>>>>>Pengusaha Ubah Strategi Marketing
JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyatakan pasokan daging sapi aman hingga beberapa bulan ke depan, meski Australia menghentikan ekspor daging sapi ke Indonesia. Namun, pengusaha makanan yang menggunakan daging sapi sebagai bahan baku utama tetap khawatir kekurangan stok daging sapi. "Saat ini timbul kekhawatiran akan sulit mendapat pasokan daging sapi," ungkap Iqbal Nur Al-Rasyid, pemilik CV Sahara Bogatama, pengelola Sahara Kebab.
Menurut Iqbal, kebutuhan daging sapinya terus meningkat, mengingat masyarakat lokal mulai menggemari kebab. Kekurangan pasokan bakal memicu kenaikan harga daging sapi. "Saat ini saja, harga daging sudah naik dari Rp 30.000 dari tahun lalu, menjadi Rp 40.000," kata Iqbal yang juga menyediakan daging olahan untuk kebab.
Ardiansyah Murdiawan Saputra, pemilik Corner Kebab menambahkan, jika pasokan dading sapi terus seret, potensi kenaikan harga daging sapi akan tenis merambat naik.
"Saat ini seperti sudah terjadi," ujarnya
Meski begitu, kenaikan harga daging sapi hingga kini belum berpengaruh secara signifikan terhadap hargajual produk daging sapi olahan untuk kebab mereka Hanya saja, para pengusaha ini akan tenis memantau pergerakan harga daging sapi lokal.
Sebagai antisipasi, Ardiansyah memilih akan mengubah strategi marketingnya Ia akan lebih mempromosikan kebab dengan bahan daging ayam atau ikan. Dengan begitu, konsumen tak ikut menanggung kenaikan harga daging sapi.
Seperti hukum dagang, pasokan daging yang tipis pada akhirnya akan menjadi beban konsumen. "Kami tidak mungkin mengubah komposisi atau rasa kebab. Kami bisa ditinggalkan konsumen" ujarnya Ia berharap, harga daging sapi lokal tak ikut terpenganih oleh keterbatasan pasokan ini. "Semoga harga daging sapi lokal bisa kompetitif," ujar Ardiansyah.
Sumber: Harian Kontan
Dharmesta
JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyatakan pasokan daging sapi aman hingga beberapa bulan ke depan, meski Australia menghentikan ekspor daging sapi ke Indonesia. Namun, pengusaha makanan yang menggunakan daging sapi sebagai bahan baku utama tetap khawatir kekurangan stok daging sapi. "Saat ini timbul kekhawatiran akan sulit mendapat pasokan daging sapi," ungkap Iqbal Nur Al-Rasyid, pemilik CV Sahara Bogatama, pengelola Sahara Kebab.
Menurut Iqbal, kebutuhan daging sapinya terus meningkat, mengingat masyarakat lokal mulai menggemari kebab. Kekurangan pasokan bakal memicu kenaikan harga daging sapi. "Saat ini saja, harga daging sudah naik dari Rp 30.000 dari tahun lalu, menjadi Rp 40.000," kata Iqbal yang juga menyediakan daging olahan untuk kebab.
Ardiansyah Murdiawan Saputra, pemilik Corner Kebab menambahkan, jika pasokan dading sapi terus seret, potensi kenaikan harga daging sapi akan tenis merambat naik.
"Saat ini seperti sudah terjadi," ujarnya
Meski begitu, kenaikan harga daging sapi hingga kini belum berpengaruh secara signifikan terhadap hargajual produk daging sapi olahan untuk kebab mereka Hanya saja, para pengusaha ini akan tenis memantau pergerakan harga daging sapi lokal.
Sebagai antisipasi, Ardiansyah memilih akan mengubah strategi marketingnya Ia akan lebih mempromosikan kebab dengan bahan daging ayam atau ikan. Dengan begitu, konsumen tak ikut menanggung kenaikan harga daging sapi.
Seperti hukum dagang, pasokan daging yang tipis pada akhirnya akan menjadi beban konsumen. "Kami tidak mungkin mengubah komposisi atau rasa kebab. Kami bisa ditinggalkan konsumen" ujarnya Ia berharap, harga daging sapi lokal tak ikut terpenganih oleh keterbatasan pasokan ini. "Semoga harga daging sapi lokal bisa kompetitif," ujar Ardiansyah.
Sumber: Harian Kontan
Dharmesta