Inovasi untuk keberhasilan implementasi sistem keuangan yang inklusif, yang dapat menyentuh golongan masyarakat yang selama ini tidak tersentuh layanan keuangan." Harapan itu dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka Pertemuan Tahunan ke-2 The 2010 AFI Global Policy Forum di Jimbaran, Bali. Forum internasional ini diikuti in delegasi dari 42 bank sentral negara-negara berkembang. Terkait langkah inovatif yang diungkapkan presiden, Bank Indonesia (BI) sendiri tengah menyiapkan program Financial Identity Number (FIN). Program ini bermaksud memberikan nomor identifikasi tunggal yang unik bagi setiap brang/pen-duduk, yang memungkinkan bank/penyedia layanan jasa keuangan lainnya, dapat mengakses informasi riwayat kredit orang tersebut melalui sistem biro kredit yang terpu-sat.
Untuk Indonesia yang memiliki jumlah penduduk di atas 200 juta, adanya FIN ini, akan menambah nilai tambah bagi rencana program peningkatan jumlah pengguna layanan jasa keuangan. Sebenarnya, program ini telah dimulai dengan adanya inisiatif program "Tabung-anku" mulai 2010. Program ini menargetkan 1 juta rekening pada awal 2011. "Tabunganku", bertujuan meningkatkan akses masyarakat kecil terhadap lembaga keuangan, seperti perbankan, dengan menciptakan tabungan yang tidak dikenai biaya administrasi.
Program ini juga bisa dikaitkan de-ngan program pengembangan sektor UMKM, dengan meningkatkan strategi kemitraan inovatif, serta kebijakan yang lebih dalam, dan memanfaatkan jaringan usaha UMKM yang lebih luas. Bila dihubungkan dengan FIN, maka identitas pelaku UMKM akan teridentifikasi secara massal dan akurat dalam bentuk basis data, dan secara tidak langsung UMKM akan berkembang transparan dan dapat diakses oleh perbankan. Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya yang segera diperlukan langkah yakni meningkatkan penggunaan teknologi seperti telefon seluler, internet dll., sebagai penunjang layan-an keuangan yang diperlukan oleh penduduk, termasuk UMKM. Peng-identifikasian dan pembenahan kepemilikan serta pengunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara benar dengan satu penduduk memiliki satu KTP, dengan basis data yang lengkap.
Langkah selanjutnya adalah BI perlu segera merealisasi program FIN serta peningkatan akselerasi penggunaan layanan keuangan sampai ke tingkat perdesaan hingga lingkungan RT/RW, seperti membu-ka/menambah outlet serta channel layanan ke masyarakat kecil, termasuk UMKM. Yang tak kalah pentingnya adalah sosialisasi kepada masyarakat luas, termasuk UMKM tentang pentingnya penggunaan layanan keuangan, termasuk risikonya Penulis Dr. Zaenal Aripin, Ir., M.Si. Praktisi Perbankan dan Pengamat Pemasaran.
info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/