" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Inpirasi ,Bercita-cita Bangun Supermarket Kayu

Inpirasi ,Bercita-cita Bangun Supermarket Kayu


>>>Inpirasi Santi Mia Sipan , Bercita-cita Bangun Supermarket Kayu

Berbekal pengalaman di dunia properti dan dukungan suami yang sangat paham seluk beluk kayu jati, Santi Mia Sipan yakin usahanya bakal maju pesat. Agar hasilnya maksimal, dia menawarkan investasi ke masyarakat. Ia berharap, bisnisnya itu tak hanya menguntungkan investor, tapi juga petani dan lingkungan hidup.


SANTI Mia Sipan terjun ke dunia agribisnis berkat dorongan mitra bisnis yang kemudian menjadi suaminya. Apalagi, sang suami sejak 1998 sudah melakukan riset mengenai jati unggulan atau populer dengan sebutan leak atau tectxma grandis.

Dibantu tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Santi dan suaminya kemudian membangun PT Jaty Arthamas. Dengan mengembangkan jati unggul, dia berharap bisa membantu program pemerintah dalam perbaikan lingkungan.

Peluang usaha yang besar lantaran kebutuhan kayu jati kian tinggi, membuat Santi yakin bisnisnya bakal berkembang. "Kekuatan, kekerasan, dan ketahanan jati menjadikan kayu ini sangat unggul," ujarnya.

Pengalaman sebelumnya di dunia properti juga menjadi modal Santi dalam bisnis kayu jati. Sepengetahuannya, kebutuhan kayu jati di pasar global mencapai 230 juta meter kubik (rn-1) per tahun. Sedangkan, untuk pasar domestik, saban tahun, permintaannya sebanyak 2,5 juta m3 per tahun.

Dari total permintaan itu, Santi menjelaskan, pasokan dari perkebunan jati lokal 30% atau sekitar 700.000 rn3. "Permintaan kayu terutama kayu jati untuk mebel, bahan balai rumah, hingga kusen begitu tinggi. Tak hanya untuk industri dalam negeri, tapi juga luar negeri," kata wanita penyuka film detektif ini.

Jurang yang cukup dalam antara kebutuhan dan pasokan membuat Santi berpikir untuk masuk ke bisnis kayu. Namun, unjuk bisa memenuhi kebutuhan kayu, terutama jati bukanlah perkara mudah. Selain memerlukan waktu yang lumayan panjang, pemenuhan kayu jati hanya bisa dilakukan jika ada penanaman pohon secara massal. Karena itu, tahap awal adalah harus menyiapkan bibit pohon jati.

Keberhasilan menjual 200.000 bibit pohon jati di tahun 2006, meyakinkannya terus berbisnis pohon jati. Bahkan, Santi mulai menawarkan investasi pohon jati ke masyarakat. Ia mengklaim tawaran investasinya sangat menguntungkan. Sebab, harga kayu jati meningkat dua kali lipat setiap lima tahun. Data Organisasi Kayu Dunia atau World Timber Organization menyebutkan, harga patokan kayu jati di 2004 mulai US$ 2.000-US$ 2.500 per rn3.

Dengan harga patokan itu, Santi menghitung, jika saat ini masyarakat berinvestasi Rp 25 juta untuk membeli 1.250 bibit jati, maka dalam 10 tahun ke depan harganya sudah mencapai Rp 2 miliar sampai Rp 8 miliar. .
Berbeda dengan investasi di sektor keuangan, investasi jati bebas dari devaluasi dan inflasi. Tak hanya menguntungkan bagi investor, lingkungan hidup juga. "Ada dua paket investasi yang ditawarkan Jaty Arthamas," ujar Santi berpromosi.

Paket pertama untuk kebun di daerah Jonggol, Jawa Barat, persisnya di Desa Sukamakmur dan Sukadamai. Untuk luas lahan satu hektare atau 10.000 meter persegi (m2), nilai investasi awalnya sebesar Rp 351,65 juta. Sedang, nilai Santimenawarkaninvestasi jatidengan sistemmikronza.investasi untuk luas lahan 1.000 rn2 sebesar Rp 48 juta.

Paket kedua ada di Desa Wirosari, Semarang, Jawa Tengah dengan nilai investasi awal Rp 205 juta untuk lahan seluas satu hektare. Nilai investasi yang berbeda ini mengacu pada kedekatan lokasi dari Jakarta.

Menurut Santi, saat ini, ia telah menjaring 200 investor dan mempekerjakan lebih dari 100 warga sekitar perkebunan. "Tak hanyamenguntungkan investor, warga sekitar juga bisa mendapatkan kehidupan yang baik," katanya Balikan, beberapa warga sekitar telah mampu membangun rumah yang cukup bagus dan berangkat naik haji.

Banyaknya tawaran investasi serupa tak membuat Santi takut. Ia malah tertantang menyajikan produk investasi baru. Contoh, dia mengkombinasikan investasi jati dengan sistem mikoriza. Pola ini diklaim mampu mempertahankan kesuburan tanah hingga 100 tahun.


Pemasaran juga menjadi salah satu kekuatannya untuk memenangkan persaingan. "Saya sudah membangun jaringan dari hulu ke hilir. Jadi, setelah panen, sudah ada pasar yang siap menampung," terang Santi. Makanya, ia berharap dalam waktu 5 tahun ke depan bisa membangun supermarket kayu.

Sumber: Harian Kontan
Mona Tobing


Entri Populer