""
15/03/2012
Jual Tanaman Sampai Jasa Membuat Taman
Sentra tanaman hias di Taman Kota II, komplek Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, sudah menjadi rujukan pasar tanaman di Tangerang dan sekitarnya. Di sentra ini ada 50 kios yang menjual hampir semua jenis tanaman. Rata-rata pedagang mengantongi omzet Rp 5 juta-Rp 30 juta per bulan.
BILA Anda sedang mencari tanaman hias, tidak ada salahnya berkunjung ke Jalan Tekno Widya, Serpong, Tangerang Selatan. Lokasi persisnya berada Taman Kota II, komplek Bumi Serpong Damai (BSD) City. Di sini terdapat 50 kios yang menjual aneka tanaman, mulai dari tanaman hias hingga tanaman buah.
Sentra ini sudah berdiri sejak tujuh tahun lalu. Kini tempat itu sudah menjadi rujukan pasar tanaman hias di Tangerang dan sekitarnya Untuk menuju sentra ini juga tak susah. Bila Anda , berdomisili di Jakarta bisa melewati tol Jakarta-Merak dan keluar di pintu tol Karawaci. Selanjutnya Anda memasuki Jalan Serpong Baya Pakulonan. Dari situ lurus terushingga memasuki Jalan Raya Viktor kemudian belok kiri.
Selain warga Tangerang atau Jakarta, banyak pembeli tanaman di sini warga yang datang dari Serang, Cilegon, Depok, dan Bogor. Balikan ada juga dari luar Jawa, seperti Lampung dan Makassar. Sebagai sentra, tentu di sini tersedia banyak sekali pilihan tanaman hias. Sebut saja di antaranya aglaonema, . bugenfii, melati, dan beringin. Sementara tanaman buah yang tersedia di sini ada bibit pohon mangga, belimbing, sirsak, rambutan, keleng-keng, dan cerrriai.
Harga tanaman di tempat ini bervariasi, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 2 juta. Suhardi Ginting, pemilik kios Tropical Flora Indonesia bilang, sentra ini dikenal luas karena menyediakan hampir seluruh kebutuhan untuk menghias tanian.
Selain menjual tanaman,tempat ini juga menyediakan fasilitas pendukung, seperti pupuk kompos, pupuk kimia, pot, dan media tanam lainnya. Selain itu, ada juga kios yang menyediakan jasa landscape atau pembuatan taman, baik untuk rumah, kantor, maupun penginapan.
Balikan, ada juga pedagang yang memiliki kebun budidaya sendiri. Jadi, konsumen bisa membeli bibit tanaman dalam jumlah banyak. Meski sekarang tidak ada lagi jenis tanaman yang harganya melangit, seperti dulu anthurium, omzet bisnis tanaman ini tetap cantik. "Rata-rata omzet pedagang di sini Rp 5 juta-Rp 30 juta setiap bulan," ujar Suhardi yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Pedagang Tanaman Taman Kota II BSD City.
Menurut Suhardi, para pedagang di sentra ini bermitra dengan pengembang BSD
Citj Pedagang membayar biaya sewa tempat kepada pengembang BSD sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per tahun, tergantung lokasi dan luas lapaknya. Luas satu lapak bisa mencapai 10 x 15 meter.
Abon Seirra, pengelola kios Milenium Nursery, mengatakan, bisnis tanaman cukup dipengaruhi cuaca dan musim. Bila cuaca panas, pelanggannya bisa banyak. Namun, bila sedang musim hujan, penjualan cenderung menurun. "Mungkin kalau pas hujan terus maka cuaca sejuk dan orang tak perlu menanam lagi," ujarnya.
Ia mengaku, omzetnya dalam seminggu berkisar antara Rp 500.000-Rp 2 juta. Pelanggannya kebanyakan berasal dari kawasan Jabodetabek.
Sentra tanaman hias di Taman Kota II, komplek Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, sudah menjadi rujukan pasar tanaman di Tangerang dan sekitarnya. Di sentra ini ada 50 kios yang menjual hampir semua jenis tanaman. Rata-rata pedagang mengantongi omzet Rp 5 juta-Rp 30 juta per bulan.
BILA Anda sedang mencari tanaman hias, tidak ada salahnya berkunjung ke Jalan Tekno Widya, Serpong, Tangerang Selatan. Lokasi persisnya berada Taman Kota II, komplek Bumi Serpong Damai (BSD) City. Di sini terdapat 50 kios yang menjual aneka tanaman, mulai dari tanaman hias hingga tanaman buah.
Sentra ini sudah berdiri sejak tujuh tahun lalu. Kini tempat itu sudah menjadi rujukan pasar tanaman hias di Tangerang dan sekitarnya Untuk menuju sentra ini juga tak susah. Bila Anda , berdomisili di Jakarta bisa melewati tol Jakarta-Merak dan keluar di pintu tol Karawaci. Selanjutnya Anda memasuki Jalan Serpong Baya Pakulonan. Dari situ lurus terushingga memasuki Jalan Raya Viktor kemudian belok kiri.
Selain warga Tangerang atau Jakarta, banyak pembeli tanaman di sini warga yang datang dari Serang, Cilegon, Depok, dan Bogor. Balikan ada juga dari luar Jawa, seperti Lampung dan Makassar. Sebagai sentra, tentu di sini tersedia banyak sekali pilihan tanaman hias. Sebut saja di antaranya aglaonema, . bugenfii, melati, dan beringin. Sementara tanaman buah yang tersedia di sini ada bibit pohon mangga, belimbing, sirsak, rambutan, keleng-keng, dan cerrriai.
Harga tanaman di tempat ini bervariasi, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 2 juta. Suhardi Ginting, pemilik kios Tropical Flora Indonesia bilang, sentra ini dikenal luas karena menyediakan hampir seluruh kebutuhan untuk menghias tanian.
Selain menjual tanaman,tempat ini juga menyediakan fasilitas pendukung, seperti pupuk kompos, pupuk kimia, pot, dan media tanam lainnya. Selain itu, ada juga kios yang menyediakan jasa landscape atau pembuatan taman, baik untuk rumah, kantor, maupun penginapan.
Balikan, ada juga pedagang yang memiliki kebun budidaya sendiri. Jadi, konsumen bisa membeli bibit tanaman dalam jumlah banyak. Meski sekarang tidak ada lagi jenis tanaman yang harganya melangit, seperti dulu anthurium, omzet bisnis tanaman ini tetap cantik. "Rata-rata omzet pedagang di sini Rp 5 juta-Rp 30 juta setiap bulan," ujar Suhardi yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Pedagang Tanaman Taman Kota II BSD City.
Menurut Suhardi, para pedagang di sentra ini bermitra dengan pengembang BSD
Citj Pedagang membayar biaya sewa tempat kepada pengembang BSD sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per tahun, tergantung lokasi dan luas lapaknya. Luas satu lapak bisa mencapai 10 x 15 meter.
Abon Seirra, pengelola kios Milenium Nursery, mengatakan, bisnis tanaman cukup dipengaruhi cuaca dan musim. Bila cuaca panas, pelanggannya bisa banyak. Namun, bila sedang musim hujan, penjualan cenderung menurun. "Mungkin kalau pas hujan terus maka cuaca sejuk dan orang tak perlu menanam lagi," ujarnya.
Ia mengaku, omzetnya dalam seminggu berkisar antara Rp 500.000-Rp 2 juta. Pelanggannya kebanyakan berasal dari kawasan Jabodetabek.
Sumber: Harian Kontan
Eka Saputra
