" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Usaha pengalengan ikan ancam setop produksi

Usaha pengalengan ikan ancam setop produksi

22/03/2012
Usaha pengalengan ikan ancam setop produksi


JAKARTA Sejumlah pelaku usaha pengalengan ikan berencana menghentikan produksi akibat rendahnya dukungan jaminan kontinuitas bahari baku di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi PengaJengan Ikan Indonesia Ady Surya mengungkapkan keberlangsungan bisnis pengalengan ikan terus melemah dalam 2 tahun terakhir. Penyebabnya, dukungan pemerintah dinilai setengah hati untuk mengembangkan industri itu.

"Bahkan, investor Jepang (pemilik merek dagang Botan) mengancam mengalihkan investasi ke Malaysia karena pasokan ikan Mackerel terus menurun akibat kurang (anggapnya pemerintah dalam melakukan tindakan pengamanan pasokan tuhan baku," ujarnya kemarin.

Menurutnya, pemerintah tidak pernah menunjukkan keberpihakan dalam membidani kebijakan impor.
Sepanjang tahun lalu, pemerintah hanya mengizinkan 95.690 ton bahan baku atau 27,01% dari total pengajuan impor sebesar 354.229 ton. "Impor perlu dibuka lebar karena ikan Mackerel sudah sangat sulit ditemukan di perairan Indonesia."

Ady menegaskan kepastian bahan baku industri pengolahan akan membantu Indonesia mengoptimalkan ekspor produk-produk pengalengan ikan. Indikator itu bisa terlihat dari ekspor kaleng terus meningkat dan kebutuhan-nya tahun ini bisa mencapai 6 juta karton.

"Keseimbangan haras dipelihara. Pasokan bahan baku dari luar negeri akan menjamin pencapaian target ekspor ikan kaleng." Ady memprediksi total kebutuhan bahan baku usaha pengalengan ikan tahun ini mencapai 2,13 juta ton.

Dia berharap pemerintah memulai sejumlah langkah strategis untuk mencapai kebutuhan tersebut terutama memperluas kepemilikan armada kapal tangkap tuna. Selain itu, Ady meminta pemerintah membantu pendanaan pengembangan gedung pendingin. Keterbatasan lahan dan dana membuat pelaku usaha pengalengan ikan tidak mampu menyerap bahan baku secara maksimal.

"Kalau bisa pembangunan cold storage sudah menyentuh semua area di Pantura," katanya. KKP resmi menetapkan kuota impor perikanan tahun ini sebesar 610.000 ton. naik 35% dari total impor yang direalisasikan tahun lalu. Impor hasil perikanan untuk menunjang kebutuhan pengolahan ikan dan konsumsi dalam negeri. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut Hutagalung mengungkapkan ekspor ikan kaleng untuk jenis tuna dan cakalang bakal menjadi prioritas tahun ini.KKP menargetkan produksi industri pengalengan ikan dapat berkontribusi hingga 350.000 ton tahun ini. (25)

Sumber:  BISNIS INDONESIA


Entri Populer