Halaman

Ayam Goreng Renyah, Modal Murah Meriah


>>>Ayam Goreng Renyah, Modal Murah Meriah

Peluang kemitraan Kane Fried Chicken dengan investasi Rp 10 juta

Ayam menjadi favorit masakan bagi kebanyakan orang. Itulah sebabnya, usaha dengan menu andalan ayam tak pernah surut. Biarpun merek-merek asing terus berekspansi hingga pelosok, itu tak menyurutkan niat pebisnis lokal untuk menggeluti usaha berbahan ayam.

Salah satunya Dwi Suswi-narno. Mengibarkan merek dagang Kane Fried Chicken. Dwi mendirikan usaha ayam cepat saji ini di Depok, Jawa Barat, pada awal tahun 2010. Dia yakin peluangnya masih besar lantaran ayam punya banyak penggemar. Makanya ia mantap berbisnis ayam goreng cepat saji.

Sadar akan ketatnya persaingan, Dwi mengklaim ayam goreng yang ditawarkan ini punya kualitas terjamin. Harga yang bersahabat dengan kantong menjadi jurus lainnya. Satu porsi yang terdiri dari sayap atau paha ayam serta seporsi nasi dia banderol dengan harga Rp 7.000. Harga sepotong dada dan paha atas lengkap dengan nasinya Rp 8.000 per porsi.

Dengan harga yang miring itu pula, Dwi mengaku menerima banyak permintaan dari konsumen untuk menjadi mitra dagangnya. Makanya, sejak Oktober 2010, Dwi memutuskan menawarkan kemitraan.Hanya butuh waktu yang relatif singkat, Dwi sudah menjaring sekitar 25 mitra dan memiliki 48 unit rombong (booth) yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Malang.

Ia sengaja memilih iu,,,ih untuk berbisnis, agar mitra tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk menyewa gedung atau toko. Mitra cukup menyewa tempat booth yang diperkirakan butuh biaya Rp 550.000-Rp 650.000 sebulan. 

Hanya ayam goreng

Bila tertarik menjadi partner kerja Dwi, calon mitra hanya perlu menyediakan investasi awal Rp 10 juta. Nilai investasi itu bahkan bisa dicicil, 50% di awal, dan sisanya dibayarkan sesudah fasilitas diberikan semua Karena berkonsep kemitraan, Kane tidak memungut royally fee dan franchise fee.

Mitra akan mendapatkan antara lain satu unit booth ukuran 150 cm x 60 cm, balian baku hari pertama, serta pendampingan manajemen. Ketatnyapersaingan,lokasi, bahanbaku harus jadiperhatian. Dengan kualitas yang ditawarkan, Dwi yakin Kane Fried Chicken mampu bersaing dengan tawaran sejenis. Apalagi menu yang ditawarkan Kane juga sangat spesifik, yakni hanya ayam goreng tepung yang diyakini Dwi punya penggemar tak terbatas, dari orang tua hingga anak-anak.

Dengan hitungan punya penggemar banyak, Dwi berani menjanjikan keuntungan bersih mencapai Rp 3,5 juta tiap bulan dari bisnis ayam goreng renyah ini.Keuntungan itu didapat dengan asumsi, mitra dapat menjual tujuh ayam dalam sehari agar omzet yang dicapai mitra Rp 13 juta per bulan.

Bila itu konsisten diperoleh, Dwi mengklaim, si mitra mampu mengembalikan modal investasi tiga bulan.Khoerussalim Ikhsan, konsultan wirausaha dan praktisi bisnis, mengakui bisnis makanan ayam goreng secara umum masih cerah. Namun, ketatnya persaingan dan bahan baku menjadi hal yang patut diperhatikan. Apalagi jika calon mitra jauh dari pusat. "Mitra harus menghitungbiaya inefisiensi," katanya.

Dia menyarankan agar pasokan bahan baku juga bisa didapatkan langsung saja dari kota mitra Selain itu, penentuan lokasi yang tepat serta variasi menu harus tenis dilakukan si pemilik usaha Kane Fried Chicken .Jl Koman Muin No 86

Limo, Cinere, Depok, Jawa Barat Telp 02198664098


Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho