" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Laundry Kiloan Semakin Berkibar

Bisnis Laundry Kiloan Semakin Berkibar

Tawaran waralaba atau kemitraan usaha laundry tetap marak. Maklum, peminat jasa binatu semakin banyak. Alhasil, jaringan waralaba dan dan kemitraan laundry semakin meluas saja. Ambil satu contoh, Simply Fresh Laundry. Tahun 2008 lalu jumlah gerainya baru 27 gerai, dan kini sudah berbiak lebih dari lima kali lipat menjadi 142 gerai, yang tersebar di 50 kota di Indonesia

Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Itta Supit Ginting menilai, bisnis laundry kian marak karena gaya hidup masyarakat yang ingin serba praktis. "Bahkan, saat ini, bisnis laundry tidak hanya semarak di kota-kota besar saja," katanya. Masyarakat di daerah-daerah pun memiliki kebutuhan akan jasa binatu pakaian ini. Itta menilai, prospek bisnis laundry untuk segmen menengah atas dan bawah akan cerah. Apa lagi laundry dengan sistem kiloan.

Pemicu menjamifFnya bisnis laundry kiloan adalah tarif yang terjangkau pelanggan. Meski menyasar pasar kelas menengah-bawah, pendapatan yang dipetik pemain dari sistem ini cukup bagus. Contohnya, Agung Nugroho. Dalam sebulan, pemilik Simply Fresh Laundry ini bisa mengantongi omzet Rp 25 juta hingga Rp 30 juta dari 15 gerai laundry yang dikelolanya. "Marginnya 50%," imbuh dia

Penghasilan sebesar itubaru dari gerai yang dikelola sendiri oleh Agung, belum termasuk pendapatan dari kemitraan yang dia tawarkan. Jimmy Hendrawan, pemilik kemitraan Laundry Zone, juga menikmati gurihnya bisnis laundry kiloan. Kini Laundry Zone memiliki 35 gerai. Sebanyak 10 gerai dikelola sendiri. Dengan tarif Rp 8.000-Rp 10.000 per kilogram (kg), Laundry Zone menerima order 100 kg per hari. Meski prospek bisnis inicerah, tapi persaingan akan meningkat seiring bertambahnya pemain. Agar mampu bersaing, kuncinya adalah meningkatkan pelayanan dan kualitas jasa laundry.

Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah WALI, mengingatkan, meski berkembang, namun teknologi laundry di Indonesia belum semodem di luar negeri. "Terutama masalah analisa dampak lingkungan dari pembuangan diterjen dan i.ih.iii kimia," ujarnya

Entri Populer