" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Terangnya Laba dari Pembangkit Listrik Biogas

Terangnya Laba dari Pembangkit Listrik Biogas



>>>>....Terangnya Laba dari Pembangkit Listrik Biogas


Digester biogas sebenarnya sudah lama "ditemukan. Dulu, alat pembangkit gas dari kotoran hewan ini belum bisa dijual komersial karena banyak orang meragukan energi yang dihasilkan dari kotoran hewan ini. Kini, produsen digester bisa mengantongi omzet Rp 60 juta per bulan.

ANDA yang terbiasa berkutat dengan gas yang dihasilkan dari kotoran hewan atau biogas pasti tak asing dengan digester. Ini adalah alat yang berfungsi untuk membangkitkan gas yang berasal dari sampah dan kotoran hewan.

Tahun 1998, Lembaga Hmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung telah membuat digester biogas. "Saat itu, proyek kami masih dalam status pilot pivject," ujar Ridha, Marketing UPI Bandung. Uji coba dilakukan untuk menyakinkan masyarakat untuk menggunakan disaster biogas bagi penerangan rumah mereka.

Sekarang, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan listrik biogas. Ini terbukti dengan naiknya permintaan. Dalam sebulan, LIPI menjual rata-rata 10 unit digester. "Dibandingkan tahun lalu, ada kenaikan 20%," ujarnya

Bahkan, pembeli digester tak lagi sebatas kantor pemerintahan saja, tapi juga ke perusahaan swasta hingga individu. Salah satu pembeli adalah PT Indocement Khusus individu, kebanyakanpembeli adalah mereka yang memiliki peternakan.

Secara umum, ada dua ukuran digester biogas yang dibuat LIPI, yaitu ukuran 2 sampai 3 meter kubik seharga Rp 6 juta. Digester ukuran ini bisa menghasilkan 1.000 watt listrik per hari dari kotoran lima sampai enam sapi.

Adapun digester ukuran tujuh kubik dijual seharga 15 juta dan menghasilkan listrik hingga 5.000 watt per hari yang berasal dari kotoran 20 sampai 25 sapi. Dari harga itu, "Pembeli juga akan memperoleh genset untuk mengubah gas menjadi listrik," ujarnya Saat ini, LIPI tengah mengembangkan digester yang menggunakan kotoran manusia. "Ada kompleks perumahan yang memesan," ujarnya

Sonson Garsoni, pemilik PT Cipta Visi Sinar Kencana juga menggeluti bisnis digester di Bandung. Selain kotoran manusia digester bikinannya juga bisa menggunakan sampah organik untuk menghasikan gas.

Sonson mengklaim digester buatannya mampumenghasilkan gas dengan komposisi metana (CH4) di atas 50%. Digester lainnya umumnya hanya bisa menghasilkan maksimal 50% metana Metana adalah sumber kalori yang dapat diubah mei\jadi listrik.

Menghasilkan 5.000 watt per hari, digester ukuran 3 kubik Sonson dijual dengan Rp 17 juta. Adapun digester ukuran 6 meter kubik yang menghasilkan 10.000 Watt seharga Rp 26 juta. Pembeli juga mendapatkan satu unit kompor dan genset.

Meski baru berjalan satu bulan, Sonson sudah memual 3 unit digester. "Salah satunya dipasang di danau Situ Cipondoh Tangerang," ujarnya Di Situ Cipondoh bahan baku yang dipakai 100% adalah eceng gondok.

Ridha dan Sonson sepakat, listrik dari biogas bisa menjadi alternatif energi ke depan. Selain murah, pemilik digester bisa menjual kelebihan listrik dari biogas ke tetangganya "Instalasinya bisa dilakukan sendiri karena mudah," ujar Ridha yang yakin bisnis digester kelak akan bertambah terang. 

Sumber: Harian Kontan
Dharmesta

Entri Populer