Halaman

Industri Kreatif Masih Tergantung Konsumen Lokal


>>>Industri Kreatif Masih Tergantung Konsumen Lokal

Jakarta - Konsumsen di dalam negeri menjadi factor yang ikut menentukan perkembangan industri kreatif nasional. Dukungan itu bisa menjadikan industri kreatif menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. "Konsumen dalam negeri perlu mendukung kecintaan terhadap produk dalam negeri yang akan menyokong kemampuan industri kreatif untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Wakil Presiden Boediono, saat Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPK!) 2011, di Jakarta, Rabu (6/7/2011).

NERACA

Menurut Boediono, industri kreatif sangat terkait dengan kekayaan dan keragaman budaya bangsa. Adapun industri ini merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Bidang industri kreatif,katanya, sangat luas untuk digarap. "Kekayaan budaya yang sangat beragam dan bervariasi adalah sumber inspirasi.


Potensi akan semakin besar apabila kita bisa memajukan kekayaan budaya dan tradisi dengan dukungan teknologi, tambahnya Pemerintah, lanjut Boe-diono, bertugas unk menciptakan suasana kerja dan sosial yang merangsang tumbuhnya ide baju, suasana usaha, ekoncgifcyang mendukung tranobcroasi ide nnjadi produi|iyaia dan sp dipasarMg dj dalam man luar negeri. 

"Pe-meriiga£. teajs b§ri#aha mencrtkarfcJkJirtt feaha yang iDSlusiSimtuihnya.bitmpax yari Sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pertumbuhan penjualan industri kreatif diperkirakan naik 7,5% pada 2011. Indikasi Adapun pertumbuhan penjualan industri kreatif terus meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. "Pada 2010, penjualan tumbuh empat persen dibandingkan den-gan tahun sebelumnya. Pada 2008, penjualan mencapai Rp 151 triliun. Lalu pada 2009 stagnan," katanya.

Sementara Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah mengatakan, meski ekspor industri kreatif sudah cukup kuat, terutama dj subsektor fesyen dan kerajinan, namun pasar domestik masih dibanjiri oleh produk impor. Sehingga, para pelaku industri kreatif tidak hanya fokus untuk memperkuat ekspor.

"Subsektor industri tersebut komponen impornya masih sangat tinggi, makanya kami ingin memperdalam. Padahal anak muda kita sudah banyak yang kreatif. Kita ekspor memangtetap harus diperkuat. Akan tetapi jangan ekspor kuat, dalam negeri malah impornya besar," kata Euis.

Euis menjelaskan, untuk fesyen, pemerintah bekerja sama dengan Asosiasi Perancang Muda Indonesia (APMI) untuk mempersiapkan brand Indonesia yang akan diluncurkan pada Indonesia Fashion Week Februari 2012.

"Tetapi kami belum bisa menyebutkan nama brand-nya. Ada tawaran dari beberapa perwakilan dari negara lain seperti Qatar, New York, dan Malaysia. New York bahkan menyediakan tempat gratis untuk memperagakan fesyen Indonesia dengan model dari sana," pungkas

Sumber : Harian Ekonomi Neraca
Euis, cahyo