" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mengais Rezeki di Jalur Mudik

Mengais Rezeki di Jalur Mudik

26/08/2011
Mengais Rezeki di Jalur Mudik

TERIK matahari semakin menyengat saat para pemudik mulai memasuki wilayah pantura Sepanjang jalan pantura penuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Bus-bus antarkota ikut menambah padat ruas jalur pantura. Truk-truk yang jumlahnya sangat banyak juga memadati jalur itu.

Tidak kalah menarik adalah mengularnya ribuan pedagang dadakan yang mengais rezeki dari situ.isi mudik tersebut.Para pedagang dadakan itu memanfaatkan kondisi ramainya pantura dengan menjajakan aneka makanan dan minuman bagi pemudik. Mereka juga menjual cindera mata mulai dari kerajinan perhiasan, hingga penjualan pakaian yang terlihat betebaran sepanjang jalur tersebut.

Di Plelen, Batang, sejumlah SPBU menjadi tempat berjualan makanan dan aksesori. Rata-rata dengan modal sekitar Rpl,5 juta-Rp3 juta, mereka mengantongi keuntungan tak kurang dari Rp200 ribu. Pada masa 14 hari pelaksanaan mudik dan balik, keuntungan para pedagang bisa mencapai Rp2,8 juta.

Bayangkan saja sebotol air ukuran setengah liter yang biasa dijual Rp2.000 kini dijual dengan harga Rp3.000. Demikian juga keuntungan cendera mata dan pakaian batik harganya hampir meningkat 100r
Pedagang kelapa muda di sepanjang pantura Plelen juga meraih berkah. Selama musim mudik, setiap penjualsedikitnya mampu menjual hingga 200 butir kelapa muda. Padahal pada hari biasa hanya f0 butir kelapa muda dengan harga semula Rp5.000 per butir menjadi Rp*.(KK) per butir.

Rezeki mudik pantura pun juga dinikmati para penyedia jasa pijat. Derek. 39, pemijal asal Semarang sudah membuka bisnis pijat untuk pemudik di n-*t area h.nn upulih. Batang.

Dalam sehari Derek mampu melayani pijat untuk 10 pemudik yang kelelahan karena menempuh perjalanan cukup jauh.untuk jasa pijat ini Rp25 ribu per orang. Bahkan s,n .i melayani jasa pijat sampai malam karena selama ada arus mudik, saya memilih tidak pulang," ungkapnya.

Keramaian para pedagang musiman di sepanjang pantura membuat para pemudik harus memban banyak uang. Seperti diungkapkan Cahyo Kasnindyo, 45, pemudik dari Cikarang, Bekasi."Saya membawa uang tunai Rp500 ribu untuk membeli makanan, minuman, dan oleh-oleh yang dijajakan di sepanjang pantura," kata i jln ii vang mudik bersama istri dan anaknya memakai sepeda motor. (achmad sapuan/N-3)

Sumber : Media Indonesia


Entri Populer