Halaman

100 UMKM Dilatih Batik Ramah Lingkungan

SEBANYAK 100 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor batik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mendapatkan pendampingan teknis dalam, proses produksi batik yang ramah lingkungan serta teknik pemasaran di tingkat global Direktur Pusat Produksi Bersih Nasional Kementerian Lingkungan Hidup (PP8N KLH) Rismawati saat menemui Wakil gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa (18/5) mengatakan, 100 UMKM batik DIY mendapat giliran pertama program penerapan produksi bersih dan keqasama PPBN KLH dengan Ekonid.

"Program ini dilaksanakan dengan harapan, jika selama ini UMKM masih mencemari lingkungan, produk-produk mereka nanti akan menjadi ramah lingkungan. Karena kan batik sudah diakui UNESCO, jadi diharapkan dalam penerapannya mereka mampu memproduksi batik yang bersih atauekoefisiena. Penerapan itu diharapkanbisa terus berlanjut," terang Rismawati.

Program ini juga akan dilaksanakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan." Di samping produk mereka ramah lingkungan mereka juga akan melakukan penghematan sumber energi, sekaligus keuntungan mereka itu akan bertambah," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Paku Alam IX mengatakan sangat mendukung program penerapan produksi bersih batik bagi UMKM di DIY.

Dengan program mi UMKM mendapatkan pendampingan teknis untuk meninggikan mutu produk, cara menghemat air, menghemat bahan kimia, sehingga produk-produknya ramah lingkungan. Hampir di semua daerah perajin batik, kesadaran akan kesehatan lingkungan masih rendah. Limbah hasil produksi batik biasanya dibuang di saluran air di lingkungan mereka sendiri, kompas.com/to