harga ya naik," katanya

Sumber : Harian Kontan
Handoyo