" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Menakar prospek tawaran waralaba Rumah Makan Pring Gading asal Solo

Menakar prospek tawaran waralaba Rumah Makan Pring Gading asal Solo

9/11/2011
Menimbang Tawaran Kedai Pring Gading
Menakar prospek tawaran waralaba Rumah Makan Pring Gading asal Solo




JAKARTA. Jumlah penduduk yang besar, membuat usaha kuliner di Indonesia selalu bergairah. Apalagi, Indonesia kaya akan ragam kuliner. Setiap daerah punya ciri khas masakan yang berbeda-beda
Agus Heruyanto dan Nunuk Dharmawan pun mencoba mengangkat kuliner daerah di Jakarta. Setelah memutuskan berhenti bekerja di perusahaan properti, Agus membuka resto Pondok Pring Gading pada 2001.

Di restonya, Agus menawarkan sajian khas solo. Beberapa menu andalannya seperti nasi langgi, nasi liwet, racikan selat, dan timlo. Namun, meski menyajikan masakan khas solo, Agus meracik bumbunya supaya bisa diterima lidah banyak orang. "Kami ingin merangkul konsumen yang tak terbiasa dengan masakan jawa," jelasnya

Kini, Agus telah membuka lima cabang Pondok Pring Gading di Jabodetabek. Namun, baru tahun ini, ia berani menawarkan waralaba. November lalu, ia pun baru mendapatkan satu mitra yang akan membuka gerainya di Kalibata. "Sekarang masih dalam masa pelatihan, karena bisnis restoran itu tidak mudah," ujar Agus.

Ada dua paket waralaba Pondok Pring Gading. Pertama, paket untuk foodcourt di mal. Nilai investasi paket ini sebesar Rp 124 juta. Sedangkan paket kedua adalah gerai berupa restoran dengan total investasi paket ini Rp 245 juta Untuk kedua paket ini, Agus mengutip royalty fee sebesar-5% per bulan dari omzet

Untuk memudahkan mitra mengelola rumah makan ini, Agus akan menyuplai sekitar 70% sajian yang akan dyual berupa masakan setengah matang. Salah satu keunggulan Pondok Pring Gading, mereka telah memiliki pelanggan setia. "Selain dikonsumsi langsung, pesanan nasi kotak yang diantarkan juga laris," ujar Agus.

Menurut Agus, pelanggannya banyak datang dari wilayah perkantoran di kawasan
Jakarta Pusat. Mereka sering memesan makanan untuk keperluan rapat dan makan siang. "Nasi langgi kami bisa tahan hingga 12 jam," ujarnya berpromosi.

Cerai dekat komunitas Banderol harga masakan di Pondok Pring Gading berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Agus pun memperkirakan terwaralaba yang mengambil paket foodcourt bisa
Produk lokal . lebih cepat lakukalau dijual dekat dengan komunitasnya.meraih omzet sekitar Rp 2 juta per hari.

Sedangkan, omzet paket restoran diharapkan mencapai Rp 3 juta per hari..Dengan perolehan omzet sebesar itu, Agus memprediksi modal inil ra bakal kembali dalam waktu antara satu tahun hingga 1,5 tahun. Hanya saja, menurut Khoe-russalim Ikhsan, Konsultan Wirausaha dan Praktisi Bisnis, target omzet sebesar Rp 2 juta ini terlalu muluk. "Berkacadari gerai ayam kalasan, butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa memperoleh omzet sebesar itu," ujarnya.

Namun, Khoerussalim menilai waralaba yang menawarkan menu tradisional ini menarik. "Mereka berani menawarkan konsep menu tradisional," katanya.Ia pun berpesan, terwaralaba yang ingin mengambil paket Pondok Pring Gading agar benar memperhatikan lokasigerai. "Sebaiknya dekat dengan komunitas orang Jawa, karena produk lokal lebih cepat laku kalau dijual dekat dengan komunitasnya, tutur Khoerussalim. Pondok Pring Gading

Rukan Gading Batavia Blok LC-8/11
Jl. Raya Gading Batavia Kelapa Gading Jakarta
Telp. (021)4515669


Sumber: Harian Kontan
Hafid Fuad, Ragil Nugroho


Entri Populer