Halaman

Pertumbuhan UKM bisa capai 15%

Jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tahun ini diprediksi naik antara 10%dan 15%.
Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan optimistis tahun ini jumlah pelaku UKM bisa tumbuh dipicu oleh membaiknya iklim investasi dan kemudahan permodalan.

"Jumlah kuantitas secara pasti belum dapat dipastikan tetapi .secara persentase bisa," katanya kepada Bisnis kemarin. Senada dengan Menkop, Ketua DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa Mahmud mengatakan pertumbuhan pelaku UKM tahun ini alun terjadi mengingat di sektor usaha besar juga mengalami kenaikan. "Kami optimistis UKM dapat meningkat tahun ini, tetapi belum bisa saya pastikan, tanya ke Menkop saja," katanya.

Dia menambahkan faktor dukungan dari perbankan juga bisa membantu terjadinya pertumbuhan pelaku UMKM dengan dukungan permodalan dan lebih berpihak ke UMKM. "Bank itu beri kredit ke usaha besar tak tanggung- tanggung, tetapi ke UKM, mereka [perbankan] berpikir panjang," ujarnya.

Kehatia-hatian perbankan memberikan kredit ke UKM, lanjutnya, karena sektor UKM dilihat memiliki risiko tinggi sehingga masih enggan memberikan pinjaman dalam jumlah besar. Selain itu, suku bunga yang diberikan juga tidak dibedakan, padahal jika saja suku bunga perbankan ke UKM di bawah

13% pertahummya bisa membantu daya saing usaha kecil itu. "Sekarang tak dibedakan antara suku bunga industri besar dan UKM yang berkisar 14% -16% per tahunnya," ujar Erwin. Idealnya, tambahnya, bunga kredit perbankan ke UKM itu maksimal 13% per tahunnya, dengan bunga sebesar itu diyakini pelaku UKM dapat bersaing menyediakan produk berkualitas dan harga bersaing.

Ketua Forum Daerah (Forda) UKM Yogyakarta Dwi Hendri mengatakan saat ini pelaku UKM sektor gerabah terancam gulung tikar karena sepinya pesanan gerabah dari pasar Eropa. "Sekitar 80% pelaku kerajinan gerabah tak ada aktivitas berproduksi," katanya. Lebih lanjut dia mengatakan pada kuartal 1/2010 terjadi penurunan pesanan gerabah yang taklain dipicu oleh melerriahnya nilai tukar euro di pasar uang internasional dan itu merembet ke perajin gerabah karena selama ini pasar utama gerabah asal Yogyakarta adalah di Eropa.

Kalah bersaing Adapun pasar domestik yang cukup potensial mengatasi sepinya pesanan, katanya, harus mengalami kekalahan bersaing dengan produk keramik dari China. Ketua Badan Pengurus Jaringan Nasional Pendukung Usaha Kecil Menengah (JNPUKM) Ferry D. Latief mengatakan tahun ini jumlah pelaku UKM akan terus meningkat. Peningkatan jumlah UKM selalu terjadi setiap tahunnya karena memiliki subsistem yang menjadikannya terus berkembang.