Halaman

Revolusi Industri Perjalanan dan Wisata

Di benak sebagian orang, menjelajahi ikon-ikon wisata dunia nan eksotis semacam Pantai Phuket, Thailand, atau Gold Coast di Australia bisa jadi angan-angan belaka. Ketika tabungan terkumpul, perencanaan perjalanan selesai dibuat, acap kali realisasinya terbentur pertanyaan-pertanyaan klise. Semahal apa tiket pesawatnya? Di mana menginapnya? Berapa banyak biayanya? Paket tur apa saja yang tersedia?

Informasi tak beraturan, sulit dicari, ditambah membengkaknya biaya, bukan tidak mungkin menciutkan nyali liburan mengunjungi pusat-pusat wisata itu. Bukan tidak mungkin, segala keruwetan seputar informasi wisata maupun biaya berujung pada batalnya rencana perjalanan yang jauh-jauh hari disusun.

Menyadari kesulitan itu, AirAsia-maskapai penerbangan murah berbasis Malaysia-menciptakan terobosan yang disebut AirAsiaGo. Sepuluh jumalis asal Indonesia, termasuk Kompas, berkesempatan menghadiri peluncuran AirAsiaGo di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir Mei lalu. Acara itu diliput jurnalis sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Pada peluncuran yang meriah itu, Regional Head of Commercial AirAsia Group Kathleen Tan pun sesumbar, keberadaan AirAsiaGo merupakan gebrakanyang akan merevolusi cara dan kebiasaan masyarakat dalam melakukan dan menyusun rencana perjalanan.

"Ini (AirAsiaGo) sebuah portal yang tak hanya menjual tiket secara online, melainkan juga pemesanan hotel dan beragam event kegiatan secara mudah. Hanya dalam satu situs," ungkapnya. Ilustrasinya, satu koper besar digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari tiket pesawat, hotel, pemesanan taksi, hingga paket tur serta hiburan lainnya

Portal AirAsiaGo.com yang dikembangkan perusahaan peranti lunak ezRez punya senjata andalan, yaitu mesin pencari semacam Google yang mampu mengatalis, memilah, dan menyajikan beragam informasi menyangkut cakupan biaya, tempat, dan paket tur sesuai keinginan pengakses.

Melalui portal itu, pengunjung memperoleh informasi lengkap menyangkut detail fasilitas hotel dan paket perjalanan. Semua disajikan berikut review komentar-komentar pengunjung yang pernah mendatanginya, serta konten virtual tour berisi rekaman video seputar fasilitas hotel.

"One stop" portal

Tampilan lay out dan interface situs itu pun sangat menarik dan mudah digunakan. Jika cocok dengan pilihan yang ditawarkan, pengunjung portal tinggal mengklik pemesanan di bagian kanan layar monitor. Dengan kata lain, cara kerja engine portal AirAsiaGo.com tak seperti konten aggregator, yang sekadar menempelkan dan menyebarluaskan informasi dari beragam situs yang tak terintegrasi pada satu sistem secara online satu sama lainnya.

"Melalui portal ini, kami betul-betul menyajikan gaya hidup dan beragam hiburan. Di sini, Anda bisa memesan pula tiket menonton balapan malam Formula 1 di Singapura atau menyaksikan Chelsea (klub sepak bola) bermain," kata Kathleen.

AirAsia grup memiliki jaringan kerja sama yang baik dengan sejumlah klub papan atas Liga Primer Inggris. AirAsia pernah mensponsori klub ternama Manchester United. AirAsia juga akrab dengan kompetisi jet darat Fl. Pemiliknya, Tony Fernandes, merupakan pemilik (principal) tim Fl Lotus.

Darren Goh, Head of Air-AsiaGo, pun menjamin biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan tiket pesawat sekaligus hotel atau paket perjalanan lainnya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan pemesanan terpisah. "Bisa 20-30 persen lebih murah jika kami mengom-binasikannya," ungkapnya.

"Kami memberikan jaminan jika biayanya lebih mahal, uangakan dikembalikan," tegasnya. Tak tanggung-tanggung, selama promosi peluncuran portal AirAsiaGo, pihak AirAsia menawarkan program 3.000 kamar gratis mulai 1 Juni 2010-31 Maret 2011.

Salah satu program unggulan lain yang tak kalah menggiurkan pada situs itu bagi para calon pelancong adalah "Mystery Hotels". Melalui program itu, pemesan bisa mendapat kejutan, yaitu pemesanan hotel bintang empat atau lima, tetapi bertarif hotel bintang tiga.

Terbesar di Asia

John Swanciger, Senior Vice President of Sales and Marketing ezRez Software, mengungkapkan, portal AirAsiaGo merupakan rintisan situs perjalanan dan wisata terbesar di dunia. Setidaknya, di wilayah Asia. Total terdapat 70.000 hotel mitra, 5.000 tur dan aktivitas di 13 ne-gara. Situs itu menampilkan enam pilihan bahasa dan 16 mata uang.

Konsep portal satu pintu itu sebetulnya bukan hal baru bagi AirAsia. Sebelumnya, perusahaan yang dinobatkan sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah terbaik tahun 2009 dan 2010 versi SkyTrak itu telah merintisnya melalui AirAsia Go-Holiday.

Bedanya, AirAsia GoHoliday semata menyajikan pemesanan tiket online ditambah sejumlah informasi paket-paket perjalanan. Situs itu, sejak diluncurkan 2004, telah dikunjungi 65 juta pengunjung. Sementara portal AirAsiaGo itu ditargetkan dikunjungi setidaknya 25 juta pengunjung setiap bulan! Promosi portal itu juga dilakukan di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter. Pada kedua situs itu, AirAsiaGo terhubung dengan 15.000 lebihpengguna internet di seluruh dunia.

Pihak AirAsia optimistis AirAsiaGo mampu menjadi ladang bisnis baru di masa depan, mengulangi kesuksesan konsep penerbangan murah yang dirintis pada tahun 2002. Tak tanggung-tanggung, target pendapatan dipatok Rp 750 triliun pada 2013. Pemesanan 500.000 kamar hotel pada tahun pertama pun dibidik melalui model bisnis baru itu.

Menghidupkan pariwisata

Namun, Chief Executive Officer AirAsia Group Tony Fernandes menuturkan, segala kemudahan fasilitas dan biaya per- jalanan murah yang ditawarkan di AirAsiaGo juga ditujukan untuk menghidupkan pariwisata di berbagai belahan dunia, khususnya Asia Dampaknya, kian banyak kelompok warga yang dapat me-wujudkan mimpinya berkunjung ke negara lain.

"Lewat portal ini, hotel kecil dan terpencil di Indonesia pun bisa punya kesempatan yang sama untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Tanpa perlu ongkos promosi besar," katanya. Ia yakin, lalu lintas anfcirwar-ga negara di dunia yang dijalankan melalui pariwisata menghidupkan ekonomi suatu negara, termasuk membangkitkan kembali Thailand yang terpuruk pascakrisis politik akhir-akhir ini.

Seusai peluncuran di Kuala Lumpur akhir Mei lalu, Tony Fernandes dan timnya terbang ke Bangkok mempromosikan wisata, termasuk AirAsiaGo, di negara itu. "Kami telah melakukannya di Aceh dan Bali. Kini giliran Thailand yang mesti dibangkitkan. AirAsia berjuang 110 persen untuk itu," katanya