Halaman

20% Lulusan SMK dan PT akan jadi wirausaha

JAKARTA Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal optimistis sedikitnya 20% lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi (PT) akan merintis sebagai pengusaha sehingga dalam 5 hingga 10 tahun ke depan Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju dalam pengembangan entrepreneurship. "Kalau SMK tiap tahunnya lulusannya 1 juta orang saja tiap tahun bisa tumbuh 200.000 pengusaha kecil. Begitu juga perguruan tinggi kalau 20% dari 700.000 lulusannya merintis jadi pengusaha kecil, maka tekad Ciputra agar kita menjadi negara entrepreneur bukan sekadar impian," ungkapnya ketika membuka Training of trainers Entrepreneurship Education, akhir pekan lalu.

Pembukaan training itu selain dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dan Direktur Kelembagaan Dikti Hendarman, juga menampilkan Sarah Lacey, seorang wartawan senior dari Lembah Silicon AS yang tengah menyiapkan buku pengembangan entrepreneurship di 6 negara berpenduduk besar seperti Indonesia..

Fasli mengatakan pemerintah bersama Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) optimistis dalam melatih para pelatih wirausaha dari perguruan tinggi maupun masyarakat dari berbagaiprofesi. Pelatihan dosen

Apalagi, setelah Kemendiknas mengirim enam dosen perguruan tinggi, di su-sul 15 orang lagi ke Kauffman Foundation ke AS, yang membuktikan dunia pendidikan di Tanah Air bisa menghasilkan para pelatih entrepreneur meskipun sebelumnya mereka bukanlah dari kalangan pengusaha.

"Ada nada sumbang bagaimana mau melatih orang jadi pengusaha kalau tidak berpengalaman menjadi pengusaha. Sama seperti orang belajar berenang kalau tidak terjun ke air bagaimana bisa. Nyatanya kami bisa melahirkan pelatih yang bahkan di antaranya menjadi pengusaha sukses pula," kata Fasli. Ciputra, pendiri Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC), menyatakan pihaknya berharap abad ini bisa menjadi puncak kemakmuran bangsa Indonesia karena lewat entrepreneurship bisa mengatasi kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi.

"Saya sudah berulangkali mengatakan bahwa seorang PNS pun seharusnya menjadi government entrepreneur, para akademisi menjadi academician entrepreneur, business entrepreneur dan social entrepreneur (GABS), Jadi apa pun profesi kita harus punya jiwa entrepreneurs yang inovatif dan kreatif," tandas Ciputra.