Halaman

Dari Jualan Reset hingga Jadi Pemilik Waralaba...

Sukses di usia muda. Itulah yang dialami Putra Wllda (33). pemilik usaha waralaba Goodtea yang omzet per bulannya saat ini mencapai miliaran rupiah.Namun, untuk menjadi seperti sekarang ini. bapak muda yang tak lama lagi akan mempunyai anak ketiga ini tidak mudah mencapainya. "Kuncinya perlu kreativitas, kecerdasan, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. kata pria kelahiran Jakarta. 10 September 1977. ini saat berbincang dengan Wana Kota beberapa waktu lalu.

Panti asuhan

Ketika masih duduk di bangku SD. Putra harus menerima kenyataan ditinggal oleh ayahnya. Daud Ahmad, untuk selamanya. Setelah ayahnya pergi, sang Ibu mengalami kesulitan ekonomi hingga suatu ketika dia. bersama ibu dan kelima kakaknya, diusir oleh pemilik rumah kontrakan.Agar bisa hidup lebih layak, lbundanya menitipkan Putra di sebuah panti asuhan di bilangan Pondokcabe, Jakarta Selatan.

Saat di panti asuhan itulah Putra belajar membuat keset dari sisa-sisa kain. Hasilnya lumayan. Karena Itu. usaha tersebut terus digelutinya hingga di bangku SMP.Selain berjualan keset. Putra juga berjualan sapu ijuk. Saat duduk di bangku SMA. dia beralih pekerjaan menjadi sopir angkot."Dari hasil menyopir ttu saya bisa memiliki angkot sendiri. Bahkan saat mahasiswa, saya mampu membeli metromini, tutur suami Titin Fatimah ini.

Nah. waktu mahasiswa itulah Putra mempunyai hobi membuat konsep sebuah usaha. Konsepyang dibuatnya rata-rata berhasil, setelah dijalankan oleh teman-temannya.Seiring dengan berjalannya waktu. Putra ditantang teman-temannya untuk menjalankan konsep yang dia buat sendiri. "Mereka ingin tahu, apakah sebagai konseptor saya Juga berhasil menjalankan usaha. Karena Itu pula saya lalu tertantang untuk membuktikannya, kata pria yang mempunyai hobi memotret Ini.

Setelah sejenak berpikir. Putra memfokuskan untuk usaha di bidang sandang dan pangan. Pilihannya pun Jatuh pada usaha pangan berupa minuman teh. Alasannya, kebiasaan minum teh masyarakat Indonesia sudah mendarah daging. Di sisi lain, teh diminum oleh segala umur.Pemlnum kopi pasti bisa meminum teh. tetapi pemlnum teh belum tentu meminum kopi. Selain (tu. teh sebagai herbal banyak manfaatnya, antara lain mengandung zat antioksldan. Dari sisi usaha, banyak yang belum tahu peluang usaha minuman Ini." kata Putra seraya tersenyum.

Untuk membuat usahanya berkembang pesat, pada 2008 Putra melakukan penelitian selama setahun di perkebunan teh Gunung Mas. Puncak. Kabupaten Bogor. DI sana, dia mencari tahu kandungan teh hingga pengolahan daun teh.Setelah penelitian dilakukan. Putra pun menamakan produk tehnya Goodtea yang berarti teh yang baik.

Waralaba

Tahun 2009. dengan modal Rp 2 Juta. Putra membuka usaha minuman teh segar di rumahnya. Karena citarasa teh yang enak.disajikan di tempat yang bersih, dan pembeli dilayani dengan ramah, lambat laun dagangan Putra laku keras.,"Keuntungannya 20 persen. Dengan keuntungan Itu saya yakin usaha saya akan berhasil." kata Putra.Selanjutnya, dia mengembangkan usahanya Itu dengan sistem waralaba yang tidak membebankan /ee royalti dan fee waralaba kepada mitranya. Putra Justru memberikan kemudahan kepada mitranya berupa biaya perpanjangan kontrak sebesar Rp 500.000.

Untuk usaha waralabanya ini. Putra menawarkan beberapa paket usaha Goodtea. yang masing-masing paket nilainya antara Rp 4.5juta-Rp8.5Juta. "Para mitra rata-rata dalam dua bulan modalnya telah kembali." ujar Putra.Hanya dalam tempo I tahun 4 bulan, mitra Goodtea telah mencapai 1.700 orang, tersebar di seluruh Indonesia. Putra pun memiliki kantor cabang di Makassar. Balikpapan. Surabaya. Bandung, dan Riau.