" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mengarsir Untung dari Lukisan Kaca

Mengarsir Untung dari Lukisan Kaca

16/08/2011
Mengarsir Untung dari Lukisan Kaca

Karena unik, lukisan kaca ternyata diminati penggemar dari luar negeri
Menyalurkan bakat seni lukis ternyata tidak selalu harus di atas kanvas. Ada juga pelukis yang berkarya diatas media kaca. Harga lukisan kaca ini mulai belasan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah. Peminatnya tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga datang dari luar negeri.

ADA-ADA saja cara orang untuk menyalurkan bakat seninya Seperti yang dilakukan oleh para penghuni Sanggar Alam Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat, yang mengembangkan seni lukis cat minyak melalui media kaca

Aktivitas para seniman seni lukis media kaca di Sunya-rangi itu sudah berjalan sejak 1997 lalu. Lantaran sudah kondang, para pelukis di Sunyarangi itu sering mendapatkan pesanan dari berbagai daerah, bahkan juga dari luar negeri. "Lukisan kaca kami pernah dijual ke Jepang, Korea, dan Singapura," kata Dian Mulyadi, pimpinan Sanggar Alam Sunyaragi.

Pada 2005 silam, pelukis Sunyarangi pernah mendapat pesanan lukisan kaca hingga 500 lukisan dari Korea Selatan. Pesanan itu datang dari seorang pemilik restoran ternama di Korea Selatan.

Sebagai karya seni, lukisan Sunyarangi memang punya daya pikat dalam hal gradasi warna Tak hanya itu, lukisan media kaca besutan Sunyarangi dikerjakan dengan cara yang unik, yakni dengan teknis lukis terbalik. "Melu-kisnya berbeda dari melukis biasa," ujar Dian. Soal motif lukisan, tidak jauh beda dengan motif seni batik Cirebon, seperti motif mega mendung dan juga motif wadasan. "Kami mengambil ciri lukisan dari batik Cirebon," ungkap lelakiasli Kota Udang itu

Untuk mengenakan lukisan itu. Dian mempekerjakan delapan pelukis yang bisa menghasilkan 60-80 lukisan H ayang dan lukisan kaligrafi dalam sepekan. Kalau sedang banyak permintaan, bahkan Dian bersama delapan pelukis Sumarangi bisa mengenjot produksi hingga 100 lukisan dalam sepekan. Tak heran dalam sebulan, Dian mampu mendulang omzet hingga sebesar Rp 30 juta

Soal harga lukisan memang tergantung besar kecilnya lukisan dan tingkat kerumitan gambar. Untuk lukisan kaca ukuran 10 centimeter (cm)xl5cm dijual harga Rp 15.000 per lukisan. Sedangkan lukisan yang berukuran 50cmx60cm, Dian menjualnya seharga Rp 350.000. "Harga sudah termasuk bingkai," kata Dian.

Selain memproduksi lukisan yang dijual secara massal, Dian juga memproduksi lukisan pewayangan di atas media kaca. Namun, lukisan pewayangan hanya dibuat khusus berdasarkan pesanan. "Setiap wayang lukisan kaca juga memiliki makna dan filosofis yang berbeda," terang Dian.

Pasar lukisan pewayangan itu juga tertentu saja, terutama mereka yang percaya dengan pewayangan. "Ada yang percaya lukisan tokoh wayang tertentu bisa menghindarkan kekuatan jahat," terang Dian.I muk memesan lukisan pewayangan tidak bisa sembarangan. Dian bilang, pemesanan lukisan mesti sesuai dengan wetan, atau hari kelahiran dari si pemesan. Dian memberi contoh, jika pemesan lahir pada hari Senin disarankan memilih tokoh lukisan Arjuna Jika pemesan lahir hari Selasa, maka disarankan memilih tokoh lukisan Bima

Soal harga, lukisan pewayangan juga lebih mahal ketimbang lukisan biasa karena proses pengerjaannya yang sulit dan sakral. "Beda harganya bisa 10 kali lipat," ungkap Dian. Dian memberi contoh, untuk lukisan pewayangan ukuran 50cmx60cm saja, bisaberharga hingga Rp 1.5 juta. Bahkan. Dian pernah menjual lukisan pewayangan menggunakan media kaca itu dengan harga Rp 80 juta dengan ukuran 2mx.ini

Walaupun harganya mahal, lukisan pewayangan tetap saja ada peminatnya. Selain disenangi kolektor, lukisan pewayangan di atas media kaca itu banyak diminati pejabat daerah maupun pejabat pusat.

"Setiap gambarlukisan kaca jugamemiliki maknadan filosofi yangberbeda," terang Dian. Untuk membuat lukisan pewayangan itu setidaknya menghabiskan waktu tiga hari hingga 10 hari. Proses pengerjaan lukisan yang berlangsung lama karena setiap lukisan hanya boleh dikerjakan oleh satu pelukis saja

Dian mengutip laba bersih dari lukisan wayang it u antara 40% hingga 50%setelah dikurang ongkos
lukis. Miilia kaca sepertin memang pi i|iilin di kalangan seniman lukis Selain kaca lembaran, ada juga pelukis yang menuangkan kreath I-tasnya di atas kaca yang sudah berbentuk setoples atau botol.

Inilah yang dilakukan oleh Dyah Rachmalita pemilik galei i Lita Decorative Glass Painting di Malang, Jaw a Timur. Dyah melukis diatas setoples dan botol kai-a mulai sejak 2007 lalu. Ide awal melukis di media setoples dan botol bermula dari keinginan untuk mempercantik perabotan berbahan kaca di rumahnya Karena menarik, seorang kawannya menyarankan untuk menjual lukisan di setoples dan i"ti iiu dalam sebuah pameran di Malang. "Saat pameran itu temyata produk saya ludes tei jual," kata Dyah.

Sejak itulah, Dyah mulai gencar menjajakan kreasinya ke seluruh Indonesia Hingga kini, ia telah memiliki pelanggan setoples dan botol kaca lukis itu dari Aceh, Kalimantan, Bandung, dan juga Jaka Untuk memproduksilukisan di atas setoples dan botol lersehut, Dyah sengaja mencari bentuk setoples atau botol dengan desain yang unik. Selanjutnya, Dyah melukis setoples atau botol tersebut dengan bahan lukisan yang datangkan langsung dari Italia. "Cat yang ada di Indonesia tidak cocok untuk kaca," terang Dyah.
Soal harga lukisan di setoples dan botol nu juga msi I ntuk lukisan di media setoples, Dyah mematok harga antam Kp j lion huuwa Rp L00.000per unit. Sedangkan untuk lukisan media botol. Dyah menjualnya seharga Sp 126.000. Balikan untuk beberapa model lukisan Dyah mampu menjual hingga ratusan juta rupiah.

Soal keuntungan dari penjualan lukisan setoples dan botol tersebut, Dyah bisaantongi hargajual Nah, di saal bulan Ramadhan seperti sekarangadalah masa panen bagi Ia bulan puasa seperti sekarang kenaikanpesanan dua kah Hpai, kalaubiasanya 10 item menjadi 80 item, terang Dyah Vgai tetap berkreasi, saal im I (yah berencana mencari media lukis baru ia akan melukis di media kaleng krupuk.

Sumber : Harian Kontan
Bambang Rakhmanto, Handoyo, Dea Chadlza



Entri Populer